Suara Publik JUM'AT, 09 FEBRUARI 2018 , 01:04:00 WIB
HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) pada dekade 70-an memiliki sosok kader santri yang memberikan sumbangsih pemikiran luar biasa bagi perjalanan bangsa ini dalam aspek keislaman dan keindonesiaan. Ijtihad pemikirannya sangat mendasar serta memberikan pengaruh kepada masyarakat secara signifikan. Dia adalah Nurcholish Madjid atau akrab kita sapa dengan panggilan Cak Nur.
Embrio pemikiran Cak Nur -yang tentunya secara organisatoris tanpa meniadakan peran dari Sakib Mahmud dan Endang Saifuddin Anshari- tertuang secara sistematis dalam sebuah tulisan berjudul Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) pada tahun 1969 pada kongres HMI ke-9 di Malang, yang hingga sampai saat ini, isi tulisan tersebut dijadikan pegangan dan pijakan oleh setiap kader Himpunan dalam mengaktualisasikan gerak langkah perjuangannya.
Dengan NDP, corak pemikiran keagamaan HMI menjadi modernis, ia cenderung berbicara hal-hal yang bersifat prinsipil ketimbang yang parsial. Dalam perjalanannya, NDP menjadi nafas perjuangan HMI. Iman yang teguh, ilmu yang luas, dan amal yang nyata bagi sesama adalah simpulan utama dari NDP. Ketiganya harus terintegrasi secara utuh dan terpatri secara kuat di dalam kepribadian setiap kader himpunan.
Cak Nur adalah sosok guru bangsa yang telah memberikan sumbangsih pemikiran yang begitu sangat luar biasa bagi perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Ia adalah seorang mujaddin (pembaharu) di akhir abad ke-20 yang lahir dari rahim HMI.
Muncul satu pertanyaan, apa yang menjadi salah satu faktor Cak Nur dapat menjadi sosok yang begitu hebat dan dibanggakan bagi keluarga besar HMI dan tentunya juga bagi sejarah perjalanan bangsa ini?
Santri Masuk HMI
Kita selalu membayangkan, bahwa santri adalah kaum tradisionalis yang menjalankan kehidupan selama di pesantren dengan gaya yang sangat sederhana dan tradisional. Hal itu pun berpengaruh kepada corak pemikirannya. Namun di tangan Cak Nur, saat ia memilik aktif di HMI, corak pemikirannya menjadi modernis-progresif, sehingga mampu menghasilkan 'daya gedor' yang sangat kuat dan mampu melakukan pembaharuan secara signifikan.
Ya, Cak Nur adalah seorang santri lulusan Pesantren Darus Salam di Gontor yang kemudian kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta mengambil fakultas Adab jurusan sastra arab. Semasa kuliah inilah ia aktif sebagai anggota HMI dan pada tahun 1966-1971 menjadi Ketua Umum PB HMI selama dua periode. Pengangkatan kembali dirinya sebagai ketua umum untuk kali kedua adalah fenomena yang sangat langka -atau dapat dikatakan satu-satunya- dalam sejarah perjalanan HMI.
Semasa aktif di HMI-lah Cak Nur mengembangkan citra diri lewat tulisan yang syarat dengan ide-ide pembaharuan keislaman dalam konteks keindonesiaan, sehingga publik mengakui dirinya sebagai cendikiawan muda Islam, sebagian yang lain menjulukinya dengan sebutan 'Natsir Muda'.
Budhy Munawar Rachman (2017) membagi fase pemikiran Cak Nur menjadi dua periode. Pertama periode 1965-1978 dengan gagasan utama keislaman-keindonesiaan dengan indikator disahkannya Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) sebaga ideologi Himpunan HMI dan mengangkat wacana perdebatan tentang sekularisasi dan pembaruan Islam di Indonesia. Kedua, periode 1984-2005 meliputi gagasan tentang konsep neo-modernisme Islam atau yang kemudian lebih dikenal sebagai Islam Liberal; Paham Islam inklusif/pluralisme; Pemikiran tentang humanisme Islam; dan pemikiran tentang reformasi, demokrasi dan civil society.
HMI telah memberikan ruang kreasi seluas-luasnya bagi Cak Nur untuk mengaktualisasi serta mengembangkan potensi yang dimilikinya selama ia menimba ilmu di pesantren. Budhy melukiskan: "salah satu hal yang unik dalam perkembangan pemikiran Nurcholish adalah kentalnya latar belakang pesantren yang penuh dengan khazanah Islam klasik. Ia memang menjalani masa remajanya di pesantren, yang tentu telah membentuk kecenderungan pemikirannya. Bahkan saya ingin mengatakan bahwa pemikiran Nurcholish adalah sebuah bentuk reformasi pemikiran Islam pesantren."
Asimilasi tradisi pesantren dan budaya intelektual HMI merupakan dua gabungan yang ideal, dimana khazanah keilmuan Islam klasik diproduksi kembali secara kritis dan rasional menjadi suatu hal yang baru dan lebih relevan dengan konteks zaman. Cak Nur adalah salah satu contoh nyata akan hal itu, dan mungkin di luar sana, masih banyak tokoh-tokoh besar lainnya yang berlatar belakang santri dan aktivis HMI.
Jangan Bergerak Mundur
Saat ini, nampak terasa adanya kemandegan dan kejumudan pemikiran di dalam tubuh himpunan. Seolah wacana-wacana keislaman dan kebangsaan tidak ada yang perlu lagi dibahas dan dikembangkan. Di saat bersamaan sikap keberagamaan HMI akhir-akhir ini cenderung mengarah kepada konservatisme dan 'kekanan-kananan'. Narasi pengetahuan tak berkembang, nalar kritis kader himpunan pun divonis lumpuh dalam menjawab dan menghadapi tantangan zaman.
Setidaknya, kita berharap HMI tetap berdiri tegak sebagai organisasi kemahasiswaan yang memiliki karaktiristik inklusif, moderat dan toleran. Jangan sampai, posisi itu diarahkan oleh pihak-pihak tertentu kepada sikap konservatisme agama apalagi ‘ngebuntut’ kepada golongan yang terindikasi radikal dan garis keras.
Jika kita tidak mampu melakukan ijtihad pembaharuan pemikiran Islam, maka yang patut kita lakukan adalah menyegarkan kembali wacana-wacana keislaman dan keindonesiaan untuk kemudian diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. HMI jangan bergerak mundur dengan melakukan gerakan-gerakan konservatif, karena hal itu bertentangan dengan fitrah perjuangannya sebagai organisasi yang modernis dan progresif.
Kita harus tetap optimis sembari berikhtiar bahwa suatu saat nanti ada sosok kader santri lagi -seperti halnya Cak Nur- yang mampu melakukan pembaharuan pemikiran Islam jilid dua dalam menjawab permasalahan yang sedang menimpa bangsa ini. Tugas kita adalah melakukan upaya pengarahan dan pembinaan secara maksimal, terstruktur dan masif terhadap kader himpunan di tingkatan akar rumput agar tertanam di dalam jiwa mereka kepribadian yang akademis, intelektual dan profesional.[***]
Idris Pua Bukhu
Penulis adalah Ketua PB HMI Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Kepemudaan 2016-2018
http://www.rmol.co/read/2018/02/09/326070/HMI,-Kader-Santri-Dan-Agenda-Pembaharuan-
==================
Polda Maluku Terjunkan 1.000 Personel Amankan Kongres HMI
Yohanes Antonius
Jumat, 09 Februari 2018 04:30 WIB
AKURAT.CO, Wakapolda Maluku Brigjan Polisi Hasanuddin mengatakan telah menyiapkan 1.000 personel guna mengamankan jalannya kegiatan kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berlaku selama lima hari di Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku.
"Seribu personel Polri ini telah siap menjalankan tugasnya melakukan pengamanan kongres HMI ke-XXX yang berlangsung di Kota Ambon bulan ini," kata Wakapolda di Ambon, Kamis (8/2).
Apalagi ada rencana kongres tersebut akan dibuka Presiden Joko Widodo sehingga polisi akan fokus melakukan pengamanan di lokasi berlangsungnya kegiatan kongres.
Menurut Wakapolda, bila event ini dibuka kepala negara tentunya secara protokoler tanggungjawab pengamanan ditanngani aparat TNI dan Polri tetap menjalankan tugas dan fungsi pengamanannya. Polda Maluku juga akan melakukan pemeriksaan terhadap setiap peserta kongres dari berbagai pelosok tanah air yang akan datang ke Kota Ambon.
Jumlah peserta kongres sendiri diperkirakan akan mencapai sekitar 5.000 orang yang berasal dari Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua dan Papua Barat.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan polda-polda lainnya, termasuk Polda Sulawesi Selatan untuk memeriksa setiap peserta kongres yang akan datang ke daerah ini," tandasnya.
Langkah ini diambil guna mengantisipasi jangan sampai ada peserta yang datang dengan membawa senjata tajam. Dikatakan, situasi dan kondisi keamanan di Maluku harus tetap terpelihara karena selain momentum pelaksanaan kongres HMI, daerah ini juga akan dilangsungkan pilkada gubernur dan wagub, pilkada wali kota dan wawali Tual, serta pilkada bupati dan wabub Maluku Tenggara
http://news.akurat.co/id-163853-read-polda-maluku-terjunkan-1000-personel-amankan-kongres-hmi
==============
Panlok Kongres HMI Siap Sambut Jokowi dengan Tarian Adat Maluku
By Rahmat Tunny
Posted on February 9, 2018 @12:24 am
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Persiapan Panitia Lokal (Panlok) Kongres HMI ke-30 di Kota Ambon dipastikan rampung, baik dari kesiapan agenda Kongres, hingga penyambutan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi dan sejumlah Menteri.
