Senin, 30 November 2015

Kongres HMI XXIX Riau Fungsionaris PB HMI Berharap HMI Jadi Lokomotif Pergerakan Islam di Indonesia

Senin, 30 November 2015 | 06:59
Fungsionaris PB HMI Berharap HMI Jadi Lokomotif Pergerakan Islam di Indonesia
Jakarta-Fungsionaris PB HMI 2010-2015 Hadi Suprapto Rusli berharap kongres PB HMI 29 di Pekanbaru tidak saja menjadi seremoni pergantian pengurus, tetapi juga harus menjadi momentum melakukan konsolidasi internal untuk terus memperkuat HMI sebagai organisasi kader, yang diharapkan ke depannya terus berkontribusi untuk mencetak kader insan cita yang bermanfaat bagi negara Indonesia. Membangun kader insan cita, kata Hadi, sebagaimana yang termaktub di dalam AD/ART HMI, menjadi penting mengingat bangsa Indonesia yang sebentar lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Yang tentu saja kualitas kader yang inovatif, kreatif, dan Islami menjadi prasyarat utama agar bisa kompetitif dengan masyarakat ASEAN," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/11) Hadi menambahkan, sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, HMI juga dituntut proaktif terhadap isu-isu nasional yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Isu Freeport, korupsi, dan teroris yang merusak citra Islam di dunia international tidak boleh luput dari gerakan HMI. Karenanya, Hadi berharap ketua umum yang terpilih pada kongres kali ini adalah kader terbaik HMI yang memiliki kapasitas intelektual dan pergerakan yang baik sehingga mampu mendorong HMI sebagai lokomotif pergerakan Islam di Indonesia yang sensitif terhadap perkaderan dan isu-isu nasional maupun isu dunia internasional.
Selain itu Hadi mengapresiasi pelaksanaan kongres yang melibatkan akuntan publik sebagai langkah transparansi dan pertanggungjawaban publik terhadap anggaran yang digunakan untuk kongres.
"Hal ini tentu saja akan menjadi contoh bagi oraganisasi mahasiswa maupun pemuda di seluruh Indonesia," terangnya.
Ia juga menyarankan, di tengah tren digital saat ini, ke depan agar HMI mampu menjadi pelopor pelaksanaan kongres yang menggunakan e-voting. Sehingga untuk pelaksanaan kongres di periode mendatang, kader HMI tidak perlu lagi bertemu di suatu tempat, tetapi para kader bisa melakukan pemilihan di cabang-cabangnya masing-masing.
"Adapun pertemuan dalam lingkup nasional bisa dilakukan dalam bentuk silatnas HMI maupun kegiatan lainnya," tukasnya.
Paulus Nitbani/PCN
sumber, http://www.beritasatu.com/nasional/325925-fungsionaris-pb-hmi-berharap-hmi-jadi-lokomotif-pergerakan-islam-di-indonesia.html

Kongres molor dari jadwal, diduga ada yang ingin obok-obok HMI
Reporter : Supriatin | Senin, 30 November 2015 00:04
Merdeka.com - Kongres HMI ke-29 yang digelar di Pekanbaru molor dari waktu yang ditentukan. Jika mengacu jadwal awal, seharusnya kongres HMI rampung selesai 26 November 2015. Salah satu kandidat ketua umum PB HMI, Herri Mauliza menuding banyak pihak luar ingin merusak HMI.
"Ada pihak-pihak luar yang ingin merusak Himpunan yang kita cintai ini, makanya kongres kali ini dicoba untuk diobok-obok," ujar Herri Mauliza di Pekanbaru, Minggu (29/11).
Menurut pria yang akrab disapa Ori ini, peserta kongres harus menyadari bahwa kekuatan HMI sebagai organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia jangan sampai dimanfaatkan pihak luar.
"Saya berharap agar kongres kali ini bisa bersih dari pihak luar yang ingin merusak HMI. Himpunan kita ini sangat kuat, kader kita pun sudah banyak yang menjadi petinggi bangsa masak mau diobok-obok oleh pihak luar."Kandidat Ketua Umum PB HMI yang berasal dari Cabang Banda Aceh ini menuding ada pihak yang sengaja mengulur kongres, dengan tujuan agar lokasi kongres dipindahkan ke daerah lain. Menurutnya, ini bagian dari upaya merusak HMI.
"Kongres harus segera selesai di tanah lancangkuning. Kalau kongres dipindahkan ke Jakata atau tempat lain, ini sudah petanda lampu kuning buat HMI," tegasnya.
Herri mengharapkan partisipasi dan konsentrasi peserta kongres untuk menyelesaikan agenda-agenda sidang dalam waktu cepat dengan tetap memperhatikan kualitas kongres.
"Saya mengajak kepada peserta kongres dari seluruh pegurus Cabang dan Badko agar menyadari kita sedang diganggu oleh pihak luar. Marilah kita bersihkan Kongres HMI 29 Dari pihak-pihak luar yang ingin merusak HMI" ucapnya.[noe]
sumber, http://www.merdeka.com/peristiwa/kongres-molor-dari-jadwal-diduga-ada-yang-ingin-obok-obok-hmi.html

Kongres HMI XXIX Riau Dianiaya Saat Kongres HMI, Mahasiswa Lapor Polisi

Minggu, 29 November 2015 - 14:56 wib
Dianiaya Saat Kongres HMI, Mahasiswa Lapor Polisi
PEKANBARU - Seorang peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Sawer Kurniawan (25) melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Bukit Raya. Ia mengaku dianiaya saat sidang terakhir kongres. "Korban sudah melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polsek Bukit Raya. Kasusnya sedang kita tindak lanjuti," kata Wakapolrsta Pekanbaru, AKBP Putut Wicaksono kepada wartawan, Sabtu (28/11/2015). Berdasarkan penuturan korban, kasus penganiayaan yang terjadi terhadap dirinya terjadi di Gelanggang Remaja jalan Jenderal Sudirman atau tempat dilaksanakannya sidang HMI. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB.
Penganiayaan itu, sambung dia, saat teman korban mengajukan pendapat ke Ketua Presedium Sidang kongres HMI, namun ajuan pendapat tersebut tidak di indahkan oleh presedium.
"Karena tidak ada tanggapan, korban kemudian maju ke depan sidang sehingga terjadi keributan dan korban berusaha untuk menenangkan temannya, dan ternyata salah serang. Korban mengalami hidung luka robek," sambungnya.
Diketahui, Kongres HMI ke-29 Pekanbaru telah berakhir. Namun ribuan peserta masih tertahan di Pekanbaru karena terkendala oleh transportasi, hingga tak bisa pulang ke kampung halamannya masing-masing. (wal)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/29/340/1257777/dianiaya-saat-kongres-hmi-mahasiswa-lapor-polisi

Minggu, 29 November 2015 - 14:39 wib
Terkendala Transportasi, Peserta Kongres HMI Batal Dipulangkan
PEKANBARU - Rencananya, sekitar 1.500 peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sebagian besar adalah 'rombangan liar' batal dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Kita mendapat laporan dari pihak panitia, kalau rencana pemulangan anggota HMI dibatalkan, karena terkendala transportasi," ujar Wakapolres Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono kepada wartawan, Sabtu (28/11/2015).
Pihak pantia menjelaskan, kalau batalnya pemulangan disebabkan oleh tranportasi bus tidak memadai untuk mengangkut seluruh peserta. Sore hingga malam ini yang ada hanya dua bus saja.
"Seharusnya akan menggunakan 10 bus secara bertahap. Namun yang ada baru dua. Rencananya hari Senin (30/11), mereka baru bisa dipulangkan," sambungnya. Saat ini, pihak panitia sedang melakukan lobi untuk mencari penambahan bus.
Bus itu nantinya akan dibawa ke Kota Dumai, Riau. Jarak dari Pekanbaru ke Dumai akan memakan waktu paling lama enam jam. Setelah itu mereka akan dinaikkan dengan menggunakan kapal perang.
"Rencananya mereka akan diangkut menggunakan Kapal TNI AL Kota Dumai untuk dipulangkan ke daerah asal," tukasnya.
Diketahui, Kongres HMI di Pekanbaru seharusnya berlangsung dari 22 sampai 26 November. Namun karena ada beberapa kendala termasuk banyak kericuhan, kongres terpaksa diperpanjang hingga 28 November.
Sekira 1.500 rombongan liar HMI selama ini menginap disejumlah tempat seperti Purna MTQ Pekanbaru, dan sejumlah kampus di Pekanbaru.(wal)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/29/340/1257771/terkendala-transportasi-peserta-kongres-hmi-batal-dipulangkan

Minggu, 29 November 2015 14:04 WIB
5 Peristiwa Besar yang Bikin Geger Selama Kongres HMI di Pekanbaru
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Perhatian masyarakat tertuju sejak dihelatnya kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di Pekanbaru, Provinsi Riau, pada 22 November 2015 kemarin. Ini disebabkan banyaknya permasalahan yang timbul, mulai dari kericuhan, bentrok, pengrusakan, gesekan terhadap kepolisian, hingga perselisihan internal dalam tubuh HMI itu sendiri.
Sebagian sudah dirangkum GoRiauCom, terkait segelumit permasalahan kongres sejak dimulainya pada 22 November 2015 kemarin, hingga puncaknya hari ini, dimana sesuai jadwal, menjadi hari terakhir pelaksanaan kongres dalam memilih ketua umum dan pengurus HMI yang baru, untuk mengisi jabatan pada periode berikutnya.
1. Massa Romli HMI Blokir Jalan dan Rusak Gedung Gelanggang Remaja
Barusaja menginjakkan kaki di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (21/11/2015) malam, seratusan massa rombongan liar (Romli) atau penggembira kongres, langsung membuat onar. Berdalih diabaikan panitia, mereka malah memblokir ruas jalan Jenderal Sudirman, depan Gedung Gelanggang Remaja. Bahkan massa sempat membakar tong sampah yang terbuat dari ban.
Ratusan aparat gabungan pun diterjunkan. Mereka dipukul mundur hingga ke dalam kawasan Gelanggang Remaja. Bukannya reda, massa kembali anarkis dengan merusak beberapa fasilitas Gelanggang Remaja. Mereka kesal karena tidak dikoordinir oleh panitia, seperti penginapan dan konsumsi.
2. Tak Bayar Makan, Rusak Mobil Polisi Hingga Diuber Penjual Minuman
Dihari berikutnya, ulah Romli kongres HMI kian menyita perhatian. Ini bermula saat peserta yang menempuh jalur darat dengan bus, ternyata ogah bayar saat makan disalahsatu rumah makan di Kabupaten Inhu, Riau. Walhasil, pemilik usaha ini mendatangi panitia yang berposko di Pekanbaru, untuk meminta ganti rugi dengan nominal belasan juta Rupiah.
Selain itu, massa Romli yang ditempatkan di Purna MTQ ini juga merusak mobil dinas Kasatlantas Polresta Pekanbaru, yang saat kejadian tengah mengantar makan siang secara gratis. Alasan mereka, lantaran nasi bungkus yang diberikan itu jumlahnya masih kurang, sehingga mereka memukul dan menendang mobil petugas.
Parahnya lagi, seorang penjual makanan ringan keliling bernama Dedi yang mangkal di Purna MTQ, juga jadi imbas. Usai beli jajanan, beberapa orang peserta Romli enggan bayar. Tak pelak Dedi naik pitam. Ia pun mengambil parang dan menguber orang-orang tersebut. Singkat kata, para pembeli ini akhirnya merogoh kocek Rp150 ribu, sesuai total jajanan.
3. Mahasiswa UIN Suska Riau Diserang dengan Sumpit
Arogansi massa Romli yang didominasi oleh mahasiswa asal Makassar ini akhirnya mencapai klimaks, saat mereka menyeruduk penginapan panitia, di Hotel Green, Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, Minggu (22/11/2015) tengah malam. Percekcokan itu berujung dengan dilarikannya seorang mahasiswa UIN Suska Riau ke RS Eka Hospital, akibat terkena tembakan sumpit.
Beberapa jam sebelum penyerangan itu, sempat pula terjadi kegaduhan di area Gelanggang Remaja, dimana seorang Romli terluka di bagian belakang telinga, akibat dilempari Orang Tak Dikenal (OTK). Kapolresta Pekanbaru dan jajaran pun terpaksa turun ke lokasi malam itu juga, untuk menenangkan ratusan massa ini.
4. Sweeping Besar-besaran, Polisi Temukan Puluhan Sajam dan Senpi Rakitan, 8 Mahasiswa Ditetapkan Jadi Tersangka
Pasca penembakan sumpit, ratusan personil kepolisian Kota Pekanbaru langsung menggelar sweeping, Senin (23/11/2015) siang, diantaranya Gelanggang Remaja, Aula kampus Unri Gobah dan Purna MTQ Pekanbaru. Lokasi ini adalah tempat penginapan sementara ribuan massa penggembira kongres alias Romli.
Hasilnya, polisi mengamankan puluhan senjata tajam dan senjata api rakitan, seperti celurit, keris, badik, ketapel, senjata sumpit dan pelurunya, golok, pedang, samurai, cangkul, kayu balok, senjata api rakitan berbahan kayu, pisau lipat, belati, cat semprot, palu, senjata api mainan, peluru airsoft gun dan lain sebagainya. Bahkan ditemukan pula plastik bekas sabu-sabu.
Selain mengamankan barang-barang itu, kepolisian juga terpaksa membawa delapan orang mahasiswa, diantaranya berisinial HA, JS, AK, DA, MA, Y, ML, AY. Mereka diamankan terkait kepemilikan Sajam dan Senpi rakitan. Hari itu juga, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau langsung menetapkan mereka sebagai tersangka, sesuai Pasal 2 ayat 1, UU darurat No 12 tahun 2001.
5. Pertikaian Massa Romli HMI VS Pemuda Riau
Geram dengan sikap menang sendiri yang ditunjukkan massa penggembira kongres HMI, membuat pemuda Riau terpaksa ambil tindakan. Puncaknya terjadi Senin (23/11/2015) sore, dimana seratusan massa supporter PSPS Pekanbaru, Askar Theking menyerbu ribuan massa HMI asal Makassar yang menduduki Gelanggang Remaja.
Meski kalah jumlah, Askar Theking pantang surut. Walhasil, sempat terjadi aksi saling lempar batu antar dua kubu ini. Bahkan pemuda dari Askar Theking yang geram, sempat membakar spanduk terkait kongres, persis di depan pagar masuk Gelanggang Remaja. Beruntung aksi ini dengan sigap dicegah oleh aparat kepolisian, sehingga tidak menimbulkan korban.
Masih dihari yang sama, tepatnya Senin tengah malam, giliran mahasiswa Unri dan Askar Theking menyeruduk Hotel Green, tempat panitia kongres menginap. Tujuannya untuk mempertanyakan sikap panitia yang dirasa abai dengan peserta kongres, khususnya massa Romli, sehingga banyak menimbulkan permasalahan.
Di depan ratusan mahasiswa Unri dan Askar Theking (mereka menyebut dengan Pemuda Riau,red), ketua panitia lokal didesak untuk memastikan, bahwasanya tidak akan ada lagi keributan, yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Setelah mendapat kepastian, ratusan massa Pemuda Riau inipun membubarkan diri dengan tertib. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/peristiwa/5-peristiwa-besar-yang-bikin-geger-selama-kongres-hmi-di-pekanbaru.html#sthash.97pMqOXj.dpuf

