Kader HMI Pembuat Onar Dipulangkan dari Pekanbaru
PEKANBARU - Menyikapi rangkaian kericuhan di Kongres HMI, Pemprov Riau beserta TNI, Polisi, dan Pantia Kongres, akhirnya menggelar pertemuan pada sore tadi. Hasilnya, rombongan liar kongres dipulangkan ke daerahnya. Karo Humas Pemprov Riau Darusman menyebutkan, keputusan pemulangan seribu orang kader HMI Makassar karena dianggap sudah mengacaukan kondisi keamanan Pekanbaru.
"Keputusan rapat, kita semua sepakat untuk memulangkan HMI Makassar yang merupakan rombongan liar," kata Karo Humas Pemprov Riau, Darusaman kepada wartawan, Senin (23/11/2015).
Pemulangan itu, sebutnya akan dilakukan dengan jalur laut. Mereka akan dibawa dari Pekanbaru menuju Kota Dumai. Kemudian dibawa memakai kapal ke Makassar.
"Di Dumai nanti, mereka akan dibawa oleh kapal perang. Kapal itu milik pihak TNI AL Dumai," ucap Karo Humas. Saat ini, sekitar 1,000 orang Romli HMI ditempatkan diberbagai penginapan di Pekanbaru. Sebagian besar mereka diinapkan di Gelanggang Remaja Pekanbaru.
(ris)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/23/340/1254480/kader-hmi-pembuat-onar-dipulangkan-dari-pekanbaru
Senin, 23 November 2015 , 18:39:00
Inikah Pemicu Rusuh Kongres HMI?
PEKANBARU – Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 tercoreng peristiwa kerusuhan di Gelanggang Remaja Pekanbaru oleh rombongan liar asal Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Anggota Komisi C DPRD Provinsi Riau Ilyas HU menilai, kerusuhan dipicu ketidaksiapan panitia menggelar kongres. "Sebetulnya sebagai tuan rumah, sedapat mungkin hal seperti ini bisa diantisipasi. Ketidaksiapan ini lah membuat kerusuhan terjadi. Contoh ketidaksiapan panitia antara lain, masalah trasportasi, akomodasi, penginapan yang tidak terselesaikan," ujarnya, seperti diberitakan Riaupos.co (Jawa Pos Group). Seperti diketahui akibat kerusuhan sejumlah fasilitas umum rusak bahkan banyak korban luka."Semua ini harus jadi tanggung jawab panitia," katanya.
"Kalau akomodasi, tranportasi, hotel, sudah terpenuhi, tentunya ini tidak terjadi. Intinya panitia kurang matang," jelasnya. Apalagi, kata Ilyas, masalah anggaran untuk kongres HMI tersebut sudah cukup. Anggaran tersebut antara lain berasal dari Pemerintah Kota Pekanbaru. (don/yud/sam/jpnn)
sumber, http://www.jpnn.com/read/2015/11/23/340334/Inikah-Pemicu-Rusuh-Kongres-HMI-
Penginapan Peserta Kongres HMI Diserang Suporter Bola
By M Syukuron 23 Nov 2015 at 18:27 WIB
Suporter PSPS Riau menyerang penginapan peserta HMI di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Senin (23/11/2015). (Liputan6.com/M. Syukur)
----------
Liputan6.com, Pekanbaru - Penginapan peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Gelanggang Remaja, Jalan Sudirman, Pekanbaru, diserang sekelompok pemuda yang mengenakan kaos Askar Theking, sebutan suporter bola PSPS Riau. Penyerangan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Senin (23/11/2015). Massa berkaos suporter menerobos masuk arena gelanggang remaja dan berteriak ke arah penginapan peserta kongres. Tak ayal, kondisi Jalan Sudirman mendadak mencekam. Pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, terlihat beberapa peserta kongres balik menyerang kelompok massa yang meneriakinya. Namun, polisi yang berjaga langsung menutup pagar gelanggang dan memisahkan dua kubu yang berseteru tersebut.
Selanjutnya, ratusan massa yang mengatasnamakan Askar Theking dan anggota HMI saling adu mulut di antara pagar komplek Gelanggang Remaja. Aksi lempar batu pun terjadi dan membuat petugas kewalahan menghalaunya. Polisi akhirnya mendesak massa suporter untuk meninggalkan lokasi.
Belum surut amarah, massa melampiaskannya dengan membakar barang-barang yang ada di sekitar arena kongres. Dari informasi yang dihimpun, massa suporter tersebut geram atas aksi sebagian peserta kongres yang anarkis.