Ketua Devisi Seni dan Budaya Kongres HMI, Mardiah Malawat memastikan pihaknya sudah berkordinasi dengan Pemerintah Daerah Maluku terkait acara penyambutan orang nomor satu di Republik ini.
Dikatakan Malawat, salah satu kesiapan Panlok Kongres HMI adalah menyiapkan sambutan kepada Jokowi saat tiba di Kota Ambon.
“Hal-hal yang berkaitan dengan RI 01, itu sudah ditangani oleh taman budaya Maluku. Untuk penyambutan Pak Presiden di bandara Patimura,” kata Malawat dalam rilisnya ke redaksi Fajar.co.id, Kamis (8/2).
Selain penyambutan saat tiba di Kota Ambon, Malawat juga memastikan akan ada tarian lokal (adat-red) Maluku yang dipentaskan di hadapan Jokowi saat berlangsungnya pembukaan Kongres.
“Intinya segala hal yang berkaitan dengan presiden, itu ditangani oleh keprotokoleran dari Pemprov,” jelasnya.
Selain itu, Malawat juga menuturkan akan ada beberapa mata lomba dari Panlok kepada peserta atau perwakilan Kongres, yakni musikalisasi puisi, pertadingan futsal dan lomba melukis.
Diketahui, Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri dan tokoh nasional akan menghadiri pembukaan Kongres HMI yang ke-30, di Ambon. (Aiy/Fajar)
https://fajar.co.id/2018/02/09/panlok-kongres-hmi-siap-sambut-jokowi-dengan-tarian-adat-maluku/
Sabtu, 10 Februari 2018
Kamis, 08 Februari 2018
Ratusan Kader HMI se Sultra Hadiri Pelaksanaan Kongres ke XXX di Ambon
7 Februari 2018
KoOrdinator rombongan HMI Cabang Kota Kendari, Fayz All Madjid FOTO: O D E K
-------------
tegas.co., KENDARI, SULTRA – Menjelang Konggres, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akan hadiri kongres ke- XXX di Ambon 14 Februari mendatang.
Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Kendari Akan turut Memeriahkan pelaksaan Kongres tersebut.
Kordinator rombongan HMI Cabang Kota Kendari, Fayz All Madjid mengatakan, sejauh ini tengah melakuan beberapa persiapan untuk menghadiri kegiatan yang digelar dua tahun sekali itu.
“Jadi untuk Kader Cabang HMI kota Kendari itu sekitar seratusan lebih yang siap berangkat,”ucapnya saat ditemui di sekertariat Cabang HMI Kendari, Selasa (7/02/2018).
Menurutnya, ada beberapa perasiapan yang tengah disiapkan menjelang keberangkatan, selain pengamanan perjalanan, Transportasi dan kesiapan kader untuk berangkat. Nantinya Ada konsep yang disiapkan HMI cabang Kota Kendari, serta Badan Koordinasi (BADKO) HMI Sultra yang akan di sampaikan di pelaksanaan Kongres nanti.
“Persiapan keberangkatan, sudah kita Komunikasikan ke pihak terkait, Polres, kodim, korem dan Syahbandar, kesiapan kader kita juga menyiapakan konsep yang akan kami sampaikan dipelaksanaan Kongres, mengenai permasalahan-permasalahan bangsa,”beber salah satu mahasiswa Fakultas Hukum UHO semerster akhir itu.
Nantinya rombongan HMI Cabang Kota Kendari akan berangkat, 9-10 Februari 2018.”Jadwal keberangkatan kami, renacana 9-10 Februari ini,”ungkap salah satu Pengurus Cabang HMI Kendari itu.
Selain HMI cabang Kota Kendari yang akan mengikuti Pelaksanaan kongres tersebut, kata dia, HMI cabang Baubau, Konawe, Kolaka, Kolut dan HMI Cabang Persiapan Raha juga turut hadir dikegiatan tersebut.
“Ia, HMI Cabang Baubau, Konawe, Kolaka, Kolaka Utara dan Cabang Persiapan Raha turut hadir, itu totalnya kurang lebih tiga ratusan kader HMI yang ada di Sultra,” Tandasnya.
REPORTER : ODEK
PUBLISHER : MAS’UD
KoOrdinator rombongan HMI Cabang Kota Kendari, Fayz All Madjid FOTO: O D E K
-------------
tegas.co., KENDARI, SULTRA – Menjelang Konggres, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akan hadiri kongres ke- XXX di Ambon 14 Februari mendatang.
Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Kendari Akan turut Memeriahkan pelaksaan Kongres tersebut.
Kordinator rombongan HMI Cabang Kota Kendari, Fayz All Madjid mengatakan, sejauh ini tengah melakuan beberapa persiapan untuk menghadiri kegiatan yang digelar dua tahun sekali itu.
“Jadi untuk Kader Cabang HMI kota Kendari itu sekitar seratusan lebih yang siap berangkat,”ucapnya saat ditemui di sekertariat Cabang HMI Kendari, Selasa (7/02/2018).
Menurutnya, ada beberapa perasiapan yang tengah disiapkan menjelang keberangkatan, selain pengamanan perjalanan, Transportasi dan kesiapan kader untuk berangkat. Nantinya Ada konsep yang disiapkan HMI cabang Kota Kendari, serta Badan Koordinasi (BADKO) HMI Sultra yang akan di sampaikan di pelaksanaan Kongres nanti.
“Persiapan keberangkatan, sudah kita Komunikasikan ke pihak terkait, Polres, kodim, korem dan Syahbandar, kesiapan kader kita juga menyiapakan konsep yang akan kami sampaikan dipelaksanaan Kongres, mengenai permasalahan-permasalahan bangsa,”beber salah satu mahasiswa Fakultas Hukum UHO semerster akhir itu.
Nantinya rombongan HMI Cabang Kota Kendari akan berangkat, 9-10 Februari 2018.”Jadwal keberangkatan kami, renacana 9-10 Februari ini,”ungkap salah satu Pengurus Cabang HMI Kendari itu.
Selain HMI cabang Kota Kendari yang akan mengikuti Pelaksanaan kongres tersebut, kata dia, HMI cabang Baubau, Konawe, Kolaka, Kolut dan HMI Cabang Persiapan Raha juga turut hadir dikegiatan tersebut.
“Ia, HMI Cabang Baubau, Konawe, Kolaka, Kolaka Utara dan Cabang Persiapan Raha turut hadir, itu totalnya kurang lebih tiga ratusan kader HMI yang ada di Sultra,” Tandasnya.
REPORTER : ODEK
PUBLISHER : MAS’UD
Rabu, 07 Februari 2018
Alumnus FT Unhas Siap Bertarung di Kongres HMI di Ambon
Selasa, 6 Februari 2018 15:31
Ilham Akbar Mustafa
-------------------
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah resmi menjadi salah satu kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ilham Akbar Mustafa menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam ajang Kongres HMI XXX, yang akan diselenggarakan di kota Ambon, 14-21 Februari 2018.
Ilham berhasil maju sebagai kandidat Ketum PB HMI dengan mengantongi 9 surat rekomendasi pengurus cabang HMI di Indonesia.
Hal ini sebagaimana syarat yang diberlakukan kepada calon kandidat, yakni memperoleh minimal sembilan rekomendasi cabang yang tersebar pada dua wilayah badan koordinasi (badko).
Kandidat yang juga penulis buku Melampaui Populisme ini mengungkapkan, keinginannya maju pada Kongres HMI pada dasarnya adalah ingin memberikan sebuah diferensiasi dalam tubuh organisasi HMI.
Menurutnya, HMI sebagai organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia harus mampu berpartisipasi aktif untuk memberikan gagasan-gagasan alternatif terhadap masalah kebangsaan di Indonesia.
“Di tengah benturan-benturan sosial yang kini terjadi, menjadi hal yang paling krusial adalah sebuah organisasi harus mampu memodifikasi dirinya menjadi avant-garde dalam mengeksplorasi berbagai kebuntuan yang ada," ujar Ilham, Selasa (6/2/2018).
"Sulit untuk membayangkan bahwa ketika organisasi justru tampak seperti tertunduk dan oportunistik. Yang terjadi maka makna keberadaan organisasi sebagai inisiator untuk membangun kekuatan gerakan juga ikut turut sirna," tambahnya.
Sesuai dengan visi misi yang diusung oleh Ilham, HMI bagi dia adalah organisasi kemahasiswaan yang harus ada di garda terdepan untuk memegang kendali gerakan Islam modernis di Indonesia.
Dengan begitu, menurutnya memungkinkan HMI menjadi salah satu kekuatan progresif dan transformatif di Indonesia.
“HMI inklusif, progresif, dan modern adalah platform kejuangan kami. Proyeksi ini menurut kami penting untuk mengembalikan khittah perjuangan HMI sebagai organisasi pergerakkan yang progresif dalam memelopori perubahan sosial, serta concern mengawal setiap persoalan struktural kebangsaan” tegas Ilham.