Ketua PB HMI akan Dipilih Hari Ini
Minggu , 29 November 2015 10:12
FAJAR.CO.ID, PEKANBARU - Setelah melewati beberapa tahapan sidang-sidang pleno Kongres HMI ke XXIX di Pekanbaru, Riau akhirnya pemilihan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar HMI akan dilangsungkan hari ini, Minggu (29/11). Sebanyak 23 kandidat Ketum bakal bertarung untuk memperebutkan kursi PB HMI 1.
Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kepulauan Riau (Kepri), Munawir Mattareng mengatakan, hingga Sabtu (28/11) pihaknya telah melaksanakan tahapan sidang pleno kedua yakni beragendakan laporan pertanggungjawaban pengurus PB HMI periode sebelumnya.
“Setelah sidang pleno laporan pertanggungjawaban selesai dilaksanakan, besok dilanjutkan dengan agenda penyampaian visi-misi para calon Ketum. Kemudian setelah itu baru dilaksanakan pemilihan Ketum, yang masuk dalam agenda sidang pleno ke IV,” kata Munawir, Sabtu (28/11) di Pekanbaru.
Lebih lanjut dikatakannya, pada Sabtu malam pihaknya akan melanjutkan agenda pleno laporan pertanggungjawaban yang sempat tertunda sebelumnya. Untuk itu pihaknya berharap agar seluruh agenda dapat dilaksanakan dan sesuai waktu yang telah ditentukan.
“Target kami pada Minggu semua kegiatan sudah selesai dan sudah melahirkan pemimpin baru,” ujarnya.(sol/ray/jpnn)
- See more at: http://fajar.co.id/headline/2015/11/29/ketua-pb-hmi-akan-dipilih-hari-ini.html#sthash.UEtCgkSM.dpuf

Ribuan Peserta Kongres HMI Batal Dipulangkan
Banda Haruddin Tanjung
Minggu,  29 November 2015  -  10:04 WIB
Karena terkendala transportasi, ribuan peserta kongres HMI batal dipulangkan.(dok.Sindonews)
------------
PEKANBARU - Sekitar 1500 peserta Kongres HMI yang sebagian besar adalah "rombangan liar" atau dikenal Romli batal dipulangkan ke daerah masing-masing. Batalnya kepulangan peserta Romli yang sebagian besar dari Sulawesi ini disebabkan karena terkendala oleh sarana tranportasi.
"Kita mendapat laporan dari pihak panitia  kalau rencana pemulangan seribuan anggota HMI hari ini dibatalkan," ucap Waka Polretsa Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Sabtu 28 November 2015. Pihak pantia menjelaskan kalau batalnya pemulangan disebabkan oleh tranportasi bus tidak memadai untuk mengangkut seluruh peserta. Sore hingga malam kemarin yang ada hanya dua bus saja.
"Seharusnya akan menggunakan 10 bus secara bertahap. Namun  yang ada baru dua. Rencananya Senin 30 Noveber 2015 mereka baru bisa dipulangkan," ucapnya.
Saat ini pihak panitia sedang melakukan lobi untuk mencari penambahan bus. Direncanakan pada Senin depan akan ada 22 bus yang mengangkut mereka.
Bus itu nantinya akan dibawa ke Kota Dumai, Riau. Jarak dari Pekanbaru ke Dumai akan memakan waktu paling lama 6 jam. Setelah itu mereka akan dinaikan dengan menggunakan kapal perang.
"Rencananya mereka akan diangkut menggunakan Kapal TNI AL Kota Dumai untuk dipulangkan ke daerah asal," tukasnya. Kongres HMI di Pekanbaru seharusnya berlangsung dari 22 sampai 26 November. Namun karena ada beberapa kendala termasuk banyak kericuhan, kongres terpaksa diperpanjang hingga 28 November. Sekitar 1500 Romli HMI selama ini menginap disejumlah tempat seperti Purna MTQ Pekanbaru, dan sejumlah kampus di Pekanbaru. (nag)
source: http://daerah.sindonews.com/read/1065354/174/ribuan-peserta-kongres-hmi-batal-dipulangkan-1448766252

Minggu, 29 November 2015 01:23 WIB
Tampil Sebagai Calon Ketum HMI, Putra Riau Ini Ajak Kader HMI tak Hanya 'Bergulat' di Politik tapi Juga Entrepreneur dan Pemberdayaan Masyarakat
PEKANBARU - Para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diakui telah ''menguasai'' perpolitikan tanah air dari masa ke masa. Banyak tokoh politik yang dilahirkan organisasi ini baik di tingkat nasional maupun daerah. Namun, sebagai kritik kedalam, kader HMI masih minim dalam bidang entrepreneur, pendidikan hingga bidang pembedayaan masyarakat.
''Kedepan kita harus lebih responsive dengan kondisi masyarakat Indonensia hari ini. Karena itu, HMI harus mengembangkan visinya ke arah yang lebih besar lagi terutama entrepreneur, penddikan hingga pemberdayaan masyarakat, tanpa meninggalkan apa yang sudah kita raih di bidang politik,'' ujar kandidat calon Ketua Umum HMI, Harry Rizki Perdana Putra melalui siaran persnya, Minggu (29/11/2015).
Karena itu, Putra Riau dari Cabang Bulaksumur Yogyakarta ini, menawarkan visi dan misi baru jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum HMI mendatang. Harry juga ingin mewujudkan HMI sebagai organisasi yang bisa menyentuh lapisan kehidupan masyarakat.
Menurut Harry, kader-kader HMI hari ini banyak yang intrest terhadap dunia politik, sehingga, sehingga masih relative kurang berminat bergerak di wilayah kewirausahaan, akademisi dan lain-lain. ''Kader HMI sekarang banyak yang intrest terhadap dunia politik, sehingga masih relative kurang berminat di wilayah entrepreneur, akademis dan lain-lain,'' kata Harry.
Karena itu, Harry melalui jargonya “HMI Membumi” berupaya untuk membangun HMI dalam perspektif baru sehingga kader selepas ber-HMI tidak hanya ramai di belantara politik tanah air, tetapi juga banyak di dunia interpreneur, akademisi dan kalangan profesional lainya. ''Kita berupaya membangun HMI dalam perspektif baru, kadernya pasca ber-HMI selain ramai di politik, tapi juga banyak di interpreneur, akademisi dan kalangan profesional lainya,'' tutur Harry.
Yang membuat beda dari calon lain, Harry berupaya mewujudkan HMI yang responsive terhadap kondisi masyarakat sehingga dalam misinya tertuang perihal pemberdayaan masyarakat yaitu Membentuk Kader HMI yang memiliki kompetensi pemberdayaan masyarakat menyongsong persaingan global. Lebih jelas, Harry memaparkan bahwa pemberdayaan masyarakat itu adalah upaya yang sangat urgen dalam upaya mewujudkan masyarakat yang berdaya. ''tentunya domain ini (pemberdayaan-red) harus dimiliki oleh kader hijau hitam untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya, sehingga eksistensi HMI itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat Indonesia''. (rls)
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/tampil-sebagai-calon-ketum-hmi-putra-riau-ini-ajak-kader-hmi-tak-hanya-bergulat-di-politik-tapi-juga-entrepreneur-dan-pemberdayaan-masyarakat.html#sthash.yHeHhScp.dpuf

Minggu, 29 November 2015 00:47 WIB
Ratusan Massa 'Berebut' Saksikan Pandangan Umum LPJ PB HMI Periode 2013-2015
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Penyampaian pandangan umum terkait Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2013-2015 dipenuhi ratusan massa HMI yang berebut masuk forum untuk turut menyaksikan berjalannya sidang pleno II, Sabtu malam (28/11/2015).
"Forum bebas, masuk," teriak massa yang terus berdesakan memasuki forum sidang.
Pantauan GoRiau.com di lapangan, sekitar pukul 23.45 WIB, Sabtu malam, delegasi perwakilan setiap cabang diminta untuk menyampaikan pandangan umum, tanggapan maupun kritikan yang ditujukan terkait LPJ yang telah disampaikan oleh PB HMI periode 2013-2015. Rata-rata delegasi HMI mengkritisi masa kepemimpinan M Arief Rosyid Hasan yang dinilai tidak menahkodai HMI sesuai harapan. Platform yang diusung Arief "HMI Untuk Rakyat" pun lantas dipertanyakan. Untuk diketahui, Kongres XXIX HMI molor dari agenda sebelumnya yang di jadwalkan 22-26 November 2015. Akibat banyaknya agenda yang belum terselesaikan, kongres ini pun terpaksa meminta tambahan waktu selama tiga hari hingga 29 November 2015.
Hingga berita ini diturunkan pukul 00.47 WIB, Minggu dinihari (29/11/2015), sidang pleno II masih berlanjut. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/ratusan-massa-berebut-saksikan-pandangan-umum-lpj-pb-hmi-periode-20132015.html#sthash.XT9URqzy.dpuf

Kandidat Ketua Umum Kohati

Bertarung Ketum KOHATI PB HMI, Isyana Kurniasari Bertekad Wujudkan Perempuan Handal 

Isyana Kurnia Konoras ketika mendaftar sebagai calon Ketua KOHATI PB HMI (Foto Ist)
-----------
MANADO – Jelang Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke XXIX dan Munas Korps HMI Wati (KOHATI) ke XXII di Pekanbaru yang rencananya diselenggarakan tanggal 22-27 November 2015, mulai menggema dengan hadirnya sejumlah calon pimpinan di Kongres tersebut. Sekedar untuk diketahui, tahapan pendaftaran para kandidat sudah dibuka untuk Munas KOHATI, akan melalui tahapan pendaftaran, dan verifikasi berkas pada tanggal 1-3 November 2015.
Kemudian bagi pendaftar yang dinyatakan lolos administrasi akan ditetapkan sebagai kandidat Ketua Umum (Ketum) KOHATI PB HMI dan mengikuti tahapan fit and propertest oleh tim seleksi munas kohati PB HMI ke XXII. Salah satu calon Ketua Umum KOHATI dari HMI cabang Manado adalah, Isyana Kurniasari Konoras yang juga telah resmi mendaftar.

Ini profil kandidat Ketua Umum PB HMI
Nama lengkap, Isyana Kurniasari Konoras, lahir di Manado tanggal 29 mei 1989, putri bungsu dari 2 bersaudara ini sejak kecil sudah sangat familiar dengan HMI karena lahir dalam keluarga besar HMI. Isyana, menyelesaikan studi pada Universitas Sam Ratulangi Manado Fakultas Hukum, kemudian melanjutkannya pada pasca sarjana Universitas Sam Ratulangi program studi Ilmu Hukum.
Pernah menjabat sebagai Bendahara Umum HMI cabang manado, dan Ketua Umum kohati HMI cabang Manado. Saat ini, menjabat sebagai Wakil Sekretaris Umum KOHATI PB HMI Bidang kajian dan advokasi. Untuk maju sebagai Ketua Umum KOHATI, Kurniya mengusung visi; Kaderisasi HMI-WATI Untuk Mempersiapkan Perempuan Indonesia Yang Handal dan Hebat.

Minggu, 29 November 2015

Kongres HMI XXIX Riau Putra Riau Usung Jargon 'HMI Membumi'

Sabtu, 28 November 2015 20:02 WIB
Putra Riau Usung Jargon 'HMI Membumi'

Harry Rizki Perdana Putra
----------------
PEKANBARU - Puta jati melayu Riau turut menentukan warna kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ke -29 di kota Pekanbaru. Helatan akbar yang bersifat nasional tersebut tidak tanggung-tanggung, kader HMI yang berjuang memperebutkan pucuk kepemimpinan dalam tubuh Pengurus Besar HMI untuk periode 2015-2017 sebanyak 23 calon kandididat yang siap bertarung memperebutkan simpati pengurus cabang sebanyak 202 Cabang Se-Indoensia.
Harry Rizki Perdana Putra yang merupakan putra Pekanbaru tersebut ikut memanfaatkan momentum sillaturrahmi nasionl kader hijau-hitam tersebut untuk mengambil peran dalam kerangka perbaikan di tubuh HMI mendatang. Alumni SMA 8 Pekanabaru tersebut mengusung jargon“Membangun bersama untuk Masyarakat Indonesia”  atau sering disebut “HMI Membumi”, kita mengusung jargon “HMI Membumi” kata Abdul Aziz Udin , Kordinartor Tim Pemenangan Nasional Harry Rizki Perdana Putra. Aziz -yang merupakan sapaan akrabnya- menuturkan bahwa Tim “HMI Membumi” sudah menyusun sematang mungkin visi dan misi yang kita  usung untuk membangun HMI yang lebih baik kedepan. Aziz menjelaskan secara rinci Visi-misi Harry untuk maju menjadi orang nomor satu di organisasi tertua dan bergengsi di kalangan mahasiswa tersebut. Visi Harry, kata Aziz adalah “Mewujudkan HMI sebagai Mitra Startegis Bangsa, dengan Membumikan Tujuan HMI di Era Kontenporer”. Di tempat terpisah, ditengah kesibukannya melakukan konsolidasi sesame mahasiswa, Harry Rizki Perdana Putra yang juga merupakan calon kandidat yang bertarung dalam perhelatan demokrasi tersebut membeberkan, bahwa Visi yang kita usung sangat terukur dan melalui kajian-kajian strategis dari tim kita, katanya. Untuk mewujudkan misinya, Harry memaparkan ada upaya ataupun misi yang akan kita laksanakan untuk mencapai tujuan (visi) diantaranya adalah Pertama, Membentuk Kader HMI yang memiliki kompetensi pemberdayaan masyarakat menyongsong persaingan global. Kedua, Mengoptimalkan Pengabdian Masyarakat Melalui Penelitian, Pendidikan dan pemberdayaan bagi masyarakat dengan memperkuat nilai-nilai kerelawaan dan terakhir, Memaksimalkan Peran Strategis HMI sebagai organisasi Mahasiwa untuk merajut keislaman dan ke-Indoensiaan, tutur Harry. Sementara itu, pada tempat terpisah Assyari Abdullah yang merupakan Kordinator Hubungan Media, melalui sambungan Handphone juga memaparkan “Visi-Misi jargon dan Organisation Mapping Depelovment kedepan sudah jauh-jauh hari kita persiapkan melalui debat yang cukup a lot diantara tim pemenangan,  berserta melalui kajian-kajian strategis sehingga dirumuskan lah “HMI Membangun”katanya. Putra Kelahiran Kampar tersebut juga memberikan garansi bahwa Visi dan Misi Harry untuk Maju Menjadi orang nomor satu di HMI tersebut sangat realistis, uptodate dan menggambarkan masalah-masalah kekinian yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan mahasiswa. “Jargon HMI membangun sangat Realistis, Uptodate terhadap kondisi kekinian yang paling terpenting adalah semuanya itu terukur baik secara organisasi maupun secara akademik dan kemasyarakatan” tutup Assyari. (rls)
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/putra-riau-usung-jargon-hmi-membumi.html#sthash.tfyY6YUZ.dpuf

Sabtu 28 Nov 2015, 11:02 WIB
Rombongan Liar Kongres HMI Dipulangkan dari Pekanbaru Sore Nanti
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Razia di kongres HMi beberapa hari lalu (Foto: Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
---------------
Pekanbaru - Rencananya, sore nanti rombongan liar (romli) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ikut acara kongres akan dipulangkan. Mereka akan naik bus sampai ke Jakarta.
Demikian disampaikan Waka Polresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono kepada wartawan, Sabtu (28/11/2015). Dia menjelaskan, bila tidak ada halangan, sore ini romli asal Indonesia Timur akan digeser untuk pulang ke kampung halamannya. "Mereka akan dipulangkan menggunakan bus sampai ke Jakarta. Dari Jakarta nantinya akan dipulangkan dengan kapal ke daerahnya masing-masing," papar Putut. Mereka yang akan dipulangkan, lanjut Putut, jumlahnya lebih dari 1.000 orang. Mereka ini massa HMI dari Sulawesi, Maluku dan Papua. "Kongres HMI sendiri baru akan berakhir pada hari Minggu ini. Namun massa HMI lainnya sore nanti sudah dipulangkan," kata Putut. Jadwal semula, kongres berakhir Kamis, 26 November. Sebagaimana diketahui, romli HMI ini sudah membuat onar di Pekanbaru. Mereka sempat memblokir jalan Sudirman, di depan arena Kongres yang berlangsung di Gedung Gelanggang Remaja. Tak hanya memblokir jalan. Sesama massa HMI juga bentrok. Satu orang panitia kongres dipinggangnya terkena busur panah yang harus menjalani operasi ringan.
Tidak sampai disitu kebrutalan mahasiswa ini. Mereka juga merusak Gelanggang Remaja serta diduga mencuri sejumlah barang inventaris di arena gedung tersebut. Kasus perusakan dan pencurian ini sudah dilaporkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau ke Polresta Pekanbaru.
(cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3082780/rombongan-liar-kongres-hmi-dipulangkan-dari-pekanbaru-sore-nanti

