Rabu, 25 November 2015

Kongres HMI XXIX Riau Sempat Ditempati Sementara Oleh Massa Kongres HMI, Gedung Gelanggang Remaja Penuh Coretan, Kotor dan Berbau

Selasa, 24 November 2015 17:48 WIB
Sempat Ditempati Sementara Oleh Massa Kongres HMI, Gedung Gelanggang Remaja Penuh Coretan, Kotor dan Berbau
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Gedung Gelanggang Remaja Pekanbaru, Provinsi Riau, tempat dilangsungkannya kongres XXIX HMI kini berubah wajah. Corak dinding yang didominasi warna putih, sekarang sudah penuh dihiasi corat-coret yang menganggu pandangan mata.
Aksi corat-coret yang merusak pandangan mata atau biasa disebut dengan istilah vandalisme ini, jadi pemandangan dibeberapa sudut gedung Gelanggang remaja. Bahkan coretan yang juga disertai tulisan itu juga terdapat di dalam ruangan, lorong dan titik lainnya.
Pantauan Goriau, ada coretan bergambar orang, kapal, bagunan dan sebagainya. Lalu juga ada tulisan-tulisan HMI memenuhi tembok. Padahal sebelum ditempati sementara oleh massa penggembira kongres HMI, gambar-gambar tersebut tidak ada.
Selain itu, kaca plastik yang digunakan untuk menyekat tangga banyak yang lepas. Sebagian juga ada yang pecah dan berserakan di lantai. Barang-barang berupa kursi di dalam ruangan gedung terlihat berantakan, begitu juga dengan lantai keramik gedung, yang tampak kotor penuh noda.
Sementara di pinggiran luar gedung, banyak ditemukan sisa bekas nasi bungkus, yang sudah berbau menyengat. Begitulah gambaran kecil Gedung Gelanggang Remaja, yang dijadikan lokasi sentral kongres XXIX HMI, di Pekanbaru, Provinsi Riau. ***
sumber, http://www.goriau.com/berita/umum/sempat-ditempati-sementara-oleh-massa-kongres-hmi-gedung-gelanggang-remaja-penuh-coretan-kotor-dan-berbau.html

Selasa, 24 November 2015 17:30 WIB
Rp300 Ribu Per Hari, Pedagang Keluhkan Tingginya Sewa Tempat Jualan di Arena Kongres HMI
PEKANBARU - Beberapa pedagang cinderamata yang datang dari berbagai daerah, keluhkan mahalnya sewa tempat di areal kongres HMI XXIX Pekanbaru. Lokasi yang tepat berada di depan halaman Gedung Gelanggang Remaja tersebut dibandrol Rp300 ribu perhari oleh panitia lokal.
Roni, salah satu pedagang baju kaos asal Jakarta kepada GoRiau.com mengaku keberatan dengan tingginya sewa tempat tersebut. "Setiap acara kongres HMI, saya selalu datang untuk numpang cari rejeki dengan berjualan baju kaos yang saya sablon dengan tema kongres, tapi di Pekanbaru ini yang paling mahal mas, perhari mereka (Panitia lokal) meminta Rp300 ribu perharinya," ungkap Roni, Selasa (24/11/2015)
Selain biayanya yang mahal Roni juga mengeluh, karena peserta kongres banyak yang tidak masuk ke Areal gedung akibat ulah para rombongan liar(romli) yang sempat membuat keributan. "Dengan dibatasinya para peserta, otomatis minat pembeli juga kurang mas, kalau di kongres HMI sebelumnya saya bisa berpenghasilan Rp2 juta perhari, tapi disini paling banter Rp500 ribu," tuturnya.
Hal serupa juga diungkapkan Jefry, salah satu pedagang asesoris asal Kota Bukit Tinggi Sumatera Barat. Dirinya mengaku keberatan dengan harga sewa tempat yang diminta panitia. "Saya kan jualanya cuma diemperan begini, aneh juga kalau panitia ngotot minta segitu. Harusnya mereka juga ngertilah dengan kondisi kita, kami mohon panitia memberi keringanan," tutur Jefry.
Baik Jefry maupun Roni, keduanya saat ini dengan dibantu beberapa mahasiswa masih menunggu pihak panitia untuk meminta keringanan harga sewa. "Kami akan nego Rp150 ribu, mudah-mudahan saja mereka mau," ungkapnya.
Sampai berita ini diposting, belum ada keterangan resmi dari pihak panitia lokal maupun pusat, terkait masalah tersebut. Bahkan ketika GoRiau.com mencoba klarifikasi soal sewa tempat tersebut, tidak satupun panitia yang bisa memberikan jawaban, dengan alasan masih sibuk proses registrasi anggota kongres.***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/rp300-ribu-per-hari-pedagang-keluhkan-tingginya-sewa-tempat-jualan-di-arena-kongres-hmi.html#sthash.oAnMirzM.dpuf