Sementara itu, berkaitan dengan proses kongres HMI yang akan berlangsung beberapa hari mendatang di Ambon, Ilham menegaskan, momentum tersebut sangat bermakna bagi dirinya bukan lantaran adanya proses politik di dalamnya, melainkan momentum yang tepat baginya untuk mengkonsolidasikan seluruh pikiran dan gagasan gagasan besar.
“Politik harus menjadi alat propaganda gagasan. Sebab politik tanpa pikiran-pikiran hanya akan menjadi semacam keriuhan daging sapi,” pungkas Ilham.
Ilham Akbar Mustafa tercatat sebagai salah satu calon Ketua Umum PB HMI dengan usia termuda yakni 28 tahun.
Ia juga merupakan alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanudin Makassar, dan saat ini terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Pascasarjana Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia.
Ilham juga aktif menulis dengan menjadi kontributor lepas di beberapa media cetak dan media daring. (*)
http://makassar.tribunnews.com/2018/02/06/alumnus-ft-unhas-siap-bertarung-di-kongres-hmi-di-ambon?page=2
Ilham Akbar Mustafa
-------------------
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah resmi menjadi salah satu kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ilham Akbar Mustafa menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam ajang Kongres HMI XXX, yang akan diselenggarakan di kota Ambon, 14-21 Februari 2018.
Ilham berhasil maju sebagai kandidat Ketum PB HMI dengan mengantongi 9 surat rekomendasi pengurus cabang HMI di Indonesia.
Hal ini sebagaimana syarat yang diberlakukan kepada calon kandidat, yakni memperoleh minimal sembilan rekomendasi cabang yang tersebar pada dua wilayah badan koordinasi (badko).
Kandidat yang juga penulis buku Melampaui Populisme ini mengungkapkan, keinginannya maju pada Kongres HMI pada dasarnya adalah ingin memberikan sebuah diferensiasi dalam tubuh organisasi HMI.
Menurutnya, HMI sebagai organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia harus mampu berpartisipasi aktif untuk memberikan gagasan-gagasan alternatif terhadap masalah kebangsaan di Indonesia.
“Di tengah benturan-benturan sosial yang kini terjadi, menjadi hal yang paling krusial adalah sebuah organisasi harus mampu memodifikasi dirinya menjadi avant-garde dalam mengeksplorasi berbagai kebuntuan yang ada," ujar Ilham, Selasa (6/2/2018).
"Sulit untuk membayangkan bahwa ketika organisasi justru tampak seperti tertunduk dan oportunistik. Yang terjadi maka makna keberadaan organisasi sebagai inisiator untuk membangun kekuatan gerakan juga ikut turut sirna," tambahnya.
Sesuai dengan visi misi yang diusung oleh Ilham, HMI bagi dia adalah organisasi kemahasiswaan yang harus ada di garda terdepan untuk memegang kendali gerakan Islam modernis di Indonesia.
Dengan begitu, menurutnya memungkinkan HMI menjadi salah satu kekuatan progresif dan transformatif di Indonesia.
“HMI inklusif, progresif, dan modern adalah platform kejuangan kami. Proyeksi ini menurut kami penting untuk mengembalikan khittah perjuangan HMI sebagai organisasi pergerakkan yang progresif dalam memelopori perubahan sosial, serta concern mengawal setiap persoalan struktural kebangsaan” tegas Ilham.
Sementara itu, berkaitan dengan proses kongres HMI yang akan berlangsung beberapa hari mendatang di Ambon, Ilham menegaskan, momentum tersebut sangat bermakna bagi dirinya bukan lantaran adanya proses politik di dalamnya, melainkan momentum yang tepat baginya untuk mengkonsolidasikan seluruh pikiran dan gagasan gagasan besar.
“Politik harus menjadi alat propaganda gagasan. Sebab politik tanpa pikiran-pikiran hanya akan menjadi semacam keriuhan daging sapi,” pungkas Ilham.
Ilham Akbar Mustafa tercatat sebagai salah satu calon Ketua Umum PB HMI dengan usia termuda yakni 28 tahun.
Ia juga merupakan alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanudin Makassar, dan saat ini terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Pascasarjana Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia.
Ilham juga aktif menulis dengan menjadi kontributor lepas di beberapa media cetak dan media daring. (*)
http://makassar.tribunnews.com/2018/02/06/alumnus-ft-unhas-siap-bertarung-di-kongres-hmi-di-ambon?page=2
Selasa, 06 Februari 2018
Presiden Joko Widodo Dijadwalkan Buka Kongres HMI Di Ambon
Ambonnesia
Senin 05 Februari 2018 - 19:25
Ambon,- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan, Presiden Joko Widodo akan hadir ke Kota Ambon untuk membuka Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 30 yang rencananya digelar pada 14 Februari 2018.
----------------------
“Mensesneg telah memastikan Presiden akan hadir di Ambon dalam rangka pembukaan Kongres HMI. Kepastian ini setelah kami menggelar tatap muka dengan Mensesneg beberapa waktu lalu,” ungkap Ketua Panitia Nasional Fauzi Marasabessy kepada wartawan, Senin 5 Februari 2018.
Menurutnya, Presiden akan membuka acara kongres sedankan yang menutupnya Wakil Presiden Jusuff Kalla. Dipastikan, sejumlah pejabat Negara turut hadir di Ambon, diantaranya, Ketua DPR , Bambang Soesatyo Ketua MPR ,Zulkifli Hasan serta Ketua DPD, Oesman Sapta.
“Jadi untuk diketahui, bukan saja Presiden, namun Wapres, Ketua DPR, MPR, DPD dan sejumlah Menteri serta alumni HMI akan datang ke Ambon menyaksikan jalannya Kongres HMI ke-XXX ini,” pungkasnya.
Hingga saat ini, panitia baik tingkat lokal maupun nasional sudah bekerja ekstra untuk penyelenggaraan hajatan akbar tersebut. Bahkan untuk mengsukseskan Kongres HMI itu sejumlah kader hijau hitam dari Badan Koordinasi (BADKO) HMI Papua dan Papua Barat, sudah tiba di Ambon.
“Kita telah mempersiapkan berbagai instrument untuk Kongres. Dari transportasi, penginapan, hotel, dan balai diklat telah panitia siapkan,” kata Fauzi.
Kongres HMI akan di pusatkan di Auditorium Universitas Pattimura Ambon. Marasabessy berharap, kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik sehingga mencapai target yang diinginkan bersama
Mifta Abdulah
Story ini adalah kiriman dari publisher, isi dari story di luar tanggung jawab redaksi kumparan.
https://kumparan.com/ambonnesia/presiden-joko-widodo-dijadwalkan-buka-kongres-hmi-di-ambon
Senin 05 Februari 2018 - 19:25
Ambon,- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memastikan, Presiden Joko Widodo akan hadir ke Kota Ambon untuk membuka Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 30 yang rencananya digelar pada 14 Februari 2018.
----------------------
“Mensesneg telah memastikan Presiden akan hadir di Ambon dalam rangka pembukaan Kongres HMI. Kepastian ini setelah kami menggelar tatap muka dengan Mensesneg beberapa waktu lalu,” ungkap Ketua Panitia Nasional Fauzi Marasabessy kepada wartawan, Senin 5 Februari 2018.
Menurutnya, Presiden akan membuka acara kongres sedankan yang menutupnya Wakil Presiden Jusuff Kalla. Dipastikan, sejumlah pejabat Negara turut hadir di Ambon, diantaranya, Ketua DPR , Bambang Soesatyo Ketua MPR ,Zulkifli Hasan serta Ketua DPD, Oesman Sapta.
“Jadi untuk diketahui, bukan saja Presiden, namun Wapres, Ketua DPR, MPR, DPD dan sejumlah Menteri serta alumni HMI akan datang ke Ambon menyaksikan jalannya Kongres HMI ke-XXX ini,” pungkasnya.
Hingga saat ini, panitia baik tingkat lokal maupun nasional sudah bekerja ekstra untuk penyelenggaraan hajatan akbar tersebut. Bahkan untuk mengsukseskan Kongres HMI itu sejumlah kader hijau hitam dari Badan Koordinasi (BADKO) HMI Papua dan Papua Barat, sudah tiba di Ambon.
“Kita telah mempersiapkan berbagai instrument untuk Kongres. Dari transportasi, penginapan, hotel, dan balai diklat telah panitia siapkan,” kata Fauzi.
Kongres HMI akan di pusatkan di Auditorium Universitas Pattimura Ambon. Marasabessy berharap, kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik sehingga mencapai target yang diinginkan bersama
Mifta Abdulah
Story ini adalah kiriman dari publisher, isi dari story di luar tanggung jawab redaksi kumparan.
https://kumparan.com/ambonnesia/presiden-joko-widodo-dijadwalkan-buka-kongres-hmi-di-ambon
Senin, 05 Februari 2018
GMKI-GMNI Pasang Badang Sukseskan Kongres HMI di Ambon
By Rahmat Tunny
Posted on February 4, 2018 @4:57 pm
FAJAR.CO.ID, AMBON – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus Maluku siap mengambil bagian dalam mensukseskan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-30 di Kota Ambon pada, 14 sampai 19 Februari 2018 mendatang.