Kongres HMI ricuh, satu peserta berlumuran darah di wajah
Reporter : Supriatin | Sabtu, 28 November 2015 03:27
Merdeka.com - Forum kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali diwarnai dengan kericuhan, Jumat (28/11) dini hari. Salah satu peserta sidang kongres harus berlumuran darah pada bagian muka usai percekcokan dengan presidium sidang, setelah mendesak pembahasan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) segera dibahas. Kericuhan ini bermula ketika peserta sidang merasa geram dengan kondisi forum yang tidak steril. Peserta sidang menghendaki tidak ada kader HMI lain selain peserta yang teregistrasi sebelum membahas LPJ. Namun, presidium sidang belum juga mensterilkan forum dari ratusan kader yang menjadi penonton dalam forum ini. Buntut dari kemarahan itu, salah satu peserta melempar presidium sidang menggunakan botol yang berisi air mineral. Sebelum menyerang balik tindak tidak terpuji ini, presidium sidang lebih dulu menskorsing waktu. Pantauan merdeka.com, antara peserta sidang dengan presidium sidang saling beradu. Diduga akibat beradu, satu peserta langsung diamankan panitia pelaksana ke tempat yang lebih aman lantaran bercucuran darah dari hidungnya. Usai kericuhan, forum sidang ditunda dalam waktu yang tidak ditentukan. Presidium sidang dan beberapa peserta terlihat telah membubarkan diri. Namun, pantauan merdeka.com, pada pukul 1.45 WIb, sidang kembali dilanjutkan. Untuk diketahui, kongres HMI sudah memasuki hari ke-6. Akan tetapi, acara ini molor dari perencanaan awal yang seharusnya selesai pada 26 November 2015.
sumber, http://www.merdeka.com/peristiwa/kongres-hmi-ricuh-satu-peserta-berlumuran-darah-di-wajah.html

Sabtu, 28 November 2015

Teka teki di balik penjualan sekretariat HMI ke Mbak Tutut

Teka teki di balik penjualan sekretariat HMI ke Mbak Tutut
Reporter : Supriatin | Jumat, 27 November 2015 02:14
Merdeka.com - Aset Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang merupakan milik seluruh kader HMI telah dijual Ketua Umum dan Sekretaris Pengurus Besar HMI Muhammad Arief Rosyied Hassan dan Mulyadi P Tamsir kepada Siti Hardiyanti Indra Rukmana atau yang akrab disapa Mbak Tutut. Aset ini adalah sekretariat PB HMI yang sebelumnya bertempat di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Pengurus PB HMI, Lendi Oktafriadi salah satu yang melaporkan Arief Rosyied kala itu kepada pihak kepolisian dengan aduan menjual aset organisasi tanpa melalui prosedur tepat berdasarkan kesepakatan dan mufakat internal HMI. Namun sayang, tindaklanjut terkait laporan penjualan aset organisasi ini harus dihentikan lantaran tidak memiliki bukti kuat. "Memang bicara sekretariat ini kan bicara rumah keluarga HMI. Di situ banyak sekali sejarah yang sudah ditorehkan oleh alumni-alumni sebelumnya dari zaman Nur Cholis Madjid sampai sekarang," kenang Lendi kepada merdeka.com, di Pekanbaru, Kamis (26/11).
Lendi menceritakan, semula wacana rencana penjualan sekretariat HMI telah bergulir jauh sebelum Arief Rosyied menjadi ketum umum HMI. Hanya saja, keberanian 'melenyapkan' kepemilikan HMI terhadap sekretariat itu terjadi saat Arief menjadi orang nomor satu di organisasi hijau-hitam itu.
Dijelaskannya, dalam rapat harian pengurus HMI pada 2014 sempat membahas perencanaan perpindahan sekretariat, bukan membahas rencana penjualan. Secara tiba-tiba Arief Rosyid dan Mulyadi menandatangani nota kesepakatan penjualan sekretariat tanpa sepengetahuan pengurus lain.
"Saat itu penandatangan diketahui pengurus dan di situlah pengurus marah dan sempat tidak percaya sama ketum (Arief). Banyak pengurus yang mengkritisi soal itu dan akhirnya yang mengkritisi kena reshuffle," imbuh Lendi. Meski hujan kritik mewarnai kepengurusan PB HMI, kesepakatan penjualan tidak bisa diubah. Buntut penandatanganan nota kesepakatan penjualan sekretariat tersebut memaksa kader HMI angkat kaki dari rumah yang berada di Jalan Diponegoro. Mereka kini bernaung di sebuah rumah di Jalan Sultan Agung, Pasar Rumput, Jakarta Selatan. "Mau tidak mau harus pindah."
Dianggap bertindak tidak sesuai dengan mekanisme organisasi, persoalan ini coba diselesaikan di internal HMI. Karena tak menemukan jalan keluar persoalan ini, Lendi melaporkan koleganya itu ke pihak kepolisian dengan tujuan agar ada transparansi terkait penjualan sekretariat. Seiring berjalannya waktu, polisi justru mengeluarkan Surat Perintah Pemberhentian Penyidikan (SP3) dengan alasan tidak memiliki cukup bukti untuk melanjutkan kasus ini. Penjualan sekretariat HMI menghasilkan dana sebesar Rp 45 miliar. Dari dana tersebut, HMI mendapat kompensasi sebesar Rp 26,5 miliar. Sebesar Rp 18 miliar dialirkan ke Yayasan Bina Insan Cita (YBIC), Rp 7,5 miliar dialirkan ke KAHMI, jatah pengurus besar HMI Rp 1 miliar dan Rp 17 miliar digunakan untuk membeli gedung yang kini menjadi sekretariat HMI di Pasar Rumput. "Rp 1 miliar nggak tahu ke mana duitnya." Lendi mengaku tidak mendapat penjelasan alasan duit hasil penjualan sekretariat harus dibagi-bagi. "Makanya teman-teman menduga ada penggelapan dana." Sebelumnya, penjualan sekretariat diduga karena sengketa tanah. Dulunya, HMI dipinjamkan tanah oleh Rahman Tamin dan memiliki Surat Izin Penghuni (SIP). Namun, pada tahun 1970 Hak Guna Bangunan (HGB) telah selesai dan tidak ada gugatan dari si pemberi pinjaman. Jika bersandar pada aturan perundang-undangan, apabila tanah dihuni lebih dari 30 tahun maka tanah tersebut bisa menjadi hak milik pribadi yang bersangkutan.
Oleh karena itu, persoalan sengketa tanah sebenarnya tidak perlu menjadi ketakutan PB HMI hingga berujung pelenyapan sekretariat. "Saya punya bukti bahwa itu milik kita karena itu sudah ada dalam putusan MA. Jelas itu," tegasnya. Meski demikian, Lendi berharap hal ini akan terjawab dalam pembahasan Laporan Pertanggungjawaban kongres HMI ke-29 ini akan terungkap termasuk persoalan dana. [noe]
sumber, http://www.merdeka.com/peristiwa/teka-teki-di-balik-penjualan-sekretariat-hmi-ke-mbak-tutut.html

Kongres HMI dorong sistem organisasi serba digital
Reporter : Supriatin | Jumat, 27 November 2015 00:29
Merdeka.com - Kongres HMI ke-29 mendorong perubahan di internal HMI dengan digitalisasi organisasi. Hal ini diungkapkan Koordinator Steering Committee, Amal Sakti dalam konferensi pers di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Pekanbaru. "HMI ke depannya akan fokus memperbaiki kualitas organisasi dengan menggunakan iptek," ujar Amal Sakti, Kamis (26/11). Digitalisasi sebagai bagian dari modernisasi organisasi. Konkretnya, nantinya akan ada perpustakaan digital, web pendidikan, kartu anggota yang dapat berfungsi sebagai ATM. Dia memastikan, digitalisasi organisasi manfaatnya sangat besar bagi anggota HMI. "Hal yang sedang kami rencanakan adalah model pemilihan Ketua Umum PB HMI menggunakan sistem e-voting. Pemilihan menggunakan e-voting mengganti model pemilihan konvensional. Sehingga semua kader juga dapat berpartisipasi aktif," imbuhnya.
Dia mengklaim, sistem e-voting dalam pemilihan ketua umum HMI bakal jadi contoh bagi seluruh elemen mahasiswa untuk selalu berkreasi, inovatif dan solutif bagi bangsa.
Untuk diketahui, kongres HMI diperpanjang hingga tanggal 28 November 2015 yang dari jadwal sebelumnya seharusnya kongres harus berakhir pada hari ini. Perpanjangan ini dilakukan karena beberapa hari yang lalu kongres hanya diramaikan dengan kericuhan dan pengrusakan sejumlah fasilitas publik di Pekanbaru oleh kader hijau hitam. Malam ini sidang kongres HMI kembali dilanjutkan. Tidak ada kendala yang menghambat proses persidangan. [noe]
sumber, http://www.merdeka.com/peristiwa/kongres-hmi-dorong-sistem-organisasi-serba-digital.html

Jumat, 27 November 2015

Kongres HMI XXIX Riau Tuding pemberitaan miring semua, HMI sterilkan kongres dari wartawan

Tuding pemberitaan miring semua, HMI sterilkan kongres dari wartawan
Reporter : Abdullah Sani | Kamis, 26 November 2015 10:52
Merdeka.com - Kongres ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bertema 'Strategi Kebudayaan HMI untuk Indonesia Berkedaulatan' yang dihelat di Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru, Riau, akhirnya disterilkan dari wartawan.
Koordinator Steering Kongres, Amal Sakti mengatakan upaya mensterilkan forum sidang kongres lantaran beberapa hari sebelumnya, berbagai media lokal dan nasional memberitakan kondisi kongres yang kacau balau.
"Disterilkan memang itu forum dari wartawan. Karena wartawan, pemberitaan tentang HMI tidak ada yang benar. Miring semua pemberitaannya," tuding Amal sakti kepada merdeka.com, Kamis (26/11).
Sementara pihak koordinator keamanan dari pengurus besar HMI menjelaskan, telah dilakukan upaya untuk mencegah pihak-pihak yang tidak mempunyai kartu identitas untuk masuk ke dalam gedung.
Selain peserta, ujar dia, yang berhak mendapatkan kartu identitas untuk mengakses sidang adalah peserta peninjau, tim medis, panitia, dan koordinator keamanan itu sendiri.
Pantauan merdeka.com, pihak koordinator keamanan juga sempat pula mengusir peserta yang tidak memiliki kartu identitas.
Wartawan Bisnis Indonesia, Gemal Panggabean mengaku dihadang panitia penyelenggara kongres saat hendak memasuki forum persidangan. Dia tidak diberikan ruang untuk meliput segala aktivitas selama forum sidang kongres berlangsung.
"Kita tidak diizinkan masuk," keluh Gemal.
Dari informasi yang dihimpun, pembahasan agenda sidang dan tata tertib sidang sudah berjalan dengan kondusif. Untuk agenda sidang hari ini adalah laporan pertanggungjawaban ketua PB HMI, pembahasan AD-ART, pedoman kerja nasional, pemilihan ketua PB HMI periode berikutnya dan pemilihan lokasi kongres 2 tahun ke depan.
sumber, http://www.merdeka.com/peristiwa/tuding-pemberitaan-miring-semua-hmi-sterilkan-kongres-dari-wartawan.html

Kongres HMI Diperpanjang, Panitia Siasati Kebutuhan Biaya Rp 300 Juta =========
Kamis, 26 November 2015 20:47
Suasana Konfrensi Pers HMI di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Kamis (26/11/2015)
------------
TRIBUN-MEDAN.com,PEKANBARU - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 29 di Pekanbaru dipastikan diperpanjang dua hingga tiga hari ke depan.
Saat ini kongres baru memasuki forum untuk penyampaian LKPj.
Steering Comite (SC) Kongres HMI ke 29 Amal Sakti dalam konfrensi persnya, Kamis (26/11/2015) menyebutkan, untuk dua sampai tiga hari kedepan pihaknya masih akan menggunakan gedung Gelanggang Remaja Pekanbaru.
"Dua sampai tiga hari kedepan kita masih akan mensiasati pembiayaan mencapai Rp 300 juta. Namun, kita tetap upayakan penyelesaian kongres lebih cepat, " terang Amal.
Menurutnya, dengan dipastikan molor dari lima hari yang direncanakan kongres akan dimaksimalkans sampai selesai nanti.
Artinya kecil kemungkinan kongres akan dilanjutkan dilokasi yang berbeda.
Selain itu Amal juga menyoroti terkait adanya laporan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Riau atas pengrusakan dan pencurian inventaris Gelanggang Remaja.
Menurutnya, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan langsung dari Dispora Riau.
"Sampai sekarang belum ada laporan sampai ke panitia. Karena itu kami juga berharap agar pemberitaan jangan menyudutkan HMI, " ujarnya.
Jika memang dipastikan mahasiswa HMi yang melakukan pencurian inventaris Gelanggang Remaja, Amal memastikan pihaknya akan bertanggungjawab mengganti barang-barang yang hilang tersebut.
Soal anggaran Rp 3 miliar yang dibantu pemerintah daerah Riau, Amal mengatakan sampai saat ini anggaran tersebut belum dicairkan.
Pelaksanaan kongres sejauh ini bisa berjalan melalui dana talangan dari internal HMI.
"Kami masih memiliki alumni-alumni yang peduli. Perlu dipertegas uang Rp 3 miliar sama sekali belum cair, " paparnya.
Jika nantinya anggaran tersebut bisa dipakai, Amal juga menjamin akan mengembalikan ke masyarakat Riau jika masih bersisa untuk pelaksanan kongres. (*)
sumber, http://medan.tribunnews.com/2015/11/26/kongres-hmi-diperpanjang-panitia-siasati-kebutuhan-biaya-rp-300-juta?page=2

Kamis, 26 November 2015, 20:06 WIB
Kongres HMI Masih Gunakan Dana Talangan
Red: Angga Indrawan
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Panitia Besar Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyatakan sampai saat ini pembiayaan kegiatan masih menggunakan dana talangan. Anggaran Rp 3 miliar dari Pemerintah Provinsi Riau diakui belum cair.
"Kami memang dibantu Pemprov Riau Rp 3 miliar, namun belum turun. Saat ini kami masih gunakan dana talangan dari alumni dan pinjaman beberapa pihak," kata Ketua Panitia Pengarah Kongres HMI Amal Sakti di Pekanbaru, Kamis (26/11).
Pelaksanaan kongres sendiri dikatakannya akan diperpanjang dua hingga tiga hari lagi. Sebelumnya helatan dengan total biaya Rp 7 miliar ini hanya dijadwalkan sejak Ahad (22/11) hingga Kamis (26/11), namun karena agenda kongres belum mencapai tahapan pemilihan ketua maka diperpanjang.
Untuk perpanjangan pelaksanaan tersebut, disampaikan Amal bahwa dalam satu hari akan membutuhkan dana Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Secara keseluruhan selama dua tiga hari itu dipersiapkan sebanyak Rp 1 miliar.
Terkait dana dari Pemprov Riau, dia mengatakan jika itu tidak terpakai semuanya akan dikembalikan lagi ke Pemprov Riau. Oleh karena itu, bantuan itu tidak perlu dikhawatirkan penggunaannya yang diragukan berbagai pihak. Dia membantah potensi akan dipindahkannya kongres ke Jakarta terkait beberapa rangkaian keributan pada sebelum dan awal-awal kegiatan kongres.
"Kemungkinan pindah itu kecil terjadi dan kami yakin kongres selesai di Pekanbaru. Kita akan akhiri kongres sebagai tamu yang baik dan pemerintah dan masyarakat sebagai tuan rumah yang baik," jelasnya.
Sumber : Antara

Kamis, 26 November 2015

Kongres HMI XXIX Riau 23 Kandidat Ketum PB HMI dan 11 Kandidat PB Kohati Siap 'Berebut Kursi'