Selasa, 24 November 2015 15:12 WIB
474 Personil Kepolisian Dikerahkan Amankan Kongres HMI, Akses Masuk Gelanggang Remaja Pekanbaru Diperketat
Penulis: Chairul Hadi
polisi melakukan pemeriksaan terhadap peserta kongres HMI di Gelanggang Remaja Pekanbaru (Foto: Chairul Hadi) - See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/474-personil-kepolisian-dikerahkan-amankan-kongres-hmi-akses-masuk-gelanggang-remaja-pekanbaru-diperketat.html#sthash.DeU7c70v.dpuf
----------------
PEKANBARU - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Provinsi Riau, memperketat pengamanan di Gedung Gelanggang Remaja, Jalan Jenderal Sudirman, jelang dihelatnya kongres akbar XXIX HMI, sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (24/11/2015) sore nanti.
Pantauan GoRiau, tampak ratusan aparat gabungan berjaga-jaga disekitar Gelanggang Remaja. Bahkan anggota Ditpolair Polda Riau, ikut dikerahkan di depan gerbang masuk, untuk memeriksa barang dan bawaan peserta kongres. Kartu identitas mereka juga tak luput diperiksa.
Sebagian peserta kongres sudah ada yang berada di dalam gedung, sisanya terlihat duduk-duduk di halaman, dan sebagian lainnya seliweran di sekitar Jalan Jenderal Sudirman. Terlihat juga ratusan aparat dari Satlantas Polresta dikerahkan mengatur lalu lintas diseputaran Jalan, depan lokasi kongres.
Untuk hari ini, kepolisian hanya membuka satu gerbang akses masuk, sehingga pemantauan pergerakan massa dapat dikontrol dengan maksimal, termasuk mencegah adanya pihak-pihak yang membawa barang berbahaya ke dalam lokasi kongres.
"Kita mengerahkan sekitar 474 personil kepolisian dari berbagai kesatuan yang juga dibackup Polda Riau dan TNI. Sebagian ditempatkan di Gelanggang remaja, sebagian lagi di Purna MTQ. Sampai sekarang, situasi masih kondusif," ujar Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono.
Selain memperketat pengamanan di lokasi kongres, kepolisian juga menyiagakan personil bersenjata lengkap di kawasan Purna MTQ Pekanbaru, yang berjarak sekitar ratusan meter dari Gelanggang Remaja. Tujuannya, untuk menciptakan situasi kondusif saat kongres berlangsung. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/474-personil-kepolisian-dikerahkan-amankan-kongres-hmi-akses-masuk-gelanggang-remaja-pekanbaru-diperketat.html#sthash.DeU7c70v.dpuf

Selasa, 24 November 2015 - 11:56 wib
Kongres HMI Amburadul, Ongkos Bus Tidak Dibayar
PEKANBARU - Puluhan peserta kongres Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat kecewa dan mencak-mencak karena biaya bus mereka tidak dibayar oleh pihak panitia kongres HMI Pekanbaru. Walau sempat menolak membayar, namun pemilik bus terus mendesak agar ongkos bus segera dilunasi.
"Saat ini peserta kongres HMI rombangan liar (romli) dari Polewali diinapkan di Venua Sepak Takrau. Sementara yang perempuan dinapkan di hotel," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Selasa (24/11/2015).
Kejadian ini bermula saat peserta kongres yang berjumlah 46 orang ini baru tiba di Pekanbaru sekitar pukul 4:30 WIB. Mereka diturunkan di depan Hotel Green tepatnya di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru.
Saat sopir bus meminta ongkos senilai Rp6 juta, peserta kongres HMI Polewali Mandar menolak membayar. Mereka menyatakan hanya sanggup membayar Rp2 juta kepada sopir bus. Adu mulut antar-pihak bus dengan peserta kongres tidak terhindarkan.
Namun sopir bus tetap meminta bayaran yang sudah disepakati. Pihak peserta kongres menyebut kekurangan sebesar Rp4 juta akan dibayar panitia kongres HMI. Namun pemilik bus tidak mau tahu dan mendesak mereka harus membayar segera.
Terdesak, peserta kongres dari HMI Polewali ini mencoba menghubungi sejumlah nomor telefon panitia kongres HMI di Pekanbaru. Namun pihak panitia mengaku 'angkat tangan' tidak sanggup membayar biaya bus yang mengangkut peserta kongres HMI Polewali yang tiba di Pekanbaru.
"Pihak panitia menyatakan belum bisa mengambil keputusan. Dengan jawaban itu pihak HMI Polewali marah-marah dan mengancam akan turun ke jalan," ucap Wakapolres.
Namun sopir tetap bersikeras meminta biaya sewa bus sebesar Rp4 juta. Akhir 46 orang ini sepakat untuk iuran membayar kekurangannya itu.
"Saat ini kondisi sudah kondusif," ucap Sugeng.
Kongres HMI yang digelar di Pekanbaru dalam beberapa hari ini terkesan amburadul. Massa HMI yang diundang untuk mengikuti kegiatan kongres diperlakukan tidak adil dan tidak ditanggung biaya makan serta penginapan.
Buntutnya, massa HMI Makassar dan Ambon melakukan aksi demo dan akhirnya terjadi bentrokan dengan panitia serta HMI Pekanbaru maupun dengan para pendukung sepakbola. Rombongan HMI Makassar juga tidak membayar makan di salah satu rumah makan.
(MSR)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/24/340/1254761/kongres-hmi-amburadul-ongkos-bus-tidak-dibayar