Korwil GMKI Dodi Soselisa mengakui dukungan penuh dari seluruh kader GMKI atas Kongres HMI di Kota Ambon. Tak hanya itu, Soselisa juga meminta agar Pemerintah Daerah maupun Pusat harus merespon dengan baik segala rekomendasi hasil Kongres HMI nanti soal kepentingan dan kebutuhan Provinsi Maluku ke depan.
“OKP Cipayung Plus Maluku mendukung penuh Kongres HMI di Ambon. Kami juga mendorong, lewat Kongres HMI, dapat mengusulkan dan memutuskan point-point rekomendatif menyangkut dengan kepentingan dan kebutuhan Provinsi Maluku, agar sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia,” ujar Soselisa lewat rilisnya kepada redaksi, Fajar.co.id, Minggu (4/2).
Lanjut Soselisa, event nasional ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperjuangkan kepentingan Maluku, agar bisa disejajarkan dengan daerah lain di Indonesia dalam aspek pembangunan.
“Bersama kader HMI, kita bisa mengawal isu-isu sentral yang berhubungan dengan kepentingan Provinisi Maluku, agar bisa disetarakan dengan daerah lain dalam aspek pembangunan, sember daya alam dan sumber daya manusia,” ucapnya.
Dikatakan Soselisa, masyarakat dan stakeholder di Maluku juga harus terlibat mensukseskan Kongres HMI ini, karena hujung dari event bertaraf nasional ini akan dinikmati bersama oleh seluruh masyarakat Maluku.
“Stakeholder di Maluku agar dapat membantu apa yang menjadi kebutuhan panitia pelaksanaan Kongres. Masyarakat juga diminta dapat memberikan pesan dan kesan yang positif bagi seluruh tamu atau peserta dari seluruh, demi kemajuan daerah yang kita cintai ini,” pintanya.
Bersamaan dengan itu, Korda GMNI Maluku Yopi Fernandus menuturkan, Kota Ambon baru pernah ditunjuk sebagai tuan rumah Kongres HMI, untuk itu harus didukung secara penuh demi kesuksesan panitia, dan juga kesuksesan masyarakat Maluku secara keseluruhan.
“Ini kali pertama Ambon ditetapkan dan dipercayakan sebagai tuan rumah Kongres, GMNI mendukung penuh pelaksanaan Kongres dan akan membantu sepenuh hati. Kita juga berharap, ada poin-poin penting yang dibahas secara internal HMI, dan kemudian keluar sebagai sebuah keputusan agar dapat mengakomodir kepentingan masyarakat Maluku,” harap Fernandus. (Fajar)
https://fajar.co.id/2018/02/04/gmki-gmni-pasang-badang-sukseskan-kongres-hmi-di-ambon/
Posted on February 4, 2018 @4:57 pm
FAJAR.CO.ID, AMBON – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus Maluku siap mengambil bagian dalam mensukseskan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-30 di Kota Ambon pada, 14 sampai 19 Februari 2018 mendatang.
Korwil GMKI Dodi Soselisa mengakui dukungan penuh dari seluruh kader GMKI atas Kongres HMI di Kota Ambon. Tak hanya itu, Soselisa juga meminta agar Pemerintah Daerah maupun Pusat harus merespon dengan baik segala rekomendasi hasil Kongres HMI nanti soal kepentingan dan kebutuhan Provinsi Maluku ke depan.
“OKP Cipayung Plus Maluku mendukung penuh Kongres HMI di Ambon. Kami juga mendorong, lewat Kongres HMI, dapat mengusulkan dan memutuskan point-point rekomendatif menyangkut dengan kepentingan dan kebutuhan Provinsi Maluku, agar sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia,” ujar Soselisa lewat rilisnya kepada redaksi, Fajar.co.id, Minggu (4/2).
Lanjut Soselisa, event nasional ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperjuangkan kepentingan Maluku, agar bisa disejajarkan dengan daerah lain di Indonesia dalam aspek pembangunan.
“Bersama kader HMI, kita bisa mengawal isu-isu sentral yang berhubungan dengan kepentingan Provinisi Maluku, agar bisa disetarakan dengan daerah lain dalam aspek pembangunan, sember daya alam dan sumber daya manusia,” ucapnya.
Dikatakan Soselisa, masyarakat dan stakeholder di Maluku juga harus terlibat mensukseskan Kongres HMI ini, karena hujung dari event bertaraf nasional ini akan dinikmati bersama oleh seluruh masyarakat Maluku.
“Stakeholder di Maluku agar dapat membantu apa yang menjadi kebutuhan panitia pelaksanaan Kongres. Masyarakat juga diminta dapat memberikan pesan dan kesan yang positif bagi seluruh tamu atau peserta dari seluruh, demi kemajuan daerah yang kita cintai ini,” pintanya.
Bersamaan dengan itu, Korda GMNI Maluku Yopi Fernandus menuturkan, Kota Ambon baru pernah ditunjuk sebagai tuan rumah Kongres HMI, untuk itu harus didukung secara penuh demi kesuksesan panitia, dan juga kesuksesan masyarakat Maluku secara keseluruhan.
“Ini kali pertama Ambon ditetapkan dan dipercayakan sebagai tuan rumah Kongres, GMNI mendukung penuh pelaksanaan Kongres dan akan membantu sepenuh hati. Kita juga berharap, ada poin-poin penting yang dibahas secara internal HMI, dan kemudian keluar sebagai sebuah keputusan agar dapat mengakomodir kepentingan masyarakat Maluku,” harap Fernandus. (Fajar)
https://fajar.co.id/2018/02/04/gmki-gmni-pasang-badang-sukseskan-kongres-hmi-di-ambon/
Minggu, 04 Februari 2018
Milad dan Kongres HMI: Sebuah Ikhtiar untuk Perbaikan
Apa Kabar Hmi
Sabtu 03 Februari 2018 - 20:35
Oleh: Asep Sholahuddin
[Ketua PB HMI Bidang Pembinaan Anggota 2016-2018]
Usia Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 2018 ini –menurut perhitungan gerak edar Matahari— memasuki umur 71 tahun. Sudah menjadi kebiasaan, selalu ada refleksi dan evaluasi atas perjalanan yang telah dilalui untuk kemudian diproyeksikan gerak langkah strategi perjuangan untuk kebaikan ke depannya.
Ada beberapa catatan yang perlu kita evaluasi bersama. Pertama, HMI pada tingkat struktur kekuasaan pusat kurang memiliki strategi yang terukur dan terarah dalam mengimplementasi usaha-usaha untuk mewujudkan tujuannya sehingga kehadirannya tidak dirasakan bagi anggota HMI di akar rumput.
Kedua, telah terjadi kegagapan nalar intelektual dalam menangkap perkembangan dan tantangan zaman, sehingga HMI tidak mampu untuk memaksimalkan peran dan fungsinya untuk memberikan jawaban-jawaban yang solutif atas berbagai persoalan yang melanda umat dan bangsa pada saat ini.
Ketiga, HMI terlalu disibukkan dengan berbagai persoalan internal dan domestik sehingga energinya habis terkuras hanya untuk menyelesaikan persoalan domestik tersebut. Bagi penulis, itulah ketiga pokok permasalahan mendasar yang patut untuk kita renungkan bersama, untuk kemudian kita berkomitmen melakukan ikhtiar perbaikan untuk kebaikan bersama.
Tahun 2018 di bulan Februari ini adalah kesempatan emas bagi HMI untuk melakukan perbaikan sistem organisasi. Mengingat di saat bersamaan, di bulan ini juga akan digelar Kongres HMI ke-30 di Kota Ambon. Setidaknya ada dua hal mendasar yang harus dilakukan oleh para delegasi utusan kongres, yaitu merumuskan program kerja nasional yang strategis dengan baik dan benar; dan memilih ketua umum yang dinilai berintegritas dan amanah yang dapat mengeksekusi setiap program-program yang diputuskan oleh kongres tersebut.
Kongres HMI jangan hanya dipahami sebagai arena kontestasi untuk perebutan kekuasaan semata, melainkan di dalamnya harus ada suatu hal lain yang lebih prinsipil berupa kontribusi ide dan gagasan dari setiap individu yang terlibat di dalamnya. Jika tidak demikian, maka kongres tidak lebih bagaikan pemilihan jasad yang tidak memiliki ruh sebagai daya penggerak kehidupan.
Komitmen semacam itu harus kita pegang teguh bersama untuk perbaikan kualitas kongres nanti. Mengingat sebelumnya —dari kongres ke kongres— kita mengalami pengalaman buruk: kongres berlarut-larut dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama; forum kongres berlangsung tidak kondusif karena ada pihak-pihak yang membuat keributan baik di dalam maupun di luar arena kongres; dan delegasi utusan kongres dari masing-masing cabang sebagian besar terlalu asyik bermain di luar arena sehingga mereka abai terhadap kewajibannya dalam memberikan kontribusi ide dan gagasan di dalam forum resmi kongres.
Ikhtiar Perbaikan Himpunan
Kehadiran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di tengah-tengah kehidupan Indonesia merdeka adalah untuk membangun peradaban bangsa. Prof. Azyumardi Azra menyebut, membangun sebuah peradaban tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan intelektualitas dan profesionalitas, tetapi harus diletakkan di atas landasan tumpu nilai-nilai agung kemanusiaan-keagamaan, seperti moral, spiritual dan budaya. (Agus Salim Sitompul, 2002: xx)
Ada beberapa hal yang harus kita perbaiki secara bersama untuk kebaikan HMI ke depannya, yaitu: Pertama, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus kembali mengambil peran sentral sebagai organisasi perjuangan yang menjadi poros utama pemikiran dan gerakan mahasiswa Islam yang moderat serta mampu menjadi problem solver dalam menjawab tantangan zaman; Kedua, HMI harus senantiasa memelihara dan mengembangkan tradisi dan budaya intelektual.
