RABU, 18 MEI 2016 , 16:54:00 WIB | LAPORAN: UJANG SUNDA
RMOL. Ketua Umum Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Ton Abdillah Has meminta publik memperlakukan Setya Novanto secara adil. Sebab, Setya terpilih menjadi ketua umum Golkar dalam Munaslub secara demokratis.
Setnov (Setya Novanto) layak mendapat perlakuan adil dari publik. Setnov juga bukan figur yang muncul tiba-tiba, melainkan sudah berproses lama di partai dan parlemen dengan segenap prestasi dan kekurangannya. Bahkan hingga kini, tuduhan koruptor pada Setnov hanyalah dugaan semata, tanpa dasar hukum yang kuat apalagi proses peradilan," ucap Ton, Rabu (18/5).
Ketua umum underbouw dari sayap Partai Golkar ini menilai prasangka buruk publik ke Novanto karena dipengaruhi sejarah masa lalu. Sebab, pasca kejatuhan Soeharto, Golkar memang dimusuhi publik. Ketua umumnya juga sering dicap jelek masyarakat. Namun, setelah berjalannya waktu, cap jelek itu tidak pernah terbukti.
"Masih terang ingatan kita pada kasus korupsi Bulog yang dituduhkan pada Akbar Tanjung, namun tidak terbukti. Lalu Jusuf Kalla yang dilabeli julukan 'jirigen kosong' akibat keberaniannya mengkonversi BBM ke gas. Aburizal Bakrie juga tak luput dari cercaan atas kasus Lapindo. Padahal, Bakrie Group membayar 10 kali NGOP tanah warga yang terdampak semburan Lapindo,” jelasnya.
Ton merasa, tuduhan kepada Novanto dan Golkar semata-mata karena ada yang tidak suka dengan kebangkitan partai berlambang pohon beringin itu. Mereka takut Golkar kembali jadi pemenang Pemilu.
Namun, hal itu tidak pernah ditanggapi secara berlebih oleh Golkar dan ketua umumnya. Menurut Ton, setelah reformasi, ketua umum Golkar tidak pernah memperhatikan citra pribadi.
"Mereka hanya fokus dalam memaksimalkan peran Golkar bagi kepentingan bangsa dan negara. Setelah musuh-musuh Golkar bertepuk tangan ketika mengalami perpecahan, maka kini serangan dialihkan pada personalitas figur-figur sentral kepengurusan Golkar," tandas mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini. [zul]
http://www.rmol.co/read/2016/05/18/247079/Ketum-AMMDI-Minta-Publik-Perlakukan-Novanto-Secara-Adil-