Selasa, 24 November 2015 - 07:58 wib
Rombongan Liar HMI Rawan Bentrok
MAKASSAR – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dinilai tak kreatif dalam mengemas Kongres ke-29 HMI di Riau. Hal itu dinilai sebagai pemicu bentrok sesama anggota HMI di sana.
"Seandainya panitia menciptakan kegiatan lain sebagai saluran bagi peserta penggembira atau diistilahkan rombongan liar (romli), maka keonaran ini tidak akan terjadi. Panitia tidak siap menggelar kongres ini," ujar mantan Ketua Badko HMI Sulawesi Selatan, Abdul Razak Said.
Karena tak ada acara, hal tersebut membuat para peserta golongan penggembira menumpuk, berkumpul, sehingga rawan bentrok.
Akan lain ceritanya jika panitia membuat pagelaran budaya yang bisa menjadi sarana penyaluran aspirasi bagi kader HMI dari berbagai daerah. Bisa juga dilakukan diskusi-diskusi kebangsaan yang membahas masalah kekinian agar tak ada gesekan.
Ditanya soal kader HMI asal Makassar yang membawa senjata tajam, Abdul Razak mempersilakan aparat kepolisian untuk menangkap kader bersangkutan dengan catatan harus melepasnya kembali setelah kongres HMI berakhir.
"Saya yakin adik-adik HMI membawa senjata tajam itu karena eforia semata, tidak ada maksud lain," ucapnya.
(abp)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/24/340/1254666/rombongan-liar-hmi-rawan-bentrok

Selasa, 24 November 2015 , 06:37:00
Aduuhh.. Delapan Oknum Kader HMI Diamankan
Setelah Kedapatan Membawa Senjata Tajam
PEKANBARU- Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia di Pekanbaru, hingga Senin (23/11) masih di warnai dengan berbagai kericuhan dan bentrokan sekitar Gelanggang Remaja Pekanbaru yang menjadi arena utama pelaksanaan kongres. Kondisi ini membuat kongres belum bisa berjalan maksimal.
Akibat kericuhan ini, panitia kongres juga belum bisa memulai satu agenda pun yang di jadwalkan. Bahkan, melihat potensi keributan dan kericuhan di pelaksanaan Kongres HMI, ratusan anggota Polda Riau dan Polresta Pekanbaru, melakukan sweeping terhadap peserta kongres.
Hasilnya, sungguh mengejutkan. Aparat kepolisian menyita puluhan senjata tajam yang terdiri dari pisau, parang, badik, martir, cangkul, anak panah, celurit, senjata api rakitan, senjata api jenis air Softgun, maupun sisa narkoba.
Sweeping dilakukan polisi ke tiga tempat penginapan ribuan kader HMI asal Sulawesi yang mengikuti Kongres HMI.  Tiga tempat tersebut yakni Gelanggang Remaja, anjungan Pelawawan Purna MTQ, dan Kampus Unri Gobah.
Pada sweeping tersebut Polisi ikut mengamankan delapan kader HMI asal Sulawesi yang kedapatan membawa senjata tajam. Mereka saat ini sedang diperiksa secara intensif di Makopolresta Pekanbaru dan Mapolda Riau, untuk proses hukum selanjutnya.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Aries Syarief Hidayat mengatakan bahwa beberapa elemen masyarakat Riau sudah reseh dengan beberapa tindakan teman-teman yang dinilai tidak wajar.
"Memang tidak semua teman-teman, karena ada oknum dari teman-teman, tindakan ini hanya untuk jangan sampai oknum akhirnya membawa virus yang buruk dan memprovokasi," terangnya.
Ia mengatakan mengertikan akan kelelahan teman-teman yang datang dari jauh, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan tindakan melakukan hukum atau melanggar keteriban umum.
"Polri dan TNI banyak mengambil alih peran panitia, yang kami ingin adalah bagaimana  proeses kongres beberapa hari kedepannya, berjalan lancar," terangnya. (hsb/dik/ali/luk/cr1/dkk)
sumber, http://www.jpnn.com/read/2015/11/24/340435/Aduuhh..-Delapan-Oknum-Kader-HMI-Diamankan-