Ketiga, ikhtiar mewujudkan karakter jiwa kepemimpinan kader Himpunan Mahasiswa Islam yang akademis, intelektual dan profesional; dan keempat, membangun tata kelola Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dengan baik dan profesional, sehingga dapat menjadi sebuah institusi yang solid, bertanggung jawab, bersih dan transfaran serta dapat dirasakan keberadaannya bagi segenap keluarga besar himpunan di semua tingkatan.
Jadi itulah catatan, harapan dan ikhtiar kita dalam merespon dua agenda besar himpunan di bulan ini, yaitu Milad HMI ke-71 dan Kongres HMI ke-30. Semoga apa yang kita ikhtiarkan dapat memberikan nilai perbaikan untuk kemajuan himpunan yang kita cintai ini.
Story ini adalah kiriman dari user kumparan, isi dari story di luar tanggung jawab redaksi kumparan
https://kumparan.com/apa-kabar-hmi/milad-dan-kongres-hmi-sebuah-ikhtiar-untuk-perbaikan
=========================
Dari 22 Kandidat Ketua Umum PB HMI, Siapa Yang Paling Kuat ?
03/02/2018
JAKARTA, KICAUNEWS.COM – Kongres HMI Ke XXX yang akan digelar di kota Ambon, akan berlangsung pada tanggal 12-18 Februari 2018 mendatang. Dalam mewarnai dan meramaikan dinamika Kongres tersebut, sebanyak 22 kader HMI mendaftar sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Periode 2018-2020.
Semua bakal calon yang telah mendaftar saat ini sudah ada 22 kandidat, dan kita (Steering Committee) Kongres HMI akan melakukan verifikasi berkas. Hal itu ditegaskan Ketua Steering Committe, Hery Mauliza, seperti dilansir redaksi, dari beberapa sumber, Sabtu (03/02) di Jakarta Barat.
Seperti diketahui, pendaftaran calon Ketua Umum PB HMI tersebut, dibuka pada 20-31 Januari 2018, selanjutnya, Steering Committee (SC) alan melakukan verifikasi selama tiga hari.
“Yang resmi sebagai kandidat akan diumumkan tanggal 3 Februari. Selama verifikasi, diberikan waktu untuk perbaikan berkas,” kata Ketua SC Kongres HMI, Hery Mauliza.
Kongres HMI Ke XXX, akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Saat ini, seperti yang disampaikan Steering Committe, sudah ada sebanyak 22 kandidat Ketua Umum PB HMI yang akan berkontestasi.
Berikut ini adalah nama-nama kandidat Ketua Umum PB HMI.
1. Agus Harta
2. Arifin
3. Muhammad Ridal
4. Iswanto
5. Siti Aminah Amahoru
6. R. Saddam Al Jihad
7. Amijaya
8. Achyar Al Rasyid
9. Asep Sholahuddin
10. Ilham Akbar Mustafa
11. Fikri Suadu
12. Keni Novandri Saputra
13. Idris Puabhuku
14. Pahmudin Cholik
15. Sujahri
16. Taufan Tuarita
17. Hari Azwar
18. Harianto Minda
19. Ari Bahari
20. Edy Sofyan
21. Firman Firdaus
22. Arimin
https://kicaunews.com/2018/02/03/21516/
Sabtu 03 Februari 2018 - 20:35
Oleh: Asep Sholahuddin
[Ketua PB HMI Bidang Pembinaan Anggota 2016-2018]
Usia Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 2018 ini –menurut perhitungan gerak edar Matahari— memasuki umur 71 tahun. Sudah menjadi kebiasaan, selalu ada refleksi dan evaluasi atas perjalanan yang telah dilalui untuk kemudian diproyeksikan gerak langkah strategi perjuangan untuk kebaikan ke depannya.
Ada beberapa catatan yang perlu kita evaluasi bersama. Pertama, HMI pada tingkat struktur kekuasaan pusat kurang memiliki strategi yang terukur dan terarah dalam mengimplementasi usaha-usaha untuk mewujudkan tujuannya sehingga kehadirannya tidak dirasakan bagi anggota HMI di akar rumput.
Kedua, telah terjadi kegagapan nalar intelektual dalam menangkap perkembangan dan tantangan zaman, sehingga HMI tidak mampu untuk memaksimalkan peran dan fungsinya untuk memberikan jawaban-jawaban yang solutif atas berbagai persoalan yang melanda umat dan bangsa pada saat ini.
Ketiga, HMI terlalu disibukkan dengan berbagai persoalan internal dan domestik sehingga energinya habis terkuras hanya untuk menyelesaikan persoalan domestik tersebut. Bagi penulis, itulah ketiga pokok permasalahan mendasar yang patut untuk kita renungkan bersama, untuk kemudian kita berkomitmen melakukan ikhtiar perbaikan untuk kebaikan bersama.
Tahun 2018 di bulan Februari ini adalah kesempatan emas bagi HMI untuk melakukan perbaikan sistem organisasi. Mengingat di saat bersamaan, di bulan ini juga akan digelar Kongres HMI ke-30 di Kota Ambon. Setidaknya ada dua hal mendasar yang harus dilakukan oleh para delegasi utusan kongres, yaitu merumuskan program kerja nasional yang strategis dengan baik dan benar; dan memilih ketua umum yang dinilai berintegritas dan amanah yang dapat mengeksekusi setiap program-program yang diputuskan oleh kongres tersebut.
Kongres HMI jangan hanya dipahami sebagai arena kontestasi untuk perebutan kekuasaan semata, melainkan di dalamnya harus ada suatu hal lain yang lebih prinsipil berupa kontribusi ide dan gagasan dari setiap individu yang terlibat di dalamnya. Jika tidak demikian, maka kongres tidak lebih bagaikan pemilihan jasad yang tidak memiliki ruh sebagai daya penggerak kehidupan.
Komitmen semacam itu harus kita pegang teguh bersama untuk perbaikan kualitas kongres nanti. Mengingat sebelumnya —dari kongres ke kongres— kita mengalami pengalaman buruk: kongres berlarut-larut dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama; forum kongres berlangsung tidak kondusif karena ada pihak-pihak yang membuat keributan baik di dalam maupun di luar arena kongres; dan delegasi utusan kongres dari masing-masing cabang sebagian besar terlalu asyik bermain di luar arena sehingga mereka abai terhadap kewajibannya dalam memberikan kontribusi ide dan gagasan di dalam forum resmi kongres.
Ikhtiar Perbaikan Himpunan
Kehadiran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di tengah-tengah kehidupan Indonesia merdeka adalah untuk membangun peradaban bangsa. Prof. Azyumardi Azra menyebut, membangun sebuah peradaban tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan intelektualitas dan profesionalitas, tetapi harus diletakkan di atas landasan tumpu nilai-nilai agung kemanusiaan-keagamaan, seperti moral, spiritual dan budaya. (Agus Salim Sitompul, 2002: xx)
Ada beberapa hal yang harus kita perbaiki secara bersama untuk kebaikan HMI ke depannya, yaitu: Pertama, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus kembali mengambil peran sentral sebagai organisasi perjuangan yang menjadi poros utama pemikiran dan gerakan mahasiswa Islam yang moderat serta mampu menjadi problem solver dalam menjawab tantangan zaman; Kedua, HMI harus senantiasa memelihara dan mengembangkan tradisi dan budaya intelektual.
Ketiga, ikhtiar mewujudkan karakter jiwa kepemimpinan kader Himpunan Mahasiswa Islam yang akademis, intelektual dan profesional; dan keempat, membangun tata kelola Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dengan baik dan profesional, sehingga dapat menjadi sebuah institusi yang solid, bertanggung jawab, bersih dan transfaran serta dapat dirasakan keberadaannya bagi segenap keluarga besar himpunan di semua tingkatan.
Jadi itulah catatan, harapan dan ikhtiar kita dalam merespon dua agenda besar himpunan di bulan ini, yaitu Milad HMI ke-71 dan Kongres HMI ke-30. Semoga apa yang kita ikhtiarkan dapat memberikan nilai perbaikan untuk kemajuan himpunan yang kita cintai ini.
Story ini adalah kiriman dari user kumparan, isi dari story di luar tanggung jawab redaksi kumparan
https://kumparan.com/apa-kabar-hmi/milad-dan-kongres-hmi-sebuah-ikhtiar-untuk-perbaikan
=========================
Dari 22 Kandidat Ketua Umum PB HMI, Siapa Yang Paling Kuat ?
03/02/2018
JAKARTA, KICAUNEWS.COM – Kongres HMI Ke XXX yang akan digelar di kota Ambon, akan berlangsung pada tanggal 12-18 Februari 2018 mendatang. Dalam mewarnai dan meramaikan dinamika Kongres tersebut, sebanyak 22 kader HMI mendaftar sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Periode 2018-2020.
Semua bakal calon yang telah mendaftar saat ini sudah ada 22 kandidat, dan kita (Steering Committee) Kongres HMI akan melakukan verifikasi berkas. Hal itu ditegaskan Ketua Steering Committe, Hery Mauliza, seperti dilansir redaksi, dari beberapa sumber, Sabtu (03/02) di Jakarta Barat.