Rabu, 25 November 2015 20:39 WIB
Kongres XXIX HMI
23 Kandidat Ketum PB HMI dan 11 Kandidat PB Kohati Siap 'Berebut Kursi' ======
Penulis: Ratna Sari Dewi
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla ketika membuka Kongres XXIX HMI di Hotel Labersa Pekanbaru, Minggu (22/11/2015). - See more at: http://www.goriau.com/berita/peristiwa/23-kandidat-ketum-pb-hmi-dan-11-kandidat-pb-kohati-siap-berebut-kursi.html#sthash.azlU7t9P.dpuf
--------------------
PEKANBARU - Sedikitnya 23 kandidat Ketua Umum Pengurus Besar (PB) muncul pada Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Pekanbaru serta 11 kandidat lainnya juga siap menjadi Ketua Umum PB Korps HMI-Wati (Kohati). Mereka berasal dari berbagai cabang dan siap berebut kursi kepemimpinan periode 2015-2017.
Berikut ini nama-nama kandidat Ketua Umum PB HMI dan kandidat Ketua Umum PB Kohati Periode 2015-2017:
Kandidat Ketua Umum PB HMI: 1. Harry Rizky Perdana Putra, 2. Ahmad Tantawi, 3. Aristianto Zamzami, 4. M. Chairul Basyar, 5. Azhar Kahfi, 6. Mulyadi, 7. Ari Tinendung, 8. Mashur, 9. Arista Junaidi, 10. Tegar Putuhena, 11. Nurhaidan, 12. Faisal Muchlis, 13. Pahmudin, 14. Ricky Valentino, 15. Faturrahman, 16. Rizal Maulana, 17. Agustoro, 18. Herianto Minda, 19. Arman Saputra, 20. Herri Mauliz Ori, 21. Endah Cahya, 22. Ridwan Dalimunte, 23. Bambang Pria Kusuma.
Kandidat Ketua Umum PB Kohati Periode 2015 - 2017 : 1. Vidyavici Fitri : Kota Bandung (Badko Jabar), 2. Maria Fifi Yanti : Meulaboh (Badko Aceh), 3. Andi Nur Qalbi : Gowa Raya (Badko Sulselbar), 4. Farihatin : Pontianak (Badko Kalbar), 5. Naila Fitria : Ciputat (Badko Jabodetabeka-Banten), 6. Rusyanti : Bandar Lampung (Badko Sumbangsel), 7. Siti Aminah Amaharu : Ternate (Badko Malmalut), 8. Noer Hayatie : Pamekasan (Badko Jatim), 9. Damrah : Bima (Badko Nusra), 10. Yenni Patrizia : Makassar (Badko Sulselbar), 11. Isyana Kurniasari Konoras : Manado (Badko Sulutgo) . ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/peristiwa/23-kandidat-ketum-pb-hmi-dan-11-kandidat-pb-kohati-siap-berebut-kursi.html#sthash.azlU7t9P.dpuf

Rabu, 25 November 2015 17:58 WIB
Kongres XXIX HMI
Peserta Kongres Gelar Diskusi Terbuka di Pelataran Gelanggang Remaja
Penulis: Ratna Sari Dewi
Sejumlah peserta Kongres XXIX HMI menggelar diskusi terbuka di pelataran Gelanggang Remaja, Pekanbaru. - See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/peserta-kongres-gelar-diskusi-terbuka-di-pelataran-gelanggang-remaja.html#sthash.2Gk0Sn07.dpuf
-------------
PEKANBARU - Hingga hari keempat sejak dibukanya Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), belum ada satu pun agenda kongres yang dilaksanakan. Untuk membuang rasa suntuk, sejumlah peserta kongres menggelar diskusi terbuka di pelataran Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Rabu sore (25/11/2015).
"Mari berdiskusi untuk melawan fakta dengan fakta," ungkap salah satu peserta kongres asal Malang, Kasim Adam.
Aksi diskusi seadanya ini pun dimulai, bertopik pada pengingkaran pengetahuan. Pria berlogat Makassar ini pun mulai bertanya kepada peserta forum diskusi terbuka. Apakah Suryadharma Ali tidak memiliki pengetahuan ketika ia mengambil 'sesuatu'yang bukan miliknya? Apakah Akil Mochtar tidak memiliki pengetahuan hukum soal dilarangnya menerima suap? Sontak saja massa menjawab "Mungkin lupa".
"Nah itu tadi, mereka pasti tahu, tetapi terjadi pengingkaran pengetahuan dengan mengatakan lupa," paparnya.
Massa yang mendengar paparan Adam pun manggut-manggut seakan memahami pesan yang disampaikan Adam.
"Kenapa agenda kongres belum juga terlaksana? Kenapa banyak rekan kita yang terlantar? Apakah panitia lupa kalau disini sedang ada kongres?" imbuh Adam.
Hingga berita ini diturunkan, ratusan massa masih berkumpul untuk menggelar diskusi dengan kajian-kajian filsafat islam dan sebagainya. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/peserta-kongres-gelar-diskusi-terbuka-di-pelataran-gelanggang-remaja.html#sthash.2Gk0Sn07.dpuf

Rabu, 25 November 2015 14:57 WIB
Kongres XXIX HMI
Sidang Pleno I Munasko XXII Molor
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Meski sudah dimulai sejak Selasa malam (24/11/2015), hingga Rabu siang ini (25/11/2015) Musyawarah Nasional Korps HMI-Wati (Munasko) XXII belum usai.
Demikian disampaikan Ketua Panitia Nasional Munasko XXII, Machfirah Rafiah kepada GoRiau.com, Rabu (25/11/2015).
"Kami sudah mulai sidang pleno usai shalat isya, Selasa malam, ditutup sementara pukul 24.00 WIB dan belum selesai berkelanjutan hingga hari ini," papar Fira.
Sambungnya, Munasko sempat terkendala akibat pemindahan lokasi Munasko yang awalnya diagendakan di Venue Takraw Purna MTQ ke Gedung Juang 45 Pekanbaru.
"Pembukaannya di Venue Takraw Purna MTQ pada 22 November 2015 lalu, dan Munasko dilaksanakan di Gedung Juang 45 karena ada kendala teknis," imbuhnya.
Pantauan GoRiau.com di lapangan, telah berlangsung dua rangkaian seminar dan sidang pleno I munasko mulai Selasa siang hingga malam. Molornya agenda sidang pleno ini pun disebabkan juga lantaran belum sepenuhnya peserta Munasko teregistrasi.
"Insya Allah nanti malam kita akan tutup sidang pleno I (pertama) usai kohati Pengurus Besar HMI menyampaikan LPJ dan dinyatakan demisioner," tutup Fira yang tampak terburu-buru. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/sidang-pleno-i-munasko-xxii-molor.html#sthash.rA4ybxWN.dpuf

Rabu, 25 November 2015 - 11:01 wib
Peserta Kongres HMI Diduga Mencuri di Pekanbaru
PEKANBARU - Peserta Kongres HMI diduga mencuri barang-barang inpentaris di GOR Remaja Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman. Barang yang hilang di antaranya TV, speaker, dan lainnya.
Hal ini baru diketahui setelah ratusan peserta Kongres HMI asal Makassar dipindahkan dari GOR Remaja ke area Purna MTQ Pekanbaru. Petugas Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi Riau dan pengelola Gelanggang Remaja langsung melaporkan kasus itu ke Mapolresta Pekanbaru.
"Hari ini kasus resmi dilaporkan berdasarkan dari Lp /1366 /XI / 2015. /SPKT 3 Polresta 24 November 2015. Laporan ini segera kita tindak lanjuti," ujar Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Rabu (25/11/2015).
Sebelumnya, para peserta Kongres HMI sudah berada di GOR Remaja sejak 21 November 2015. Kemudian pada 23 November 2015 malam mereka dipindahkan ke arena MTQ. Diduga pencurian ini terjadi pada rentang waktu tiga hari itu.
Secara rinci, barang yang dilaporkan hilang itu yakni masing-masing satu unit TV Samsung 42 inci, mikrofon, speker aktif, headphone, telefon, dan printer. Lalu empat box dokumen dan dua unit stan mikrofon.
Kemudian satu kamera, 13 sapu, 50 selang, 16 ember, 24 kain pel, enam gunting rumput , lima parang, tiga cangkul, dua mesin rumput, 16 alas kaki dan lainnya.
"Kemungkinan jumlah barang yang hilang di GOR Remaja ini akan terus bertambah. Mengingat pendataan masih terus dilakukan," ucap Sugeng. (abp)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/25/340/1255441/peserta-kongres-hmi-diduga-mencuri-di-pekanbaru

Rabu, 25 November 2015

Kongres HMI XXIX Riau Sempat Ditempati Sementara Oleh Massa Kongres HMI, Gedung Gelanggang Remaja Penuh Coretan, Kotor dan Berbau

Selasa, 24 November 2015 17:48 WIB
Sempat Ditempati Sementara Oleh Massa Kongres HMI, Gedung Gelanggang Remaja Penuh Coretan, Kotor dan Berbau
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Gedung Gelanggang Remaja Pekanbaru, Provinsi Riau, tempat dilangsungkannya kongres XXIX HMI kini berubah wajah. Corak dinding yang didominasi warna putih, sekarang sudah penuh dihiasi corat-coret yang menganggu pandangan mata.
Aksi corat-coret yang merusak pandangan mata atau biasa disebut dengan istilah vandalisme ini, jadi pemandangan dibeberapa sudut gedung Gelanggang remaja. Bahkan coretan yang juga disertai tulisan itu juga terdapat di dalam ruangan, lorong dan titik lainnya.
Pantauan Goriau, ada coretan bergambar orang, kapal, bagunan dan sebagainya. Lalu juga ada tulisan-tulisan HMI memenuhi tembok. Padahal sebelum ditempati sementara oleh massa penggembira kongres HMI, gambar-gambar tersebut tidak ada.
Selain itu, kaca plastik yang digunakan untuk menyekat tangga banyak yang lepas. Sebagian juga ada yang pecah dan berserakan di lantai. Barang-barang berupa kursi di dalam ruangan gedung terlihat berantakan, begitu juga dengan lantai keramik gedung, yang tampak kotor penuh noda.
Sementara di pinggiran luar gedung, banyak ditemukan sisa bekas nasi bungkus, yang sudah berbau menyengat. Begitulah gambaran kecil Gedung Gelanggang Remaja, yang dijadikan lokasi sentral kongres XXIX HMI, di Pekanbaru, Provinsi Riau. ***
sumber, http://www.goriau.com/berita/umum/sempat-ditempati-sementara-oleh-massa-kongres-hmi-gedung-gelanggang-remaja-penuh-coretan-kotor-dan-berbau.html

Selasa, 24 November 2015 17:30 WIB
Rp300 Ribu Per Hari, Pedagang Keluhkan Tingginya Sewa Tempat Jualan di Arena Kongres HMI
PEKANBARU - Beberapa pedagang cinderamata yang datang dari berbagai daerah, keluhkan mahalnya sewa tempat di areal kongres HMI XXIX Pekanbaru. Lokasi yang tepat berada di depan halaman Gedung Gelanggang Remaja tersebut dibandrol Rp300 ribu perhari oleh panitia lokal.
Roni, salah satu pedagang baju kaos asal Jakarta kepada GoRiau.com mengaku keberatan dengan tingginya sewa tempat tersebut. "Setiap acara kongres HMI, saya selalu datang untuk numpang cari rejeki dengan berjualan baju kaos yang saya sablon dengan tema kongres, tapi di Pekanbaru ini yang paling mahal mas, perhari mereka (Panitia lokal) meminta Rp300 ribu perharinya," ungkap Roni, Selasa (24/11/2015)
Selain biayanya yang mahal Roni juga mengeluh, karena peserta kongres banyak yang tidak masuk ke Areal gedung akibat ulah para rombongan liar(romli) yang sempat membuat keributan. "Dengan dibatasinya para peserta, otomatis minat pembeli juga kurang mas, kalau di kongres HMI sebelumnya saya bisa berpenghasilan Rp2 juta perhari, tapi disini paling banter Rp500 ribu," tuturnya.
Hal serupa juga diungkapkan Jefry, salah satu pedagang asesoris asal Kota Bukit Tinggi Sumatera Barat. Dirinya mengaku keberatan dengan harga sewa tempat yang diminta panitia. "Saya kan jualanya cuma diemperan begini, aneh juga kalau panitia ngotot minta segitu. Harusnya mereka juga ngertilah dengan kondisi kita, kami mohon panitia memberi keringanan," tutur Jefry.
Baik Jefry maupun Roni, keduanya saat ini dengan dibantu beberapa mahasiswa masih menunggu pihak panitia untuk meminta keringanan harga sewa. "Kami akan nego Rp150 ribu, mudah-mudahan saja mereka mau," ungkapnya.
Sampai berita ini diposting, belum ada keterangan resmi dari pihak panitia lokal maupun pusat, terkait masalah tersebut. Bahkan ketika GoRiau.com mencoba klarifikasi soal sewa tempat tersebut, tidak satupun panitia yang bisa memberikan jawaban, dengan alasan masih sibuk proses registrasi anggota kongres.***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/rp300-ribu-per-hari-pedagang-keluhkan-tingginya-sewa-tempat-jualan-di-arena-kongres-hmi.html#sthash.oAnMirzM.dpuf

Selasa, 24 November 2015 15:12 WIB
474 Personil Kepolisian Dikerahkan Amankan Kongres HMI, Akses Masuk Gelanggang Remaja Pekanbaru Diperketat
Penulis: Chairul Hadi
polisi melakukan pemeriksaan terhadap peserta kongres HMI di Gelanggang Remaja Pekanbaru (Foto: Chairul Hadi) - See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/474-personil-kepolisian-dikerahkan-amankan-kongres-hmi-akses-masuk-gelanggang-remaja-pekanbaru-diperketat.html#sthash.DeU7c70v.dpuf
----------------
PEKANBARU - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Provinsi Riau, memperketat pengamanan di Gedung Gelanggang Remaja, Jalan Jenderal Sudirman, jelang dihelatnya kongres akbar XXIX HMI, sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (24/11/2015) sore nanti.
Pantauan GoRiau, tampak ratusan aparat gabungan berjaga-jaga disekitar Gelanggang Remaja. Bahkan anggota Ditpolair Polda Riau, ikut dikerahkan di depan gerbang masuk, untuk memeriksa barang dan bawaan peserta kongres. Kartu identitas mereka juga tak luput diperiksa.
Sebagian peserta kongres sudah ada yang berada di dalam gedung, sisanya terlihat duduk-duduk di halaman, dan sebagian lainnya seliweran di sekitar Jalan Jenderal Sudirman. Terlihat juga ratusan aparat dari Satlantas Polresta dikerahkan mengatur lalu lintas diseputaran Jalan, depan lokasi kongres.
Untuk hari ini, kepolisian hanya membuka satu gerbang akses masuk, sehingga pemantauan pergerakan massa dapat dikontrol dengan maksimal, termasuk mencegah adanya pihak-pihak yang membawa barang berbahaya ke dalam lokasi kongres.
"Kita mengerahkan sekitar 474 personil kepolisian dari berbagai kesatuan yang juga dibackup Polda Riau dan TNI. Sebagian ditempatkan di Gelanggang remaja, sebagian lagi di Purna MTQ. Sampai sekarang, situasi masih kondusif," ujar Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono.
Selain memperketat pengamanan di lokasi kongres, kepolisian juga menyiagakan personil bersenjata lengkap di kawasan Purna MTQ Pekanbaru, yang berjarak sekitar ratusan meter dari Gelanggang Remaja. Tujuannya, untuk menciptakan situasi kondusif saat kongres berlangsung. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/474-personil-kepolisian-dikerahkan-amankan-kongres-hmi-akses-masuk-gelanggang-remaja-pekanbaru-diperketat.html#sthash.DeU7c70v.dpuf

