Sabtu, 5 Maret 2016 20:50 WIB
Sekjen DPP PPP Dimyati Natakusumah (kedua kanan) didampingi Wasekjen Sudarto (kedua kiri), Ketua DPW PPP Jakarta Abraham Lunggana (tengah) beserta pengurus memberikan salam ketika mendatangi Gedung Kemenkumham, Jakarta, Senin (4/1/2016). Kedatangannya untuk menyerahkan data otentik muktamar Jakarta kepada Menkumham serta menanyakan keabsahan legalitas kepengurusan PPP muktamar Jakarta usai MA membatalkan kepengurusan PPP muktamar Surabaya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
----------
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surat permintaan pengambil-alihan kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro yang dilayangkan Ketua Umum PPP hasil muktamar Surabaya, M Romahurmuziy (Romi) berbuntut panjang.
Tindakan Romi, dinilai memperkeruh situasi.
Ketua Umum Angkatan Muda Ka'bah, Sudarto bahkan mengaku siap mempertahankan kantor DPP PPP yang akan diambil alih Romi.
Tindakan Romi dianggapnya sudah melenceng jauh dari upaya islah yang sedang diupayakan senior-senior PPP.
Angkatan Muda Ka'bah, atau karib disebut AMK adalah organisasi sayap kepemudaan PPP.
"Untuk Romi Cs apabila hak-hak PPP telah diinjak-injak. Apabila Para Ulama terus dihina-hina. Apabila Engkau berani merebut dan menduduki Simbol Partai, maka tumpahnya darah adalah kehormatan bagi kami," ancam Sudarto dalam keterangannya di terima Tribunnews.com, Sabtu (5/3/2016).
Sudarto mengaku sangat kecewa dengan ulah Romi.
Padahal para senior Partai dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tengah mengupayakan mekanisme islah.
"Kalau 1000 pejuang partai yang melakukan perlawanan, maka kami bagian dari seribu Pejuang itu. Kalau 10, kami adalah bagian dari 10 itu," kata Sudarto.
Karena itu, lanjut Sudarto, bersama kader-kader militan PPP siap mempertahankan kantor DPP sampai darah penghabisan.
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/03/05/angkatan-muda-kabah-siap-pertahanan-kantor-dpp-ppp