Seperti diketahui, pendaftaran calon Ketua Umum PB HMI tersebut, dibuka pada 20-31 Januari 2018, selanjutnya, Steering Committee (SC) alan melakukan verifikasi selama tiga hari.
“Yang resmi sebagai kandidat akan diumumkan tanggal 3 Februari. Selama verifikasi, diberikan waktu untuk perbaikan berkas,” kata Ketua SC Kongres HMI, Hery Mauliza.
Kongres HMI Ke XXX, akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Saat ini, seperti yang disampaikan Steering Committe, sudah ada sebanyak 22 kandidat Ketua Umum PB HMI yang akan berkontestasi.
Berikut ini adalah nama-nama kandidat Ketua Umum PB HMI.
1. Agus Harta
2. Arifin
3. Muhammad Ridal
4. Iswanto
5. Siti Aminah Amahoru
6. R. Saddam Al Jihad
7. Amijaya
8. Achyar Al Rasyid
9. Asep Sholahuddin
10. Ilham Akbar Mustafa
11. Fikri Suadu
12. Keni Novandri Saputra
13. Idris Puabhuku
14. Pahmudin Cholik
15. Sujahri
16. Taufan Tuarita
17. Hari Azwar
18. Harianto Minda
19. Ari Bahari
20. Edy Sofyan
21. Firman Firdaus
22. Arimin
https://kicaunews.com/2018/02/03/21516/
Selasa, 30 Januari 2018
Punya Kualitas, HMI Cabang Medan Dukung Agus Harta di Kongres Ambon
29/01/2018
JAKARTA, KICAUNEWS.COM – Perhelatan kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke XXX akan berlangsung di kota Ambon pada bulan februari tahun 2018 mendatang, dan akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dalam momentum kongres tersebut, semua kader HMI akan ikut berkontestasi, salah satunya Agus Harta.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Selatan yang saat ini menjabat sebagai Wasekjen PTKP PB HMI itu, dinilai kandidat yang ideal dan mampuh melanjutkan estafet kepemimpinan untuk menjadi ketua umum PB HMI.
Hal itu ditegaskan Wakil Sekertaria Jenderal PB HMI, Hendra Hidayat, dalam keterangan tertulisnya, seperti diterima redaksi, Senin (29/01) di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurut Hendra, kematangan Agus Harta dalam berproses di kepengurusan tidak perlu diragukan. Hendra menilai, Agus mampuh melakukan perbaikan untuk HMI, dan layak menjadi pemimpin.
“Bukan hanya karena berpengalaman di Pengurus Besar, saya melihat Agus juga memiliki visi yang konkret untuk perbaikan HMI ke depannya,” kata Wasekjen Bidang di PB HMI Hendra Hidayat, dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai salah satu upaya menghantarkan Agus menjadi Ketua Umum PB HMI itu, Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Medan memberikan rekomendasi dukungan kepada Agus Harta, untuk maju pada kongres ke XXX di Ambon.
“Melalui visi misi yang telah dijabarkan, kami berharap saudara Agus Harta dapat terpilih dan ke depan membawa HMI kembali pada khitah perjuangan,” kata Ketua Umum HMI Cabang Medan, Angga Sahputra, dalam keterangan tertulis.
Angga menjelaskan, keputusan HMI Cabang Medan memberikan rekomendasi dukungan kepada Agus Harta, sudah sesuai dengan mekanisme rapat harian pengurus cabang.
Dengan diberikannya dukungan penuh tersebut, Angga berharap, Agus Harta dapat membawa seluruh aspirasi dan amanah yang telah diberikan oleh seluruh fungsionaris HMI Cabang Medan.
Tidak hanya itu, Angga juga menegaskan, agar Agus Harta dapat membawa nama baik HMI menjadi organisasi yang mandiri, dan mampuh menjadi tonggal terdepan, dalam merajut peradaban Islam, yang lebih baik.
Seperti diketahui, Agus Harta merupakan salah satu kader terbaik di HMI Jakarta, kiprah Agus Harta di HMI sangat baik. Dalam Kongres ke XXX ini, akan dihadiri oleh 5000 kader HMI, yang terdiri dari peserta penuh, peninjau, dan undangan seluruh cabang di Indonesia.
https://kicaunews.com/2018/01/29/21320/
JAKARTA, KICAUNEWS.COM – Perhelatan kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke XXX akan berlangsung di kota Ambon pada bulan februari tahun 2018 mendatang, dan akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dalam momentum kongres tersebut, semua kader HMI akan ikut berkontestasi, salah satunya Agus Harta.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Selatan yang saat ini menjabat sebagai Wasekjen PTKP PB HMI itu, dinilai kandidat yang ideal dan mampuh melanjutkan estafet kepemimpinan untuk menjadi ketua umum PB HMI.
Hal itu ditegaskan Wakil Sekertaria Jenderal PB HMI, Hendra Hidayat, dalam keterangan tertulisnya, seperti diterima redaksi, Senin (29/01) di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurut Hendra, kematangan Agus Harta dalam berproses di kepengurusan tidak perlu diragukan. Hendra menilai, Agus mampuh melakukan perbaikan untuk HMI, dan layak menjadi pemimpin.
“Bukan hanya karena berpengalaman di Pengurus Besar, saya melihat Agus juga memiliki visi yang konkret untuk perbaikan HMI ke depannya,” kata Wasekjen Bidang di PB HMI Hendra Hidayat, dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai salah satu upaya menghantarkan Agus menjadi Ketua Umum PB HMI itu, Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Medan memberikan rekomendasi dukungan kepada Agus Harta, untuk maju pada kongres ke XXX di Ambon.
“Melalui visi misi yang telah dijabarkan, kami berharap saudara Agus Harta dapat terpilih dan ke depan membawa HMI kembali pada khitah perjuangan,” kata Ketua Umum HMI Cabang Medan, Angga Sahputra, dalam keterangan tertulis.
Angga menjelaskan, keputusan HMI Cabang Medan memberikan rekomendasi dukungan kepada Agus Harta, sudah sesuai dengan mekanisme rapat harian pengurus cabang.
Dengan diberikannya dukungan penuh tersebut, Angga berharap, Agus Harta dapat membawa seluruh aspirasi dan amanah yang telah diberikan oleh seluruh fungsionaris HMI Cabang Medan.
Tidak hanya itu, Angga juga menegaskan, agar Agus Harta dapat membawa nama baik HMI menjadi organisasi yang mandiri, dan mampuh menjadi tonggal terdepan, dalam merajut peradaban Islam, yang lebih baik.
Seperti diketahui, Agus Harta merupakan salah satu kader terbaik di HMI Jakarta, kiprah Agus Harta di HMI sangat baik. Dalam Kongres ke XXX ini, akan dihadiri oleh 5000 kader HMI, yang terdiri dari peserta penuh, peninjau, dan undangan seluruh cabang di Indonesia.
https://kicaunews.com/2018/01/29/21320/
Rabu, 24 Januari 2018
Lion Air Bebaskan Biaya Tiket Pesawat untuk Peserta Kongres HMI di Ambon
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Kompas.com - 23/01/2018, 23:03 WIB
kompas.com/Rahmat Rahman Patty Ketua Umum PB HMI Mulyadi Tamsir bersama Ketua Panitia Kongres ke-30 HMI berpose bersama Commercial Director Lion Air Group Achmad Hasan di kantor Lion Group, Selasa (23/1/2018).
----------------------
AMBON, KOMPAS.com - Perusahaan penerbangan Lion Air Group bakal memberikan kompensasi berupa pembebasan biaya tiket pesawat kepada kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akan mengikuti Kongres ke-30 HMI di Kota Ambon, Februari mendatang.
Kepastian pembebasan tiket pesawat bagi peserta Kongres HMI itu setelah Pengurus Besar HMI bersama panitia Kongres HMI menemui Commercial Director Lion Air Group Achmad Hasan di kantor Lion Group Tower di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).
“Tadi kami sudah menemui Pak Achmad Hasan di kantornya dan beliau menjamin akan memberikan kompensasi kepada peserta Kongres HMI. Jadi hanya untuk peserta itu akan dibebaskan biaya tiketnya,” kata Ketua Panitia Nasional Kongres HMI Fauzi Marasabessy kepada Kompas.com melalui telepon selulernya, Selasa malam.
Dia menjelaskan, sesuai pertemuan itu, semua peserta kongres dari seluruh Indonesia akan dibebaskan biayanya baik saat menuju Kota Ambon maupun saat kembali ke kotanya masing-masing.
Adapun jumlah peserta kongres yang akan berangkat ke Kota Ambon mencapai 1.000 orang.
“Tetapi, kompensasi itu hanya untuk peserta dan bukan untuk rombongan penggembira. Jadi saat pergi dan pulang itu ditanggung Lion Air,” beber Fauzi.
Dia mengaku, pada kongres ke-29 yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, tahun 2015, peserta Kongres HMI juga ikut dibebaskan dari biaya tiket oleh Lion Air. Menurut dia, selain membebaskan tiket pesawat bagi peserta kongres, pihak Lion Air juga akan memasang logo Kongres HMI di setiap pesawat Lion Air.