Selasa, 24 November 2015 - 11:56 wib
Kongres HMI Amburadul, Ongkos Bus Tidak Dibayar
PEKANBARU - Puluhan peserta kongres Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat kecewa dan mencak-mencak karena biaya bus mereka tidak dibayar oleh pihak panitia kongres HMI Pekanbaru. Walau sempat menolak membayar, namun pemilik bus terus mendesak agar ongkos bus segera dilunasi.
"Saat ini peserta kongres HMI rombangan liar (romli) dari Polewali diinapkan di Venua Sepak Takrau. Sementara yang perempuan dinapkan di hotel," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Selasa (24/11/2015).
Kejadian ini bermula saat peserta kongres yang berjumlah 46 orang ini baru tiba di Pekanbaru sekitar pukul 4:30 WIB. Mereka diturunkan di depan Hotel Green tepatnya di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru.
Saat sopir bus meminta ongkos senilai Rp6 juta, peserta kongres HMI Polewali Mandar menolak membayar. Mereka menyatakan hanya sanggup membayar Rp2 juta kepada sopir bus. Adu mulut antar-pihak bus dengan peserta kongres tidak terhindarkan.
Namun sopir bus tetap meminta bayaran yang sudah disepakati. Pihak peserta kongres menyebut kekurangan sebesar Rp4 juta akan dibayar panitia kongres HMI. Namun pemilik bus tidak mau tahu dan mendesak mereka harus membayar segera.
Terdesak, peserta kongres dari HMI Polewali ini mencoba menghubungi sejumlah nomor telefon panitia kongres HMI di Pekanbaru. Namun pihak panitia mengaku 'angkat tangan' tidak sanggup membayar biaya bus yang mengangkut peserta kongres HMI Polewali yang tiba di Pekanbaru.
"Pihak panitia menyatakan belum bisa mengambil keputusan. Dengan jawaban itu pihak HMI Polewali marah-marah dan mengancam akan turun ke jalan," ucap Wakapolres.
Namun sopir tetap bersikeras meminta biaya sewa bus sebesar Rp4 juta. Akhir 46 orang ini sepakat untuk iuran membayar kekurangannya itu.
"Saat ini kondisi sudah kondusif," ucap Sugeng.
Kongres HMI yang digelar di Pekanbaru dalam beberapa hari ini terkesan amburadul. Massa HMI yang diundang untuk mengikuti kegiatan kongres diperlakukan tidak adil dan tidak ditanggung biaya makan serta penginapan.
Buntutnya, massa HMI Makassar dan Ambon melakukan aksi demo dan akhirnya terjadi bentrokan dengan panitia serta HMI Pekanbaru maupun dengan para pendukung sepakbola. Rombongan HMI Makassar juga tidak membayar makan di salah satu rumah makan.
(MSR)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/24/340/1254761/kongres-hmi-amburadul-ongkos-bus-tidak-dibayar

Selasa, 24 November 2015 - 07:58 wib
Rombongan Liar HMI Rawan Bentrok
MAKASSAR – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dinilai tak kreatif dalam mengemas Kongres ke-29 HMI di Riau. Hal itu dinilai sebagai pemicu bentrok sesama anggota HMI di sana.
"Seandainya panitia menciptakan kegiatan lain sebagai saluran bagi peserta penggembira atau diistilahkan rombongan liar (romli), maka keonaran ini tidak akan terjadi. Panitia tidak siap menggelar kongres ini," ujar mantan Ketua Badko HMI Sulawesi Selatan, Abdul Razak Said.
Karena tak ada acara, hal tersebut membuat para peserta golongan penggembira menumpuk, berkumpul, sehingga rawan bentrok.
Akan lain ceritanya jika panitia membuat pagelaran budaya yang bisa menjadi sarana penyaluran aspirasi bagi kader HMI dari berbagai daerah. Bisa juga dilakukan diskusi-diskusi kebangsaan yang membahas masalah kekinian agar tak ada gesekan.
Ditanya soal kader HMI asal Makassar yang membawa senjata tajam, Abdul Razak mempersilakan aparat kepolisian untuk menangkap kader bersangkutan dengan catatan harus melepasnya kembali setelah kongres HMI berakhir.
"Saya yakin adik-adik HMI membawa senjata tajam itu karena eforia semata, tidak ada maksud lain," ucapnya.
(abp)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/24/340/1254666/rombongan-liar-hmi-rawan-bentrok

Selasa, 24 November 2015 , 06:37:00
Aduuhh.. Delapan Oknum Kader HMI Diamankan
Setelah Kedapatan Membawa Senjata Tajam
PEKANBARU- Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia di Pekanbaru, hingga Senin (23/11) masih di warnai dengan berbagai kericuhan dan bentrokan sekitar Gelanggang Remaja Pekanbaru yang menjadi arena utama pelaksanaan kongres. Kondisi ini membuat kongres belum bisa berjalan maksimal.
Akibat kericuhan ini, panitia kongres juga belum bisa memulai satu agenda pun yang di jadwalkan. Bahkan, melihat potensi keributan dan kericuhan di pelaksanaan Kongres HMI, ratusan anggota Polda Riau dan Polresta Pekanbaru, melakukan sweeping terhadap peserta kongres.
Hasilnya, sungguh mengejutkan. Aparat kepolisian menyita puluhan senjata tajam yang terdiri dari pisau, parang, badik, martir, cangkul, anak panah, celurit, senjata api rakitan, senjata api jenis air Softgun, maupun sisa narkoba.
Sweeping dilakukan polisi ke tiga tempat penginapan ribuan kader HMI asal Sulawesi yang mengikuti Kongres HMI.  Tiga tempat tersebut yakni Gelanggang Remaja, anjungan Pelawawan Purna MTQ, dan Kampus Unri Gobah.
Pada sweeping tersebut Polisi ikut mengamankan delapan kader HMI asal Sulawesi yang kedapatan membawa senjata tajam. Mereka saat ini sedang diperiksa secara intensif di Makopolresta Pekanbaru dan Mapolda Riau, untuk proses hukum selanjutnya.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Aries Syarief Hidayat mengatakan bahwa beberapa elemen masyarakat Riau sudah reseh dengan beberapa tindakan teman-teman yang dinilai tidak wajar.
"Memang tidak semua teman-teman, karena ada oknum dari teman-teman, tindakan ini hanya untuk jangan sampai oknum akhirnya membawa virus yang buruk dan memprovokasi," terangnya.
Ia mengatakan mengertikan akan kelelahan teman-teman yang datang dari jauh, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan tindakan melakukan hukum atau melanggar keteriban umum.
"Polri dan TNI banyak mengambil alih peran panitia, yang kami ingin adalah bagaimana  proeses kongres beberapa hari kedepannya, berjalan lancar," terangnya. (hsb/dik/ali/luk/cr1/dkk)
sumber, http://www.jpnn.com/read/2015/11/24/340435/Aduuhh..-Delapan-Oknum-Kader-HMI-Diamankan-

Selasa, 24 November 2015 01:46 WIB
Atas Nama Pemuda Riau, 'Jangan Lagi Ada Keributan Oleh Massa Kongres HMI' ========
Penulis: Chairul Hadi
Perwakilan Pemuda Riau dan Panitia lokal Kongres HMI berdialog membahas aksi kerusuhan oleh peserta kongres
---------------
PEKANBARU - Ratusan massa dari Mahasiswa Unri dan Askar Theking yang mengatasnamakan diri Pemuda Riau, mendesak panitia lokal untuk menggaransi, supaya tidak adalagi kerusuhan yang dilakukan peserta kongres XXIX HMI, di Pekanbaru, Riau.
Desakan itu, disampaikan langsung oleh dua orang perwakilan massa Pemuda Riau, kepada Ketua Panitia Lokal kongres HMI, Ahmad, Selasa (24/11/2015) dinihari, dalam pertemuan di Hotel Green, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru.
Kepada massa Pemuda Riau, panitia lokal kongres berjanji akan memaksimalkan upaya, khususnya menertibkan para peserta, yang dalam beberapa hari ini menyita perhatian, dengan ulah anarkis mereka, khususnya peserta pendatang dari luar kota.
"Jangan sampai ada lagi ribut-ribut di tanah Riau. Apalagi ada orang luar bawa badik di kampung kita ini. Kami minta panitia bisa menjamin tidak ada adalagi teror untuk masyarakat umum. Kami kesini hanya meminta kepastian, apa pihak panitia bisa menggaransi hal tersebut," ujar perwakilan Pemuda Riau, Ade Arnas.
Satu hal lagi yang membuat jengkel massa, lantaran ditemukannya seorang panitia pria, berada di satu kamar yang sama dengan beberapa orang panitia wanita. "Kami tidak mengatakan mereka berbuat apa-apa, cuma kurang pantas jika berperilaku seperti itu. Tolong dikontrol semua anggota," sambungnya.
Menjawab ini, ketua panitia lokal, Ahmad, berdalih kalau insiden-insiden yang terjadi merupakan di luar skenario mereka. "Ini di luar skenario. Massa dari luar kota datang lebih awal dari waktu yang semestinya, dan membuat kami kelabakan mencari tempat menginap," jabarnya.
Pihaknya juga mengaku kecolongan dengan beberapa kasus kerusuhan dalam dua hari belakangan, sehingga banyak dikecam oleh masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru. "Kami akui kalau kami kecolongan. Namun kami berjanji dan akan berusaha keras, supaya jalannya kongres dapat kondusif dan tidak meresahkan masyarakat," tukasnya.
Setelah hampir satu jam berdialog, ratusan massa Pemuda Riau akhirnya sepakat dan memegang janji panitia, bahwa berikutnya, tidak ada lagi muncul keributan-keributan, yang membuat warga resah. Usai itu, massa membubarkan diri dengan tertib dari kawasan Hotel Green. ***
sumber, http://www.goriau.com/berita/umum/atas-nama-pemuda-riau-jangan-lagi-ada-keributan-oleh-massa-kongres-hmi.html

Selasa, 24 November 2015 - 00:03 wib
Polisi Relokasi Ratusan Kader HMI Makassar
PEKANBARU - Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makassar yang selama ini menginap di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Jalan Sudirman direlokasi. Langkah ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pascabeberapa kali bentrok.
Relokasi dilakukan pihak Polresta Pekanbaru malam ini sekira pukul 21.30 WIB. Mereka dibawa dengan menggunakan sejumlah mobil dinas polisi secara bergantian. Mereka dipindahkan ke Purna MTQ yang lokasi tidak jauh dari Gelanggang Remaja. Purna MTQ ini memiliki bangunan dan areal jauh lebih luas ketimbang Gelanggang Remaja.
Tidak ada perlawanan saat polisi memindahkan mereka. Mereka menyatakan memahami situasi saat ini. Di mana mereka menjadi amarah warga Pekanbaru karena berbuat onar.
"Kalau yang soal tadi sore bukan kami yang memulai, tapi mereka yang memancing keributan lebih awal," ucap Mahrul salah satu HMI Makassar, Senin (23/11/2015).
Seperti diketahu, dini hari tadi terjadi bentrokan antar HMI Makassar dengan HMI Pekanbaru. Dalam insiden tersebut empat orang luka, satu di antaranya mengalami luka terkena panah. Bentrokan berlanjut tadi sore antara ratusan suporter bola Pekanbaru, Askar The King dengan HMI Makassar yang disebut kelompok rombongan liar.
(Ari)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/24/340/1254584/polisi-relokasi-ratusan-kader-hmi-makassar

Selasa, 24 November 2015

Kongres HMI XXIX Riau Kader HMI Pembuat Onar Dipulangkan dari Pekanbaru

Senin, 23 November 2015 - 19:52 wib
Kader HMI Pembuat Onar Dipulangkan dari Pekanbaru
PEKANBARU - Menyikapi rangkaian kericuhan di Kongres HMI, Pemprov Riau beserta TNI, Polisi, dan Pantia Kongres, akhirnya menggelar pertemuan pada sore tadi. Hasilnya, rombongan liar kongres dipulangkan ke daerahnya. Karo Humas Pemprov Riau Darusman menyebutkan, keputusan pemulangan seribu orang kader HMI Makassar karena dianggap sudah mengacaukan kondisi keamanan Pekanbaru.
"Keputusan rapat, kita semua sepakat untuk memulangkan HMI Makassar yang merupakan rombongan liar," kata Karo Humas Pemprov Riau, Darusaman kepada wartawan, Senin (23/11/2015).
Pemulangan itu, sebutnya akan dilakukan dengan jalur laut. Mereka akan dibawa dari Pekanbaru menuju Kota Dumai. Kemudian dibawa memakai kapal ke Makassar.
"Di Dumai nanti, mereka akan dibawa oleh kapal perang. Kapal itu milik pihak TNI AL Dumai," ucap Karo Humas. Saat ini, sekitar 1,000 orang Romli HMI ditempatkan diberbagai penginapan di Pekanbaru. Sebagian besar mereka diinapkan di Gelanggang Remaja Pekanbaru.
(ris)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/23/340/1254480/kader-hmi-pembuat-onar-dipulangkan-dari-pekanbaru

Senin, 23 November 2015 , 18:39:00
Inikah Pemicu Rusuh Kongres HMI?
PEKANBARU – Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 tercoreng peristiwa kerusuhan di Gelanggang Remaja Pekanbaru oleh rombongan liar asal Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Anggota Komisi C DPRD Provinsi Riau Ilyas HU menilai, kerusuhan dipicu ketidaksiapan panitia menggelar kongres. "Sebetulnya sebagai tuan rumah, sedapat mungkin hal seperti ini bisa diantisipasi. Ketidaksiapan ini lah membuat kerusuhan terjadi. Contoh ketidaksiapan panitia antara lain, masalah trasportasi, akomodasi, penginapan yang tidak terselesaikan," ujarnya, seperti diberitakan Riaupos.co (Jawa Pos Group). Seperti diketahui akibat kerusuhan sejumlah fasilitas umum rusak bahkan banyak korban luka."Semua ini harus jadi tanggung jawab panitia," katanya.
"Kalau akomodasi, tranportasi, hotel, sudah terpenuhi, tentunya ini tidak terjadi. Intinya panitia kurang matang," jelasnya. Apalagi, kata Ilyas, masalah anggaran untuk kongres HMI tersebut sudah cukup. Anggaran tersebut antara lain berasal dari Pemerintah Kota Pekanbaru. (don/yud/sam/jpnn)
sumber, http://www.jpnn.com/read/2015/11/23/340334/Inikah-Pemicu-Rusuh-Kongres-HMI-

Penginapan Peserta Kongres HMI Diserang Suporter Bola
By M Syukuron 23 Nov 2015 at 18:27 WIB
Suporter PSPS Riau menyerang penginapan peserta HMI di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Senin (23/11/2015). (Liputan6.com/M. Syukur)
----------
Liputan6.com, Pekanbaru - Penginapan peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Gelanggang Remaja, Jalan Sudirman, Pekanbaru, diserang sekelompok pemuda yang mengenakan kaos Askar Theking, sebutan suporter bola PSPS Riau. Penyerangan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (23/11/2015). Massa berkaos suporter menerobos masuk arena gelanggang remaja dan berteriak ke arah penginapan peserta kongres. Tak ayal, kondisi Jalan Sudirman mendadak mencekam. Pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, terlihat beberapa peserta kongres balik menyerang kelompok massa yang meneriakinya. Namun, polisi yang berjaga langsung menutup pagar gelanggang dan memisahkan dua kubu yang berseteru tersebut.
Selanjutnya, ratusan massa yang mengatasnamakan Askar Theking dan anggota HMI saling adu mulut di antara pagar komplek Gelanggang Remaja. Aksi lempar batu pun terjadi dan membuat petugas kewalahan menghalaunya. Polisi akhirnya mendesak massa suporter untuk meninggalkan lokasi.
Belum surut amarah, massa melampiaskannya dengan membakar barang-barang yang ada di sekitar arena kongres. Dari informasi yang dihimpun, massa suporter tersebut geram atas aksi sebagian peserta kongres yang anarkis.

HMI Makassar Dipulangkan
Akibat bentrok tersebut, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rachman langsung menggelar rapat dadakan dengan Kapolda Riau Brigadir Jenderal Dolly Bambang Hermawan.
Keputusan yang dihasilkan adalah memulangkan massa HMI Makassar. Alasannya adalah untuk mengantisipasi pecah bentrok susulan. "Massa HMI itu akan diupayakan untuk dipulangkan oleh pihak Korps Alumni HMI (KAHMI) menggunakan kapal Angkatan Laut RI. Itu sedang akan diusahakan dari pihak TNI AL. Yang dipulangkan itu sendiri adalah massa yang penggembiranya saja," kata pria yang akrab disapa Andi itu. Sebelum kapal TNI AL berlabuh di pelabuhan Dumai untuk memulangkan mereka, massa HMI yang akan dipulangkan itu akan dipecah di beberapa lokasi. Pemulangan dijadwalkan malam ini. "Mereka akan kita tempatkan di aula Brimob, aula Arhanudse, aula Disperindag dan aula BLK," kata Andi. Pembagian penampungan massa HMI dengan memakai beberapa tempat tersebut, diakui oleh Andi sebagai langkah agar bentrok tidak terjadi. (Dry/Hmb)
sumber, http://news.liputan6.com/read/2372967/penginapan-peserta-kongres-hmi-diserang-suporter-bola

Senin, 23 November 2015 , 18:25:00
RUSUH KONGRES HMI: Ini Preman atau Mahasiswa?