Selasa, 24 November 2015 01:46 WIB
Atas Nama Pemuda Riau, 'Jangan Lagi Ada Keributan Oleh Massa Kongres HMI' ========
Penulis: Chairul Hadi
Perwakilan Pemuda Riau dan Panitia lokal Kongres HMI berdialog membahas aksi kerusuhan oleh peserta kongres
---------------
PEKANBARU - Ratusan massa dari Mahasiswa Unri dan Askar Theking yang mengatasnamakan diri Pemuda Riau, mendesak panitia lokal untuk menggaransi, supaya tidak adalagi kerusuhan yang dilakukan peserta kongres XXIX HMI, di Pekanbaru, Riau.
Desakan itu, disampaikan langsung oleh dua orang perwakilan massa Pemuda Riau, kepada Ketua Panitia Lokal kongres HMI, Ahmad, Selasa (24/11/2015) dinihari, dalam pertemuan di Hotel Green, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru.
Kepada massa Pemuda Riau, panitia lokal kongres berjanji akan memaksimalkan upaya, khususnya menertibkan para peserta, yang dalam beberapa hari ini menyita perhatian, dengan ulah anarkis mereka, khususnya peserta pendatang dari luar kota.
"Jangan sampai ada lagi ribut-ribut di tanah Riau. Apalagi ada orang luar bawa badik di kampung kita ini. Kami minta panitia bisa menjamin tidak ada adalagi teror untuk masyarakat umum. Kami kesini hanya meminta kepastian, apa pihak panitia bisa menggaransi hal tersebut," ujar perwakilan Pemuda Riau, Ade Arnas.
Satu hal lagi yang membuat jengkel massa, lantaran ditemukannya seorang panitia pria, berada di satu kamar yang sama dengan beberapa orang panitia wanita. "Kami tidak mengatakan mereka berbuat apa-apa, cuma kurang pantas jika berperilaku seperti itu. Tolong dikontrol semua anggota," sambungnya.
Menjawab ini, ketua panitia lokal, Ahmad, berdalih kalau insiden-insiden yang terjadi merupakan di luar skenario mereka. "Ini di luar skenario. Massa dari luar kota datang lebih awal dari waktu yang semestinya, dan membuat kami kelabakan mencari tempat menginap," jabarnya.
Pihaknya juga mengaku kecolongan dengan beberapa kasus kerusuhan dalam dua hari belakangan, sehingga banyak dikecam oleh masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru. "Kami akui kalau kami kecolongan. Namun kami berjanji dan akan berusaha keras, supaya jalannya kongres dapat kondusif dan tidak meresahkan masyarakat," tukasnya.
Setelah hampir satu jam berdialog, ratusan massa Pemuda Riau akhirnya sepakat dan memegang janji panitia, bahwa berikutnya, tidak ada lagi muncul keributan-keributan, yang membuat warga resah. Usai itu, massa membubarkan diri dengan tertib dari kawasan Hotel Green. ***
sumber, http://www.goriau.com/berita/umum/atas-nama-pemuda-riau-jangan-lagi-ada-keributan-oleh-massa-kongres-hmi.html

Selasa, 24 November 2015 - 00:03 wib
Polisi Relokasi Ratusan Kader HMI Makassar
PEKANBARU - Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makassar yang selama ini menginap di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Jalan Sudirman direlokasi. Langkah ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan pascabeberapa kali bentrok.
Relokasi dilakukan pihak Polresta Pekanbaru malam ini sekira pukul 21.30 WIB. Mereka dibawa dengan menggunakan sejumlah mobil dinas polisi secara bergantian. Mereka dipindahkan ke Purna MTQ yang lokasi tidak jauh dari Gelanggang Remaja. Purna MTQ ini memiliki bangunan dan areal jauh lebih luas ketimbang Gelanggang Remaja.
Tidak ada perlawanan saat polisi memindahkan mereka. Mereka menyatakan memahami situasi saat ini. Di mana mereka menjadi amarah warga Pekanbaru karena berbuat onar.
"Kalau yang soal tadi sore bukan kami yang memulai, tapi mereka yang memancing keributan lebih awal," ucap Mahrul salah satu HMI Makassar, Senin (23/11/2015).
Seperti diketahu, dini hari tadi terjadi bentrokan antar HMI Makassar dengan HMI Pekanbaru. Dalam insiden tersebut empat orang luka, satu di antaranya mengalami luka terkena panah. Bentrokan berlanjut tadi sore antara ratusan suporter bola Pekanbaru, Askar The King dengan HMI Makassar yang disebut kelompok rombongan liar.
(Ari)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/24/340/1254584/polisi-relokasi-ratusan-kader-hmi-makassar