“Jadi nanti di setiap pesawat Lion Air juga akan dipasang logo Kongres HMI, sama seperti kongres di Pekan Baru dulu,” kata Fauzi.
Dia menambahkan, dalam pertemuan itu, Achmad Hasan juga berpesan agar kongres dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan kegaduhan lagi.
“Pak Hasan tadi berpesan agar kongres nanti bisa berjalan lancar dan tertib, dan jangan sampai gaduh lagi,” ucapnya.
http://regional.kompas.com/read/2018/01/23/23032631/lion-air-bebaskan-biaya-tiket-pesawat-untuk-peserta-kongres-hmi-di-ambon
Kompas.com - 23/01/2018, 23:03 WIB
kompas.com/Rahmat Rahman Patty Ketua Umum PB HMI Mulyadi Tamsir bersama Ketua Panitia Kongres ke-30 HMI berpose bersama Commercial Director Lion Air Group Achmad Hasan di kantor Lion Group, Selasa (23/1/2018).
----------------------
AMBON, KOMPAS.com - Perusahaan penerbangan Lion Air Group bakal memberikan kompensasi berupa pembebasan biaya tiket pesawat kepada kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akan mengikuti Kongres ke-30 HMI di Kota Ambon, Februari mendatang.
Kepastian pembebasan tiket pesawat bagi peserta Kongres HMI itu setelah Pengurus Besar HMI bersama panitia Kongres HMI menemui Commercial Director Lion Air Group Achmad Hasan di kantor Lion Group Tower di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).
“Tadi kami sudah menemui Pak Achmad Hasan di kantornya dan beliau menjamin akan memberikan kompensasi kepada peserta Kongres HMI. Jadi hanya untuk peserta itu akan dibebaskan biaya tiketnya,” kata Ketua Panitia Nasional Kongres HMI Fauzi Marasabessy kepada Kompas.com melalui telepon selulernya, Selasa malam.
Dia menjelaskan, sesuai pertemuan itu, semua peserta kongres dari seluruh Indonesia akan dibebaskan biayanya baik saat menuju Kota Ambon maupun saat kembali ke kotanya masing-masing.
Adapun jumlah peserta kongres yang akan berangkat ke Kota Ambon mencapai 1.000 orang.
“Tetapi, kompensasi itu hanya untuk peserta dan bukan untuk rombongan penggembira. Jadi saat pergi dan pulang itu ditanggung Lion Air,” beber Fauzi.
Dia mengaku, pada kongres ke-29 yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, tahun 2015, peserta Kongres HMI juga ikut dibebaskan dari biaya tiket oleh Lion Air. Menurut dia, selain membebaskan tiket pesawat bagi peserta kongres, pihak Lion Air juga akan memasang logo Kongres HMI di setiap pesawat Lion Air.
“Jadi nanti di setiap pesawat Lion Air juga akan dipasang logo Kongres HMI, sama seperti kongres di Pekan Baru dulu,” kata Fauzi.
Dia menambahkan, dalam pertemuan itu, Achmad Hasan juga berpesan agar kongres dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan kegaduhan lagi.
“Pak Hasan tadi berpesan agar kongres nanti bisa berjalan lancar dan tertib, dan jangan sampai gaduh lagi,” ucapnya.
http://regional.kompas.com/read/2018/01/23/23032631/lion-air-bebaskan-biaya-tiket-pesawat-untuk-peserta-kongres-hmi-di-ambon
Selasa, 23 Januari 2018
Kongres Ke-30 HMI di Ambon, Presiden Jokowi Dipastikan Hadir
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Kompas.com - 22/01/2018, 19:39 WIB
Ketua Panitia Nasional Kongres HMI ke-30, Fauzi Marasabessy.(Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)
-----------
AMBON, KOMPAS.com - Kota Ambon ditetapkan sebagai tuan rumah Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sesuai rencana, acara pembukaan kongres akan berlangsung di Lapangan Merdeka Ambon pada 9 Februari 2018.
Ketua Panitia Nasional Kongres ke-30 HMI Fauzi Marasabessy kepada Kompas.com mengungkapkan, kesiapan panitia untuk menyukseskan kegiatan kongres tersebut telah mencapai 90 persen.
“Persiapan sudah mencapai 90 persen, jadi sudah sangat siap sekali,” kata Fauzi melalui telepon selulernya, Senin (22/1/2018) malam.
Fauzi memastikan bahwa Kongres HMI tersebut bakal dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo serta akan dihadiri oleh sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara.
“Ketua Umum sudah ketemu Presiden untuk memastikan kedatangannya ke Ambon. Jadi Pak Presiden sudah bisa dipastikan akan membuka Kongres HMI di Ambon,” ujarnya.
Selain Presiden Jokowi, Fauzi mengaku panitia dan Pengurus Besar HMI juga telah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediamannya. Fauzi mengatakan, Kalla telah menyatakan kesiapannya untuk menghadiri Kongres HMI di Ambon.
“Kalau Wapres, kita dari pengurus sama Ketum sudah ketemu langsung dan beliau sebagai senior memastikan hadir,” ucapnya.
Fauzi pun meminta kepada semua elemen masyarakat di Maluku, khususnya para pemuda, untuk menyukseskan penyelenggaraan kongres tersebut.
”Jumlah peserta kongres dan rombongan yang akan datang ke Ambon diperkirakan mencapai 5.000 orang. Jadi harapan kami semua elemen masyarakat di Maluku, khususnya Kota Ambon, dapat mendukung kegiatan ini,” pintanya.
Sebelumnya, Gubernur Maluku Said Assagaff dan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy juga telah menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan Kongres HMI di Ambon. Mereka meminta agar seluruh masyarakat di Ambon mendukung kegiatan tersebut dan menunjukkan kepada bangsa Indonesia bahwa Kota Ambon merupakan kota yang terbuka dan ramah.
“Dari sisi ekonomi, Kongres HMI di Kota Ambon akan sangat berdampak pada perputaran ekonomi di kota ini, dan yang kedua, kegiatan ini harus dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata di Ambon,” ungkap Richard.
http://regional.kompas.com/read/2018/01/22/19393401/kongres-ke-30-hmi-di-ambon-presiden-jokowi-dipastikan-hadir
Kompas.com - 22/01/2018, 19:39 WIB
Ketua Panitia Nasional Kongres HMI ke-30, Fauzi Marasabessy.(Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)
-----------
AMBON, KOMPAS.com - Kota Ambon ditetapkan sebagai tuan rumah Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sesuai rencana, acara pembukaan kongres akan berlangsung di Lapangan Merdeka Ambon pada 9 Februari 2018.
Ketua Panitia Nasional Kongres ke-30 HMI Fauzi Marasabessy kepada Kompas.com mengungkapkan, kesiapan panitia untuk menyukseskan kegiatan kongres tersebut telah mencapai 90 persen.
“Persiapan sudah mencapai 90 persen, jadi sudah sangat siap sekali,” kata Fauzi melalui telepon selulernya, Senin (22/1/2018) malam.
Fauzi memastikan bahwa Kongres HMI tersebut bakal dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo serta akan dihadiri oleh sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara.
“Ketua Umum sudah ketemu Presiden untuk memastikan kedatangannya ke Ambon. Jadi Pak Presiden sudah bisa dipastikan akan membuka Kongres HMI di Ambon,” ujarnya.
Selain Presiden Jokowi, Fauzi mengaku panitia dan Pengurus Besar HMI juga telah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediamannya. Fauzi mengatakan, Kalla telah menyatakan kesiapannya untuk menghadiri Kongres HMI di Ambon.
“Kalau Wapres, kita dari pengurus sama Ketum sudah ketemu langsung dan beliau sebagai senior memastikan hadir,” ucapnya.
Fauzi pun meminta kepada semua elemen masyarakat di Maluku, khususnya para pemuda, untuk menyukseskan penyelenggaraan kongres tersebut.
”Jumlah peserta kongres dan rombongan yang akan datang ke Ambon diperkirakan mencapai 5.000 orang. Jadi harapan kami semua elemen masyarakat di Maluku, khususnya Kota Ambon, dapat mendukung kegiatan ini,” pintanya.
Sebelumnya, Gubernur Maluku Said Assagaff dan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy juga telah menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan Kongres HMI di Ambon. Mereka meminta agar seluruh masyarakat di Ambon mendukung kegiatan tersebut dan menunjukkan kepada bangsa Indonesia bahwa Kota Ambon merupakan kota yang terbuka dan ramah.
“Dari sisi ekonomi, Kongres HMI di Kota Ambon akan sangat berdampak pada perputaran ekonomi di kota ini, dan yang kedua, kegiatan ini harus dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata di Ambon,” ungkap Richard.
http://regional.kompas.com/read/2018/01/22/19393401/kongres-ke-30-hmi-di-ambon-presiden-jokowi-dipastikan-hadir
Sabtu, 13 Januari 2018
KOHATI Hendaknya Punya Hak Suara di Kongres HMI
Redaktur: Syahrir Lantoni
Jumat, 12 Januari 2018
TAK PUNYA HAK SUARA: FORHATI dan KOHATI di sela acara diskusi mingguan FORHATI di KAHMI Center, Jakarta, Jumat (12/1/2018).
-------------
INDOPOS.CO.ID - Koordinator Presidum FORHATI (Forum Alumni HMI Wati) Nasional Hanifah Husein mendesak agar tidak ada dikotomi antara KOHATI (Korps HMI Wati) PB dan Pengurus Besar (PB) HMI.