Perusuh Kongres HMI ditangkap. Foto: Defry Masri/Riaupos.co/JPNN
--------------
PEKANBARU – Kerusuhan yang mewarnai Kongres Himpunan Mahasiswa (HMI) ke-29 di Pekanbaru, Riau, menuai kecaman dari banyak pihak.Salah satunya dari anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Hafiz.
Menurut Zulfan, peserta maupun penggembira Kongres HMI sudah pasti mahasiswa. Namun, anehnya, mereka bertindak mirip preman.
"Maka itu, kami meragukan ini preman atau mahasiswa. Soalnya saya juga pernah menjadi mahasiswa," ujarnya kepada Riaupos.co (Jawa Pos Group),  Senin (23/11).
Mestinya, lanjut Zulfan, para peserta Kongres HMI bersikap intelek dan berperan sebagai penggerak perubahan menuju ke arah yang lebih baik. "Seharusnya yang namanya mahasiswa harus berpikir intelek, memiliki sikap optimis. Nah, ini penggerak atau penggertak? Sebab mahasiswa ini termasuk bagian-bagian dari pelopor," kata Zulfan. Zulfan mendorong pihak berwajib segera melakukan proses hukum terhadap para perusuh. "Yang salah tetap diproses dan ditindaklanjuti agar ada efek jera dan ke depan kejadian serupa ini tidak terjadi lagi," tutupnya.(anj/yud/sam/jpnn)
sumber, http://www.jpnn.com/read/2015/11/23/340331/RUSUH-KONGRES-HMI:-Ini-Preman-atau-Mahasiswa-

Senin, 23 November 2015 , 17:59:00
Bikin Ribut, Penggembira Kongres HMI Diangkut dengan Kapal TNI AL

Polisi berjaga-jaga di gerbang GOR Gelanggang Remaja untuk mengantisipasi bentrokan penggembira Kongres HMI dengan kelompok lain, Senin (23/11/2015). Foto: DONI AFRIANTO/RIAUPOS.CO/JPNN
-------------
PEKANBARU - Kericuhan di sekitar arena Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI di Pekanbaru, membuat Pemerintah Provinsi Riau pusing. Pihak langsung menggelar rapat dengan Kapolda dan pimpinan TNI setempat. Langkah ini untuk mencari cara agar kericuhan yang dilakukan peserta pengembira Kongres HMI tidak terulang lagi. Rapat yang juga dihadiri Plt Gubernur Riau memutuskan, peserta pengembira Kongres HMI asal Sulawesi akan dipulangkan dengan menggunakan kapal TNI AL dari Dumai langsung ke Makassar. Kepala Kesbangpol Riau Ardi Basuki mengatakan sebelum dipulangkan, pemerintah bersama kepolisian sudah sepakat menempatkan peserta penggembira Kongres asal Makassar ini di beberapa titik. “Di antaranya di aula Brimob, aula Arhanudse, aula Disperindag, dan aula Balai Latihan Kerja (BLK)," ujarnya, seperti dilansir Riaupos.co (Jawa Pos Group), Senin (23/11). Sementara itu, KAHMI masih sedang mengusahakan kepulangannya dengan kapal TNI AL di Dumai. Jadi akan mengevakuasi secara terpencar. Upaya pemulangan para penggembira dilakukan setelah mereka membuat keributan. Terlebih, ditemukan senjata tajam di beberapa tempat penginapan peserta penggembira Kongres HMI di Pekanbaru.
Anggota DPRD Riau berdarah Makassar, Mansur, mengatakan saat ini pihaknya sedang sibuk mengurus kepulangan mereka. "Kita telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kepulangan peserta pengembira dengan menggunakan kapal TNI AL. Namun saat ini masih dalam pengurusan. Begitu kapalnya berlabuh di Dumai maka kita akan bisa langsung memulangkan. Sementara itu, sebelum dipulangkan para peserta kongres ditempatkan di beberapa tempat di Pekanbaru," ujarnya. (dof/sam/jpnn)

Alasan Kader HMI Bawa Senjata Tajam saat Kongres di Pekanbaru
By M Syukuron 23 Nov 2015 at 16:24 WIB
Liputan6.com, Pekanbaru - Polisi memeriksa 8 mahasiswa yang membawa senjata tajam dalam Kongres Nasional HMI di Pekanbaru, Riau. Dalam pemeriksaan, mereka mengaku senjata tajam itu sengaja dibawa dari Ambon dan Makassar.
"Memang sengaja dibawa bang dari tempat asal sebagai persiapan saja," kata seorang tersangka yang tak mau menyebutkan identitasnya di Mapolda Riau, Senin (23/11/2015).
Pria dari Makassar yang ditahan di Mapolda ini menjelaskan, Kongres HMI selalu dihadiri berbagai perwakilan cabang dari seluruh Indonesia. Menurut dia, tidak mungkin tak ada rusuh dalam setiap kongres yang berskala nasional. "Ya namanya kongres, banyak yang datang, pasti selalu ada rusuh, kami bersiap menghadapi ini," kata mahasiswa dari sebuah universitas di Makassar itu.
Dia tak menampik, badik dan puluhan senjata tajam lainnya dibawa dari Makassar. Barang itu dibawa dalam tas oleh beberapa rekannya dan disimpan sewaktu naik bus ke Pekanbaru.
"Sengaja dibawa dan dipersiapkan dari daerah asal. Ini untuk menghadapi situasi yang ada di Pekanbaru, kalau sewaktu-waktu terjadi rusuh," ucap dia sambil digiring petugas Polda Riau.
Dalam kasus ini, ada 8 tersangka yang diamankan oleh Polda Riau. Mereka berinisial HA, JS, DA, AK, MA, Y, ML dan AY. Mereka diamankan dari 2 lokasi berbeda setelah puluhan petugas melakukan sweeping. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Rifai Sinambela menyebutkan, sweeping dilakukan di Gelanggang Remaja, GOR Universitas Riau dan kawasan Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman. "Ada puluhan senjata tajam, senjata rakitan dan cairan diduga racun yang disita," ungkap Rifaai. Senjata tajam yang diamankan, diantaranya golok, badik, keris, ketapel, belati, pisau, panah, busur panah, senjata mainan yang merupkan mancis, senjata rakitan, cater dan cairan diduga racun. "Cairan diduga racun itu diguna untuk anak panah, kemudian ditembakkan. Untuk cairan ini akan diperiksa di laboratorium," sebut Rifai. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman pidana 10 tahun penjara. (Ali/Sun)
sumber, http://news.liputan6.com/read/2372873/alasan-kader-hmi-bawa-senjata-tajam-saat-kongres-di-pekanbaru

Senin 23 Nov 2015, 15:58 WIB
Ketum PB HMI Minta Maaf Atas Kericuhan di Sela Kongres Pekanbaru
Erwin Dariyanto - detikNews
Muhammad Taufiqqurrahman

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam M Arief Rosyid Hasan meminta maaf atas kericuhan yang terjadi di sela kongres ke-29 organisasi itu di Pekanbaru, Riau. Arief dan seluruh pengurus PB HMI sangat menyesalkan terjadinya kericuhan di sela kongres  tersebut.
Dia juga berjanji akan terus mengevaluasi pelaksanaan Kongres HMI agar lebih berkualitas dan berintegritas. "Selaku Ketua Umum PB HMI meminta maaf kepada masyarakat Pekanbaru, Riau, jika ada yang kurang berkenan terhadap pelaksanaaan kongres," kata Arief melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/11/2015).
Menurut Arief antusiasme kader HMI untuk mengikuti kongres ke-29 sangat tinggi. Mereka datang karena ingin menimba pengalaman dan belajar tentang organisasi.
Dalam catatan Arief ada sekitar 1.000 kader HMI penggembira asal Makassar yang ingin ikut terlibat dalam kongres. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak kader HMI yang militan. Sayangnya terjadi miskomunikasi antara panitia dengan kader penggembira tersebut.
"Permasalahan ini seharusnya tidak terjadi. Kejadian ini disebabkan adanya miskomunikasi antara stakeholder dalam kegiatan ini," kata Arief.
Panitia Kongres HMI, kata Arief, berjanji akan menyelesaikan masalah ini dan mencegah agar hal serupa tidak terjadi kembali. Kepada semua kader HMI dia berpesan agar bisa menjaga dan menahan diri untuk tidak melakukan tindakan kekerasan. Apalagi sampai merusak berbagai fasilitas umum.
"Kita semua bersaudara kawan," tutupnya.
HMI adalah organisasi yang lahir di Yogyakarta pada 5 Februari 1947. Agenda Kongres HMI ke-29 yang akan berlangsung 5 hari di Pekanbaru adalah pemilihan ketua umum periode selanjutnya dan membahas isu-isu strategis seperti ekonomi kawasan, radikalisme, terorisme dan kemajuan teknologi.
(erd/nrl)
sumber, http://news.detik.com/berita/3078190/ketum-pb-hmi-minta-maaf-atas-kericuhan-di-sela-kongres-pekanbaru

Senin 23 Nov 2015, 15:31 WIB
8 Anggota HMI Jadi Tersangka karena Bawa Sajam di Arena Kongres
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Hasil sweeping aparat di arena Kongres HMI ke XXIX di Pekanbaru, ada senjata tajam dan senjata api (senpi) rakitan. 8 Anggota HMI ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan barang berbahaya tersebut. Penetapan tersangka disampaikan Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarif Hidayat dan Direktur Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Arif Rahman Hakim di Mapolda Riau, Senin (23/11/2015). Pihak kepolisian menunjukkan sejumlah barang bukti senjata tajam dan senpi yang disita di kongres HMI. Para tersangka juga dihadirkan dengan posisi membelakangi wartawan.
"Mereka kita amankan karena terbukti membawa senjata tajam dalam arena kongres," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries. Aries menjelaskan, razia yang digelar hari ini ada tiga lokasi berbeda. Pertama di arena kongres di gedung Gelanggang Remaja di Jl Sudirman. Selanjutnya di kompleks eks MTQ yang posisinya di seberang arena kongres. Terakhir di Kampus Universitas Riau (UNRI) di Jl Pattimura, Gobah Pekanbaru. Aries menjelaskan, untuk di Gelanggang Remaja, ada 4 kader HMI yang diamankan kedapatan membawa senjata tajam. Mereka berinisial HA, JS, AK dan DA. Selanjutnya ada 4 lainnya lagi diamankan dari Kampus UNRI juga dalam kasus yang sama dengan inisial MA, Y, ML dan AY.
"Mereka seluruhnya mahasiswa asal Sulawesi dan satu dari Ambon. Nanti kita akan koordinasi ke kampus mereka masing-masing. Untuk motifnya, kita masih akan mintai keterangan para tersangka," kata Aries. Aries juga menjelaskan, di arena kongres juga ditemukan bungkusan plastik bening bekas narkoba jenis sabu. "Kita tetap akan melakukan pemantauan di arena kongres. Kalau masih ada yang bertindak anarkis, akan kita tindak tegas," tutup Aries.
(cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3078161/8-anggota-hmi-jadi-tersangka-karena-bawa-sajam-di-arena-kongres

Senin, 23 November 2015 - 15:20 wib
HMI Makassar Anarkis karena Merasa Ditelantarkan Panitia Kongres
PEKANABARU - Sekira 500 peserta Kongres Ke-29 HMI dari Makassar mengaku kecewa dengan sikap panitia yang menelantarkan mereka. Itulah yang menjadi pemicu kemarahan hingga berujung bentrok dini hari tadi. "Panitia kongres payah, kami ditelantarkan tidak diberikan makan dan penginapan layak," aku Mashal, juru bicara kader HMI di GOR Remaja Pekanbaru, Senin (23/11/2015).
Menurutnya, selama tiga hari tinggal di GOR Remaja, mereka tidak pernah didatangi oleh panitia kongres. Untuk makan saja, mereka harus menunggu antaran dari pihak kepolisian yang sukarela memberi nasi bungkus. Kendala lainnya, di GOR Remaja tidak tersedia air. "Jangankan untuk mandi, untuk cuci muka saja susah. Kami benar-benar tidak mendapat perhatian. Kami minta diperhatikan panitia, kita ini tamu," ucapnya. Tidak ada pelayanan inilah yang menurutnya menjadi pemicu pengerusakan sejumlah fasilitas di GOR Remaja dan pemicu bentrok dengan panisia Kongres HMI dini hari tadi. Bentrokan tersebut menyebabkan empat orang terluka, satu di antaranya tertancap busur. Sementara pasca-bentrok, aparat gabungan merazia sekitar GOR Remaja dan menemukan dua senjata api rakitan, senjata tajam, burus, anak panas, dan tiga botol diduga berisi racun untuk anak panah.
Seperti diketahui, kader HMI dari seluruh Indonesia tengah berkumpul di Pekanbaru untuk mengikuti Kongres Ke-29. Kongres resmi dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla kemarin dan akan berakhir pada 26 November. Namun pelaksanaan Kongres Ke-29 HMI ini menuai banyak kritikan, karena Rp3 miliar dana kongres bersumber dari APBD. Ironisnya, dana tersebut jauh lebih besar dari anggaran untuk bencana asap yang hanya Rp1,5 miliar. (ris)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/23/340/1254260/hmi-makassar-anarkis-karena-merasa-ditelantarkan-panitia-kongres

Senin, 23 November 2015 14:07 WIB
Jaga Situasi Kondusif, Panitia Kongres HMI Diminta Selalu Berkoordinasi dengan Pihak Keamanan
Penulis: Fahrul Rozi
Abdul Vattah Ali Hasyim Harahap
---------------
PEKANBARU - Mengantisipasi aksi anarkis sehingga mengganggu situasi kondusif selama pelaksanaan Kongres Nasional ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Pekanbaru, panitia diminta untuk selalu berkoordinasi dengan pihak terkait, terutama aparat kepolisian. Permintaan tersebut disampaikan anggota Komisi A DPRD Riau Abdul Vattah Ali Hasyim Harahap, Senin (23/11/2015). Alumni HMI ini menilai, aksi-aksi yang terjadi terkait pelaksanaan Kongres HMI diduga disusupi oleh pihak tak bertanggungjawab. "Saya tak yakin tindakan itu dilakukan oleh adik-adik HMI. Dengan organisasi sebesar ini, kami minta panitia untuk hati-hati disusupi pihak yang ingin berbuat tidak baik," sampai Abdul Vattah. Ia juga meminta agar panitia berusaha bekerja ekstra mensukseskan pelaksanaan kegiatan nasional yang berlangsung di bumi Lancang Kuning. Sebagai tanah Melayu yang damai, diharapkan semua pihak selalu menjaga diri. Termasuk juga kepada media untuk tidak melakukan provokasi.***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/jaga-situasi-kondusif-panitia-kongres-hmi-diminta-selalu-berkoordinasi-dengan-pihak-keamanan.html#sthash.gfZ1OVQ0.dpuf