Menurutnya setiap anggota KOHATI memiliki hak suara yang sama dengan anggota HMI yang didominasi pria pada Kongres HMI 12 Februari mendatang di Ambon.
Hal itu disampaikan Hanifah Husein di sela Diskusi FORHATi di KAHMI Center Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2018).
Dikatakan, dari beberapa periode KOHATI PB, korps perempuan HMI ini seperti terpisah dari HMI secara keseluruhan. Pengambilan keputusan tertinggi di HMI tidak melibatkan suara KOHATI.
“KOHATI seperti disuruh jalan sendiri dan tidak punya hak suara di dalam pemilihan formatur dan med formatur Kongres HMI,” kata Hanifah Husein.
Pada 5 Januari lalu Hanifah mengundang pengurus KOHATI PB HMI untuk rembuk mengevaluasi posisi KOHATI di kongres HMI. Hanifa berharap peran KOHATI tidak saja untuk lembaganya, tapi juga untuk HMI.
“KOHATI sejatinya punya hak suara di kongres,” kata mantan Ketua Umum KOHATI PB HMI ini. (fmc)
https://www.indopos.co.id/read/2018/01/12/123549/kohati-hendaknya-punya-hak-suara-di-kongres-hmi
Jumat, 12 Januari 2018
TAK PUNYA HAK SUARA: FORHATI dan KOHATI di sela acara diskusi mingguan FORHATI di KAHMI Center, Jakarta, Jumat (12/1/2018).
-------------
INDOPOS.CO.ID - Koordinator Presidum FORHATI (Forum Alumni HMI Wati) Nasional Hanifah Husein mendesak agar tidak ada dikotomi antara KOHATI (Korps HMI Wati) PB dan Pengurus Besar (PB) HMI.
Menurutnya setiap anggota KOHATI memiliki hak suara yang sama dengan anggota HMI yang didominasi pria pada Kongres HMI 12 Februari mendatang di Ambon.
Hal itu disampaikan Hanifah Husein di sela Diskusi FORHATi di KAHMI Center Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2018).
Dikatakan, dari beberapa periode KOHATI PB, korps perempuan HMI ini seperti terpisah dari HMI secara keseluruhan. Pengambilan keputusan tertinggi di HMI tidak melibatkan suara KOHATI.
“KOHATI seperti disuruh jalan sendiri dan tidak punya hak suara di dalam pemilihan formatur dan med formatur Kongres HMI,” kata Hanifah Husein.
Pada 5 Januari lalu Hanifah mengundang pengurus KOHATI PB HMI untuk rembuk mengevaluasi posisi KOHATI di kongres HMI. Hanifa berharap peran KOHATI tidak saja untuk lembaganya, tapi juga untuk HMI.
“KOHATI sejatinya punya hak suara di kongres,” kata mantan Ketua Umum KOHATI PB HMI ini. (fmc)
https://www.indopos.co.id/read/2018/01/12/123549/kohati-hendaknya-punya-hak-suara-di-kongres-hmi
Jumat, 12 Januari 2018
Kongres HMI di Ambon Bahas Intoleransi
Kamis, 11 January 2018 20:19 WIB Penulis: MICOM
PELAKSANAAN kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kota Ambon, Maluku akan membahas persoalan intoleransi dan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia.
"Sesuai jadwal, kongres dilaksanakan di Ambon pada 9-13 Februari 2018 dengan agenda utama membahas persoalan intoleransi, Bhineka Tunggal Ika dan berbagai persoalan lainnya," kata Ketua Umum Pengurus Besar HMI, Mulyadi P, Tamsir di Ambon, Kamis (11/1).
Ia mengatakan, kongres HMI di Ambon tahun ini mengangkat tema mengokohkan kebangsaan dan mewujudkan Indonesia berkeadilan, melalui tema tersebut akan menjawab persoalan intoleransi, Bhineka Tunggal Ika.
Ambon sebagai tuan rumah sekaligus kota toleransi sesuai dengan tema, sehingga harus diwujudkan di Indonesia sebagai negara yang berkeadilan. "Keadilan menjadi persoalan di Indonesia dan harus dijawab, terutama di wilayah Indonesia timur, karena itu melalui kongres HMI ini kondisi wilayah Indonesia timur akan lihat cara pandang masyarakat Indonesia ke pemerintah pusat, sehingga ke depan masyarakat Indonesia akan berkeadilan dan makmur," ujar Mulyadi.
Menurut Mulyadi, kedatangan dia bersama pengurus HMI untuk bertemu Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy untuk menyampaikan kegiatan kongres, serta kesiapan masyarakat kota Ambon.
Kongres HMI di kota Ambon kata Mulyadi, merupakan pertama kali dilaksanakan wilayah timur, sebelumnya di paling timur di kota Makassar, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi kota Ambon sebagai kota yang damai.
"Kami juga berterima kasih kepada Wali Kota Ambon, Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Maluku yang telah menyambut dan mendukung Ambon sebagai tuan rumah kongres, saya berharap kedepan HMI bisa berbenah, perbaiki diri dan bangkit menjadi organisasi yang besar dan jaya," tandasnya.
Diakuinya, ada dua agenda besar yakni kongres HMI dan musyawarah nasional korps HMI wati, peserta yang akan terlibat untuk kongres sebanyak 1.000 orang, sedangkan munas 500 orang sehingga total 1,500 peserta.
"Jumlah tersebut belum ditambah kader HMI dari berbagai daerah di Indonesia yang akan datang diluar peserta, karena itu kita akan laksanakan sejumlah kegiatan agar peserta dapat pertisipasi dan jaga ketertiban kongres," imbuhnya.
Kegiatan kongres diantaranya laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar HMI 2016-2018, serta merusmuskan agenda strategis internal dan eksteral organisasi.
"Kita juga akan melakukan pemilihan pengurus baru yakni memlilih ketua umum periode 2018 -2020, serta agenda lainnya seperti bakti sosial, bazaar, donor darah dan kegiatan lainnya karena kongres kali ini sekaligus peringatan Dies Natalis HMI ke-71," pungkas Mulyadi. (OL-3)
http://mediaindonesia.com/index.php/news/read/140316/kongres-hmi-di-ambon-bahas-intoleransi/2018-01-11
PELAKSANAAN kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kota Ambon, Maluku akan membahas persoalan intoleransi dan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia.
"Sesuai jadwal, kongres dilaksanakan di Ambon pada 9-13 Februari 2018 dengan agenda utama membahas persoalan intoleransi, Bhineka Tunggal Ika dan berbagai persoalan lainnya," kata Ketua Umum Pengurus Besar HMI, Mulyadi P, Tamsir di Ambon, Kamis (11/1).
Ia mengatakan, kongres HMI di Ambon tahun ini mengangkat tema mengokohkan kebangsaan dan mewujudkan Indonesia berkeadilan, melalui tema tersebut akan menjawab persoalan intoleransi, Bhineka Tunggal Ika.
Ambon sebagai tuan rumah sekaligus kota toleransi sesuai dengan tema, sehingga harus diwujudkan di Indonesia sebagai negara yang berkeadilan. "Keadilan menjadi persoalan di Indonesia dan harus dijawab, terutama di wilayah Indonesia timur, karena itu melalui kongres HMI ini kondisi wilayah Indonesia timur akan lihat cara pandang masyarakat Indonesia ke pemerintah pusat, sehingga ke depan masyarakat Indonesia akan berkeadilan dan makmur," ujar Mulyadi.
Menurut Mulyadi, kedatangan dia bersama pengurus HMI untuk bertemu Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy untuk menyampaikan kegiatan kongres, serta kesiapan masyarakat kota Ambon.
Kongres HMI di kota Ambon kata Mulyadi, merupakan pertama kali dilaksanakan wilayah timur, sebelumnya di paling timur di kota Makassar, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi kota Ambon sebagai kota yang damai.
"Kami juga berterima kasih kepada Wali Kota Ambon, Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi Maluku yang telah menyambut dan mendukung Ambon sebagai tuan rumah kongres, saya berharap kedepan HMI bisa berbenah, perbaiki diri dan bangkit menjadi organisasi yang besar dan jaya," tandasnya.
Diakuinya, ada dua agenda besar yakni kongres HMI dan musyawarah nasional korps HMI wati, peserta yang akan terlibat untuk kongres sebanyak 1.000 orang, sedangkan munas 500 orang sehingga total 1,500 peserta.
"Jumlah tersebut belum ditambah kader HMI dari berbagai daerah di Indonesia yang akan datang diluar peserta, karena itu kita akan laksanakan sejumlah kegiatan agar peserta dapat pertisipasi dan jaga ketertiban kongres," imbuhnya.
Kegiatan kongres diantaranya laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar HMI 2016-2018, serta merusmuskan agenda strategis internal dan eksteral organisasi.
"Kita juga akan melakukan pemilihan pengurus baru yakni memlilih ketua umum periode 2018 -2020, serta agenda lainnya seperti bakti sosial, bazaar, donor darah dan kegiatan lainnya karena kongres kali ini sekaligus peringatan Dies Natalis HMI ke-71," pungkas Mulyadi. (OL-3)
http://mediaindonesia.com/index.php/news/read/140316/kongres-hmi-di-ambon-bahas-intoleransi/2018-01-11
Langganan:
Postingan (Atom)