Cairan Diduga Racun Ditemukan di Lokasi Kongres HMI, 8 Diperiksa
By M Syukuron 23 Nov 2015 at 13:56 WIB
Liputan6.com, Pekanbaru - Delapan Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari Makassar dan Ambon ditetapkan sebagai tersangka dugaan kepemilikan senjata tajam oleh Polda Riau dan Polresta Pekanbaru. Mereka akan diproses dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman pidana 10 tahun. Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarif Hidayat di Mapolda Riau menyebut para tersangka diringkus dari 2 lokasi. Pertama di Gelanggang Remaja, Jalan Jenderal Sudirman, dan Gedung Olahraga Universitas Riau di Jalan Pattimura, Gobah, Pekanbaru.
"Identitas para tersangka adalah Ha, Js, Da dan Ak. Empat tersangka ini diamankan di Gelanggang Remaja dan akan diproses Polresta Pekanbaru. Sementara tersangka Ma, Y, Ml, dan Ay diamankan dari Universitas Riau. Penanganannya dilakukan Polda Riau," ucap Aries di Pekanbaru, Riau, Senin (23/11/2015). Setelah penetapan tersangka, Aries menjelaskan, pihaknya akan memeriksa para tersangka dan sejumlah saksi. Selanjutnya, polisi di lapangan akan melakukan pengembangan lagi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Rifai Sinambela menyebutkan para tersangka diamankan setelah ratusan petugas gabungan melakukan Operasi Cipta Kondisi di 3 lokasi.
"Pertama adalah Gelanggang Remaja, GOR Universitas Riau, dan kawasan Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman. Ada puluhan senjata tajam, senjata rakitan, dan cairan diduga racun yang disita," ucap Rifai, didampingi Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo.
Tidak Pandang Bulu Senjata tajam yang disita, ujar Gunur, di antaranya golok, badik, keris, ketapel, belati, pisau, panah, busur panah, senjata mainan berupa macis, senjata rakitan, cuter, dan cairan diduga racun. "Cairan diduga racun itu digunakan untuk anak panah, kemudian ditembakkan. Untuk cairan ini akan diperiksa di laboratorium," kata dia. Guntur menyebut tidak ada kompromi dalam kasus ini. Meski mahasiswa dan berasal dari luar kota, tetap akan diproses sesuai aturan berlaku. "Sebelumnya mahasiswa ini sudah diingatkan agar mengikuti kongres dengan tertib. Bahkan polisi sudah juga memfasilitasi dan memberi makan. Kalau seperti ini, maka tetap diproses," dia menegaskan.
Menurut Guntur, puluhan senjata tersebut tidak hanya disita dari para tersangka. Ada juga senjata yang ditemukan di plafon, lantai, kamar, dan tong sampah. "Yang diproses ini yang ditemukan senjata padanya. Namun senjata yang tak ada pemiliknya juga diamankan untuk menciptakan kondusivitas," kata dia. Guntur mengatakan para tersangka akan didalami keterkaitannya dengan kerusuhan yang menyebabkan seorang mahasiswa asal Riau dirawat intensif di rumah sakit.
"Kejadian (kerusuhan) semalam tetap didalami. Masih dilakukan penyelidikan," tutur Guntur. (Rmn/Sun)**
sumber, http://news.liputan6.com/read/2372709/cairan-diduga-racun-ditemukan-di-lokasi-kongres-hmi-8-diperiksa

Senin, 23 November 2015 13:48 WIB
Sebelum Dijemput Kapal TNI AL, Romli HMI akan 'Dipecah Konsentrasi'
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Antisipasi terulangnya kerusuhan yang disebabkan oleh rombongan liar (romli) atau penggembira Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengevakuasi romli tersebut ke beberapa titik. "Situasi mengkhawatirkan, apalagi sejak ditemukannya benda yang diduga bom molotop waktu razia tadi. Kita akan pecah konsentrasi mereka (romli) dengan mengevakuasi rombongan ke beberapa titik, biar tidak berkumpul di satu tempat," ungkap Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Riau, Ardi Basuki kepada GoRiau.com, Senin (23/11/2015).
Adapun lokasi pengevakuasian diantaranya, penggembira Kongres XXIX HMI akan diinapkan ke Aula Brimob Jalan Durian, Aula Disperindag Jalan Hangtuah, Aula Balai Latihan Kerja Jalan Terubuk dan Aula Arhanud. Dengan dipisahnya rombongan ini diharapkan akan meminimalisir kerusuhan yang terjadi.
Sementara ini, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sedang mengusahakan kepulangan romli menggunakan kapal laut TNI AL melalui Pelabuhan Dumai.
"Mereka saudara kita, jadi ya tetap akan kami tampung. Urusan memulangkan mereka, kami menunggu kabar dari KAHMI," tutupnya. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/dumai/sebelum-dijemput-kapal-tni-al-romli-hmi-akan-dipecah-konsentrasi.html#sthash.ZDJhU8ar.dpuf

Senin, 23 November 2015 12:43 WIB
Sumpit Milik Massa Romli HMI Dibubuhi Racun, Polda Riau Tetapkan 8 Orang Mahasiswa Sebagai Tersangka
Penulis: Chairul Hadi
Polda Riau menggelar ekspose terkait temuan senjata tajam saat sweeping Senin pagi tadi
---------------
PEKANBARU - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru dan Polda Riau, langsung melakukan penyelidikan, usai melakukan sweeping di tiga titik kumpul massa, Senin (23/11/2015). Hasilnya, delapan orang peserta kedapatan membawa senjata tajam dan senjata api rakitan. Salahsatu senjata tajam yang jadi sorotan adalah sumpit, dimana pelurunya terbuat dari batangan besi dan sudah diruncingkan. Agar efeknya bekerja lebih cepat, peluru sumpit tersebut dibubuhi racun dari cuka. Ini terbukti, karena hasil sweeping Senin siang, tim gabungan menemukan tiga botol cairan yang diduga racun. "Dugaan kita ini adalah racun cuka. Jadi cara kerjanya, peluru (sumpit) terlebih dahulu dicelup ke cairan ini, lalu dimasukkan ke dalam sumpit. Barulah dilontakan dengan media sumpit dan ketapel rakitan," sebut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Rivai Sinambela, saat ekspose di Mapolda Riau. Pada sweeping ini, Polda Riau dan jajaran Polresta Pekanbaru menyasar tiga lokasi penginapan sementara massa HMI, diantaranya Purna MTQ, Gelanggang Remaja dan GOR Unri Gobah. Ditiga lokasi itu, polisi berhasil mengamankan total delapan orang, dengan rincian enam orang diamankan dari Gelanggang Remaja, dan dua orang dari GOR Unri Gobah.
Inisial mereka adalah HA, JS, AK, DA, MA, Y, ML, AY. "Kita akan periksa identitas mereka apakah benar merupakan mahasiswa. Jadi nanti kita panggil koordinatornya dan pihak universtitas," jawab Rivai, Senin (23/11/2015) siang.
Polda Riau Tetapkan 8 Orang Massa Pembawa Senjata Tajam Sebagai Tersangka
Terkait membawa senjata tajam ini, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau sudah menetapkan delapan orang tersebut sebagai tersangka. Mereka pun dijerat Pasal 2 ayat 1, UU darurat No 12 tahun 2001, dengan ancaman kurungan 10 tahun penjara. "Semuanya diproses hukum, kami akan menyidik mereka," tegas Kombes Rivai.
"Kedelapan orang itu mengaku adalah mahasiswa, ada yang dari Makassar dan satu orang dari Ambon. Untuk kaitan dengan penyerangan mahasiswa Riau tadi malam masih dalam penyelidikan kita, apakah mereka ini pelakunya atau seperti apa," tutup Kombes Rivai yang didampingi Kapolresta Pekanbaru dan Kabid Humas Polda Riau. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/sumpit-milik-massa-romli-hmi-dibubuhi-racun-polda-riau-tetapkan-8-orang-mahasiswa-sebagai-tersangka.html#sthash.GDC27Xwj.dpuf

Ini nama-nama kandidat calon ketua umum HMI 2016-2018
Reporter : Supriatin | Senin, 23 November 2015 12:20
Merdeka.com - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 di Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru, Riau pada 22-26 November 2015 dipenuhi kericuhan, padahal agenda kongres baru satu yang berjalan, yaitu pembukaan yang berlangsung semalam.
Peserta kongres beberapa kali membuat kerusuhan. Ada rombongan ogah bayar usai makan di warung, merusak mobil polisi, fasilitas umum hingga bangunan.
Sementara itu, dalam agenda penentuan ketua umum baru dengan masa kepemimpinan 2016-2018, ada 23 kandidat yang bersaing memperebutkan kursi ketua umum Pengurus Besar HMI dan 10 kandidat ketua umum Korps HMI Wati (Kohati) PB HMI.

Berikut nama-namanya:
Kandidat Ketua Umum PB HMI:
1. Harry Rizky
2. Ahmad Tantawi
3. Aristianto Zamzami
4. M. Chairul Basyar
5. Azhar Kahfi
6. Mulyadi
7. Ari Tinendung
8. Mashur
9. Arista Junaidi
10. Tegar Putuhena
11. Nurhaidan
12. Faisal Muchlis
13. Pahmudin
14. Ricky Valentino
15. Faturrahman
16. Rizal Maulana
17. Agustoro
18. Herianto Minda
19. Arman Saputra
20. Herri Mauliza Ori
21. Endah Cahya
22. Ridwan Dalimunte
23. Bambang Pria Kusuma

Kandidat Ketua Umum Kohati PB HmI :
1. Andi Nur Qalbi Salim : Gowa Raya
2. Damrah Bimasal : Bima
3. Isyana Conoras : Manado
4. Naila Fitria : Ciputat
5. Noerhayati : Pamekasan
6. Yenni Patresia : Makassar
7. Rusyanti Rustam M : Lampung
8. Maria Fifi Yanti : Meulaboh
9. St Amanah Amahoru : Ternate
10. Vidya Vici Fitri : Kota Bandung [cob]
sumber, http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-nama-nama-kandidat-calon-ketua-umum-hmi-2016-2018.html

Senin 23 Nov 2015, 12:19 WIB
Gelanggang Remaja Rusak karena Aksi Anarkistis Kader HMI, Begini Bentuknya
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Gedung Gelanggang Remaja Pekanbaru kini menjadi saksi bisu atas aksi kader HMI. Beberapa bagian gedung nan elok itu kini rusak.
Pantauan detikcom, Senin (23/11/2015), saat arena Kongres HMI XXIX di-sweeping polisi dan TNI, gedung itu tidak utuh lagi. Di beberapa sudut gedung, kaca pecah berantakan. Serpihan kaca berserakan. Aksi anarkistis kader HMI terjadi pada Sabtu (21/11). Kader mengaku dari Indonesia timur, mulai dari Makassar, Maluku, hingga Papua. Mereka protes karena tak disambut panitia dan merusak beberapa faasilitas gedung. "Panitia kongres HMI tak becus. Kita datang tanpa disambut. Kongres ini bukan hanya untuk panitia saja, kita semua berhak dalam kongres ini," teriak pendemo saat itu
Gedung Gelanggang Remaja dibangun saat Riau menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2012 silam. Selain sebagai sarana olah raga, gedung ini digunakan sebagai pelantikan pejabat. (cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3077878/gelanggang-remaja-rusak-karena-aksi-anarkistis-kader-hmi-begini-bentuknya

Senin 23 Nov 2015, 11:47 WIB
Bawa Senpi Rakitan di Arena Kongres HMI, Mahasiswa Makassar Diamankan
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Polresta Pekanbaru dan TNI menyita sepucuk senjata api (senpi) rakitan beserta pelurunya. Diduga kuat, pemilik senpi tersebut adalah kader HMI asal Makassar.
Mahasiswa berinisial S mengaku dari UIN Alaudin Makassar. Ia tertunduk lesu saat diamankan polisi. Pria kelahiran 1992 itu kedapatan membawa senpi rakitan dalam arena kongres HMI ke XXIX di Pekanbaru. Saat dilakukan pemeriksaan di lapangan di arena kongres di gedung Gelanggang Remaja di Jl Sudirman, Pekanbaru ini, kader HMI ini mengaku pelurunya sudah disita. "Iya, ada pelurunya, tadi sudah diambil sama pak polisi," katanya di hadapan wartawan sembari menunduk. Setelah diperiksa, S diboyong aparat untuk dikumpulkan bersama rekan-rekan HMI lainnya yang lagi mendapat pengarahan dari pihak kepolisian. Kemudian, dia diamankan ke Polresta Pekanbaru.
Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, menyebutkan, saat ini ada sejumlah mahasiswa yang lagi dimintai keterangan. "Sudah ada mahasiswa yang lagi dimintai keterangan, baik terkait aksi perkelahian sesama mereka atau soal senpi. Tapi masih saksi. Kita masih menyelidiki terkait senpi rakitan  tersebut," kata Putut.
(cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3077824/bawa-senpi-rakitan-di-arena-kongres-hmi-mahasiswa-makassar-diamankan

Senin, 23 November 2015 11:30 WIB
Kedapatan Bawa Senjata Tajam, 6 Orang Massa HMI Asal Sulselbar Diamankan Polisi 
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (23/11/2015) siang, mengamankan enam orang rombongan peserta kongres HMI asal Sulselbar, lantaran kedapatan membawa senjata tajam. Enam orang yang mengaku mahasiswa asal Sulselbar itu diamankan polisi karena kedapatan membawa senjata tajam di dalam tasnya. Mereka lalu digiring ke dalam mobil polisi, untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan dan penyelidikan di Mapolda Riau.
Temuan puluhan senjata tajam tersebut berawal ketika polisi dan TNI menggelar sweeping besar-besaran di empat lokasi yang jadi titik kumpul massa kongres HMI, di Pekanbaru. Salahsatu tempatnya, adalah Gelanggang Remaja, yang jadi lokasi keenam orang mahasiswa itu menginap.
Disini aparat gabungan temukan senjata tajam seperti celurit, keris, badik, ketapel, senjata sumpit dan pelurunya, golok, pedang, samurai, cangkul, kayu balok, senjata api rakitan berbahan kayu, pisau lipat, belati, cat semprot, palu, senjata api mainan, peluru airsoft gun dan lain sebagainya. Jika ditotal, berjumlah puluhan. Bahkan ditemukan pula plastik bekas sabu.
Sebagian didapat dari dalam tas peserta, dan sisanya ditemukan di dalam semak-semak belakang gedung Gelanggang Remaja. Mereka berdalih, membawa senjata tajam untuk sekedar jaga diri selama di perjalanan. "Kita akan mintai keterangan enam orang itu," tegas Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat, usai sweeping.
Sweeping ini terpaksa digelar personil gabungan, pasca insiden tembakan sumpit yang dialami seorang mahasiswa asal UIN Suska Riau, di kawasan Hotel Green Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Minggu tengah malam tadi. Pemicu keributan, lantaran massa asal Makassar mendatangi hotel itu. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/kedapatan-bawa-senjata-tajam-6-orang-massa-hmi-asal-sulselbar-diamankan-polisi.html#sthash.y4t2caoc.dpuf

Senin, 23 November 2015 11:28 WIB
Tak Terima Bumi Melayu Dirusak 'Perompak' HMI, LAM Riau Minta Pemerintah Usir Romli 
Penulis: Ratna Sari Dewi
Ketua Dewan Harian LAM Riau, Al Azhar
PEKANBARU - Ketua Dewan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Al Azhar menilai perilaku rombongan liar (romli) atau penggembira Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Pekanbaru, Riau, tak ubahnya seperti perompak.
"Bertamu ke negeri orang, kok malah membuat rusuh. Perbuatan seperti itu biasanya hanya dilakukan para perompak atau lanun," ungkap Al Azhar kepada GoRiau.com, Senin (23/11/2015).
Ia menyebutkan, tindakan romli HMI Makassar dan lainnya tidak dapat diberi toleransi lagi. Menurutnya, orang atau kelompok yang melanggar pantang termasuk kepada kelompok yang tidak beradat.
Sehingga wajar saja, kata Al Azhar, jika elemen masyarakat dan ormas di Riau merasa terhina dan sekarang berkonsolidasi untuk 'membayar' penghinaan tersebut.
"Dalam adat budaya Melayu, pantang meraja-raja di kampung raja, menghulu-hulu di kampung penghulu. Kalau tidak bisa jaga etika, usir saja," imbuhnya.
Sambung Al Azhar, untuk menghindari kejadian rusuh yang berulang-ulang, ia berharap pemerintah daerah dan aparat kepolisian mengambil tindakan untuk mengusir romli yang telah berbuat anarkis.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, romli HMI asal Makassar membuat kericuhan di Kota Bertuah, mulai dari memblokade Jalan Sudirman, pengerusakan Gelanggang Remaja, hingga diduga terlibat aksi penyerangan sumpit yang memakan korban seorang mahasiswa UIN SUSKA Riau dinihari tadi. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/tak-terima-bumi-melayu-dirusak-perompak-hmi-lam-riau-minta-pemerintah-usir-romli.html#sthash.TgndHd2u.dpuf

Senin 23 Nov 2015, 10:35 WIB
Sweeping Kader HMI di Arena Kongres, Polisi Temukan Sajam dan Senpi Rakitan
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Barang-barang yang disita dari peserta kongres HMI di Pekanbaru (Foto: Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
Pekanbaru - Polresta Pekanbaru men-sweeping kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke di arena kongres XXIX di Gedung Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Senin (23/11/2015). Hasilnya, mereka menemukan senjata tajam dan anak panah. Selain polisi, sweeping melibatkan personel TNI. Ratusan kader HMI diperiksa satu per satu. Para mahasiswa dikumpulkan di tanah lapang. Senjata tajam seperti badik, pisau, dan anak panah, dipajang. Sweeping dilakukan setelah tadi malam panitia dari Pekanbaru dikeroyok massa HMI. Di antara panitia, ada yang kena busur panah. Perkelahian itu terjadi di samping Hotel Green di Jl Arifin Ahmad. Sampai saat ini, polisi masih melakukan pendekatan kepada kader HMI. Kongres dibuka Wapres Jusuf Kalla, Minggu (22/11) kemarin, dan dijadwalkan berakhir pada Kamis (26/11) mendatang.
(cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3077706/ltigtsweepingltigt-kader-hmi-di-arena-kongres-polisi-temukan-sajam-dan-senpi-rakitan

Senin, 23 November 2015 10:30 WIB
Sweeping Massa HMI di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Polisi Temukan Samurai, Senpi Rakitan, Sumpit, dan Puluhan Senjata Tajam
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Sweeping besar-besaran yang digelar polisi dan TNI, Senin (23/11/2015) siang, di Gelanggang Remaja yang tempat diinapkannya peserta kongres HMI, berhasil menemukan puluhan senjata tajam, dan benda yang diduga senjata api.
Pantauan GoRiau.com, senjata tajam itu seperti celurit, keris, badik, ketapel, senjata sumpit dan pelurunya, golok, pedang, samurai, cangkul, kayu balok, senjata api rakitan berbahan kayu, pisau lipat, belati, cat semprot, palu, senjata api mainan, peluru airsoft gun dan lain sebagainya. Jika ditotal, berjumlah puluhan. Bahkan ditemukan pula plastik bekas sabu-sabu.
Temuan benda-benda dan senjata tajam ini, barang tentu dil luar akal sehat. Pertanyaannya, untuk apa barang berbahaya tersebut disimpan rombongan massa yang mayoritas berasal dari timur, seperti Makassar dan Papua. "Kalian mahasiswa Islam, untuk apa membawa senjata tajam itu, buat apa," sebut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarif Hidayat.
Merekapun langsung dikumpulkan di luar, dan diberi pengarahan oleh Kapolresta. "Kami melakukan sweeping bukan untuk menganggu kalian para mahasiswa. Kami disini hanya untuk menertibkan segelintir orang yang berniat anarkis dalam kongres, dan bukan untuk mempermalukan rekan mahasiswa," tegas Kapolresta, Senin siang.
Atas temuan itu, kepolisian pun melakukan penyelidikan, dengan mencatat identitas si pembawa barang dan memeriksa mereka. Ini diharapkan bisa membongkar siapa pelaku penyerangan sumpit yang memakan korban seorang mahasiswa UIN Suska Riau, bernama Syahroni, dinihari tadi. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/sweeping-massa-hmi-di-gelanggang-remaja-pekanbaru-polisi-temukan-samurai-senpi-rakitan-sumpit-dan-puluhan-senjata-tajam.html#sthash.3DYRqV2W.dpuf

Kongres HMI Ricuh, Anggota Panitia Kena Anak Panah  
SENIN, 23 NOVEMBER 2015 | 09:22 WIB
TEMPO.CO, Pekanbaru - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 di Pekanbaru kembali ricuh. Rombongan kader HMI yang diduga dari Sulawesi Selatan menyerang panitia lokal setelah mengadakan rapat internal di Hotel Green, Pekanbaru, kemarin malam.
Akibatnya satu korban dari panitia lokal terkena anak panah di bagian punggungnya. "Perselisihan dipicu saat rombongan liar ini menanyakan keberadaan ketua panitia untuk meminta pelayanan," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono, Senin, 23 November 2015.
Menurut Putut, peristiwa terjadi sekitar pukul 23.00 seusai panitia lokal melakukan rapat membahas aksi rusuh yang dilakukan rombongan liar. Lima panitia lokal yakni Satrio, Alitondi, Syahroni, Febrizon, dan Afgani tengah duduk di samping hotel sambil bercerita.
Kemudian segerombolan massa yang diduga dari Sulawesi Selatan mendatangi panitia lokal itu. Rombongan ini menanyakan keberadaan ketua panitia. Mengetahui kelimanya merupakan bagian dari panitia, rombongan ini langsung memukul.
Aksi itu kemudian diketahui rekan panitia lain yang berada di seberang jalan. Para panitia kemudian berlari ke arah kejadian untuk membantu temannya. Namun rombongan langsung kabur ke Gelanggang Remaja. Sempat terjadi saling lempar batu dan kayu.
Seorang panitia bernama Syahroni tertembus anak panah di bagian punggungnya. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit. Putut mengaku, sejauh ini polisi belum menemukan siapa saja dari kelompok rombongan liar yang terlibat dalam penyerangan itu. "Kami masih proses penyelidikan," katanya.
Ketua pelaksana kongres, Fatharyanto, belum dapat dikonfirmasi. Telepon maupun pesan singkat yang dikirim tak berbalas.
Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru sejak awal menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Acara yang berlangsung pada 22 hingga 26 November itu mendapat kucuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Riau (APBD) Riau sebesar Rp 3 miliar.
Sejak rombongan kader dari berbagai daerah tiba, polisi maupun masyarakat dibuat repot oleh aksi anarkis ribuan mahasiswa. Mulai dari tidak membayar makan di sebuah restoran di Indragiri Hulu, melakukan pengrusakan fasilitas umum hingga merusak mobil dinas polisi.
RIYAN NOFITRA
Revisi: Dalam berita disebutkan bahwa penyerang adalah kader HMI dari Sumatera Selatan. Berita yang benar adalah penyerang dari Sulawesi Selatan. Mohon maaf atas kekeliruan tersebut.
sumber, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/23/078721341/kongres-hmi-ricuh-anggota-panitia-kena-anak-panah

Senin, 23 November 2015 09:20 WIB
Pasca Penyerangan Sumpit Mahasiswa Riau, Ribuan Personil Polisi dan TNI Sweeping Besar-besaran Massa HMI
Penulis: Chairul Hadi
Ribuan personil polisi dan TNI apel jelang sweeping, Senin pagi
----------------------------
PEKANBARU - Ribuan personil kepolisian dan TNI menggelar apel razia di Purna MTQ, Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (23/11/2015) pagi. Razia ini ditujukan untuk mensweeping senjata tajam yang dibawa oleh massa HMI.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru yang dibackup Polda Riau, serta TNI menggelar razia besar-besaran di sejumlah penginapan dan titik kumpul massa HMI di Pekanbaru. Ini dilakukan pasca penyerangan oleh rombongan liar (Romli) asal Makassar terhadap mahasiswa asal Riau, dinihari tadi.
Pantauan GoRiau.com, apel besar tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat. Tampak ribuan personil gabungan sudah dibariskan untuk diberi pengarahan. Setelahnya, mereka langsung diploting ke beberapa penginapan dan titik kumpul massa HMI.
"Tujuannya untuk memeriksa barang bawaan mereka dan mencari senjata tajam. Selain itu kita juga akan memeriksa Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan kartu mahasiswa," sebut Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, di Purna MTQ, Senin (32/11/2015) pagi.
Beberapa jam sebelum ini, sejumlah massa dari rombongan asal Makassar terlibat penyerangan kepada mahasiswa di Hotel Green, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, yang mayoritas dihuni mahasiswa Riau. Satu orang terkena tembakan sumpit dan langsung dilarikan ke RS Eka Hospital.
Aktivis dan BEM se-Riau Pagi Ini akan Sweeping Peserta Kongres
Terkait aksi penyerangan tersebut, aktivis BEM se-Riau pagi ini rencananya akan melakukan sweeping besar-besaran, khususnya untuk rombongan liar alias Romli, yang sejak awal kedatangannya, selalu menimbulkan masalah dan kericuhan.
Selain itu, mahasiswa Riau juga berencana ingin menemui pihak Pemprov Riau, dengan tujuan membahas pembatalan Kongres, yang dinilai banyak membawa masalah. "Kami ingin komitmen pemerintah, kenapa hal ini (penyerangan) bisa terjadi. Kami sangat menyayangkan hal tersebut," sebut Firka Maulana, Ketua BEM se-Riau, Senin pagi. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/pasca-penyerangan-sumpit-mahasiswa-riau-ribuan-personil-polisi-dan-tni-sweeping-besarbesaran-massa-hmi.html#sthash.DYyTW6az.dpuf

Kongres HMI Ricuh, Akbar Tandjung: Gara-Gara Romli
SENIN, 23 NOVEMBER 2015 | 06:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Akbar Tanjung mengeluhkan kericuhan yang mewarnai setiap penyelenggaran kongres HMI. Akbar menyarankan agar Pengurus Besar (PB) HMI membuat aturan lebih ketat saat menggelar kongres HMI terutama untuk mengatur rombongan HMI di luar undangan. "HMI sejak awal diingatkan aturan untuk Romli (rombongan liar)," kata dia kepada Tempo, Ahad, 22 November 2015.
Romli, kata Akbar Tandjung, adalah kader HMI yang tak termasuk dalam undangan kongres. Karena itu Akbar ingin para Romli tersebut diatur secara ketat sejak awal pembahasan kongres HMI.
Aturan tersebut harus disampaikan PB HMI ke seluruh jajaran organisasi hingga tingkat bawah. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan kongres HMI berjalan teratur. Selain itu, Akbar ingin ada evaluasi, sistem dan metode kurikulum pengkaderan agar sesuai dengan dinamika organisasi.
Sebelumnya, di Makassar, 1.048 kader HMI dari wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat juga meminta tiket kapal gratis kepada PT Pelni. Mereka menggelar aksi dan memaksa untuk naik kapal tanpa bayar. Sempat terjadi kerusuhan, namun akhirnya PT Pelni mengalah dan memberangkatkan mereka. Penjabat Hubungan Masyarakat Pelabuhan Makassar Erisanty mengatakan, dari total anggota HMI yang berangkat, tercatat 1.025 mahasiswa tidak memiliki tiket. “Mereka diberi tiket gratis. Tidak membayar sedikit pun,” ujarnya.
Kemarin ribuan kader HMI melakukan aksi tutup jalan dan membakar ban di depan gedung olah raga ( GOR ) Pekanbaru. Akibatnya terjadi kemacetan panjang di jalan protokol itu. Tidak hanya itu, ribuan anggota HMI itu jgua merusak fasilitas umum. Kaca gedung Gor Gelanggang Remaja pecah di lempari batu, begitu juga pagar, dan lampu taman dirusak. Ribuan mahasiswa itu mengamuk menuntut untuk disediakan penginapan dan akomodasi. Di hari yang sama, para kader HMI itu juga berulah di Kabupaten Indragiri Hulu. Anggota HMI sebanyak 21 bus menolak membayar setelah makan di Rumah Makan Umega, Desa Kota Lama. Habis makan mereka langsung kabur, dan tidak mau membayar," kata Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hulu, Ajun Komisaris Besar, Ary Wibowo, saat dihubungi Tempo, Minggu, 22 November 2015. Hal itu membuat puluhan pemilik warung merugi belasan juta rupiah.
ALI HIDAYAT
sumber, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/23/079721314/kongres-hmi-ricuh-akbar-tandjung-gara-gara-romli

Senin, 23 November 2015 01:36 WIB
Rombongan Asal Makassar Datangi Hotel, Mahasiswa UIN Suska Riau Ambruk Ditembak Sumpit
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Seorang mahasiswa dari UIN Suska Riau bernama Syahroni, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Eka Hospital, Pekanbaru, Provinsi Riau, Minggu (22/11/201d) tengah malam, lantaran terluka dibagian punggung, usai terkena tembakan sumpit.
Menurut informasi yang dirangkum GoRiau.com dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR, insiden tembakan sumpit ini terjadi di Green Hotel, Jalan Arifin Achmad, Minggu malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Mulanya beberapa orang mahasiswa UIR yang sedang berkumpul di Purna MTQ mendapat kabar, bahwa ada rombongan liar (Romli) asal Makassar menyerang mahasiswa di hotel. Merekapun bergegas menuju ke sana.
Melihat kedatangan mahasiswa, Romli asal Makassar itupun langsung membubarkan diri dari Green Hotel, yang mayoritas dihuni mahasiswa Riau. Saat itulah tiba-tiba Syahroni jatuh tersungkur dan merasa kepanasan.
Melihat itu, rekan-rekan lainnya langsung menghampiri. Tampaklah ada bekas peluru dari sumpit menancap di punggung korban. Suasana pun sempat panik, dan korban segera dievakuasi dari hotel. Sementara pelakunya, masih belum bisa teridentifikasi.
Syahroni pun langsung dilarikan ke RS Eka Hospital, Pekanbaru, untuk mendapat perawatan intensif. "Kita sudah mengecek kesana untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Sebagian personil, kita siagakan di Gelanggang Remaja untuk langkah antisipasi," ujar Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Senin (23/11/2015) dinihari. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/rombongan-asal-makassar-datangi-hotel-mahasiswa-uin-suska-riau-ambruk-ditembak-sumpit.html#sthash.4DJXbpX8.dpuf

Senin, 23 November 2015 00:26 WIB
OTK Lempari Massa HMI di Gelanggang Remaja Pekanbaru, 1 Orang Terluka
Penulis: Chairul Hadi
Seorang massa HMI asal Goa Raya dievakuasi ke Rumah Sakit akibat terluka oleh lemparan batu, Minggu tengah malam
----------------
PEKANBARU - Seorang massa HMI asal Goa Raya, Makassar, terluka di kepala bagian belakang, setelah dilempari orang tak dikenal (OTK), di kawasan Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Provinsi Riau, Minggu (22/11/2015) tengah malam. Akibat peristiwa ini, ratusan massa sempat ribut, sehingga polisi terpaksa turun ke lokasi.
Menurut informasi yang diperoleh GoRiau.com di lokasi, pelemparan batu tersebut terjadi ketika korban sedang duduk-duduk di kios berjalan, tepian Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Saat itu tiba-tiba sebongkah batu melayang dan mengenai persis di belakang kuping sebelah kanan.
Darah segar pun mengucur deras. Melihat rekannya terluka, ratusan massa langsung melakukan sweeping di sekitar Gelanggang Remaja. Pergerakan itu, langsung direspon kepolisian. Ratusan personil Sabhara yang standby di Purna MTQ diturunkan untuk menghalau massa agar kembali masuk ke dalam kawasan Gelanggang Remaja.
Info yang beredar, sebelum insiden terjadi, ada beberapa orang yang mengaku perwakilan dari panitia nasional mendatangi massa HMI di Gelanggang Remaja. Saat itu sempat terjadi keributan, namun kembali mereda. Beberapa menit sesudahnya, salahseorang dari peserta HMI (korban,red), berinisiatif pergi membeli minuman, yang berujung dengan insiden pelemparan batu.
"Ini ada seribuan polisi di luar kami siagakan. Jadi tolong semua jangan melakukan aksi yang memancing kerusuhan. Siapapun pelaku (pelemparan), kalian (massa HMI) jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak luar, dan jangan menerka-nerka," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat, yang turun langsung mendatangi lokasi massa bersama jajarannya.
Kapolresta juga memanggil beberapa orang perwakilan massa HMI untuk bertemu dengan panitia nasional, guna memastikan kebenaran, apakah pihak yang mendatangi mereka itu benar dari panitia nasional. "Untuk yang lain tolong lokalisir lokasi, dan biarkan kami yang menyelidiki, siapa orang yang dimaksud (pelaku pelemparan,red)," tegas Kapolresta, Senin (23/11/2015) dinihari.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/otk-lempari-massa-hmi-di-gelanggang-remaja-pekanbaru-1-orang-terluka.html#sthash.iYxubP5R.dpuf