HMI Makassar Dipulangkan
Akibat bentrok tersebut, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rachman langsung menggelar rapat dadakan dengan Kapolda Riau Brigadir Jenderal Dolly Bambang Hermawan.
Keputusan yang dihasilkan adalah memulangkan massa HMI Makassar. Alasannya adalah untuk mengantisipasi pecah bentrok susulan. "Massa HMI itu akan diupayakan untuk dipulangkan oleh pihak Korps Alumni HMI (KAHMI) menggunakan kapal Angkatan Laut RI. Itu sedang akan diusahakan dari pihak TNI AL. Yang dipulangkan itu sendiri adalah massa yang penggembiranya saja," kata pria yang akrab disapa Andi itu. Sebelum kapal TNI AL berlabuh di pelabuhan Dumai untuk memulangkan mereka, massa HMI yang akan dipulangkan itu akan dipecah di beberapa lokasi. Pemulangan dijadwalkan malam ini. "Mereka akan kita tempatkan di aula Brimob, aula Arhanudse, aula Disperindag dan aula BLK," kata Andi. Pembagian penampungan massa HMI dengan memakai beberapa tempat tersebut, diakui oleh Andi sebagai langkah agar bentrok tidak terjadi. (Dry/Hmb)
sumber, http://news.liputan6.com/read/2372967/penginapan-peserta-kongres-hmi-diserang-suporter-bola
Senin, 23 November 2015 , 18:25:00
RUSUH KONGRES HMI: Ini Preman atau Mahasiswa?
Perusuh Kongres HMI ditangkap. Foto: Defry Masri/Riaupos.co/JPNN
--------------
PEKANBARU – Kerusuhan yang mewarnai Kongres Himpunan Mahasiswa (HMI) ke-29 di Pekanbaru, Riau, menuai kecaman dari banyak pihak.Salah satunya dari anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Hafiz.
Menurut Zulfan, peserta maupun penggembira Kongres HMI sudah pasti mahasiswa. Namun, anehnya, mereka bertindak mirip preman.
"Maka itu, kami meragukan ini preman atau mahasiswa. Soalnya saya juga pernah menjadi mahasiswa," ujarnya kepada Riaupos.co (Jawa Pos Group), Senin (23/11).
Mestinya, lanjut Zulfan, para peserta Kongres HMI bersikap intelek dan berperan sebagai penggerak perubahan menuju ke arah yang lebih baik. "Seharusnya yang namanya mahasiswa harus berpikir intelek, memiliki sikap optimis. Nah, ini penggerak atau penggertak? Sebab mahasiswa ini termasuk bagian-bagian dari pelopor," kata Zulfan. Zulfan mendorong pihak berwajib segera melakukan proses hukum terhadap para perusuh. "Yang salah tetap diproses dan ditindaklanjuti agar ada efek jera dan ke depan kejadian serupa ini tidak terjadi lagi," tutupnya.(anj/yud/sam/jpnn)
sumber, http://www.jpnn.com/read/2015/11/23/340331/RUSUH-KONGRES-HMI:-Ini-Preman-atau-Mahasiswa-
Senin, 23 November 2015 , 17:59:00
Bikin Ribut, Penggembira Kongres HMI Diangkut dengan Kapal TNI AL
Polisi berjaga-jaga di gerbang GOR Gelanggang Remaja untuk mengantisipasi bentrokan penggembira Kongres HMI dengan kelompok lain, Senin (23/11/2015). Foto: DONI AFRIANTO/RIAUPOS.CO/JPNN
-------------
PEKANBARU - Kericuhan di sekitar arena Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI di Pekanbaru, membuat Pemerintah Provinsi Riau pusing. Pihak langsung menggelar rapat dengan Kapolda dan pimpinan TNI setempat. Langkah ini untuk mencari cara agar kericuhan yang dilakukan peserta pengembira Kongres HMI tidak terulang lagi. Rapat yang juga dihadiri Plt Gubernur Riau memutuskan, peserta pengembira Kongres HMI asal Sulawesi akan dipulangkan dengan menggunakan kapal TNI AL dari Dumai langsung ke Makassar. Kepala Kesbangpol Riau Ardi Basuki mengatakan sebelum dipulangkan, pemerintah bersama kepolisian sudah sepakat menempatkan peserta penggembira Kongres asal Makassar ini di beberapa titik. “Di antaranya di aula Brimob, aula Arhanudse, aula Disperindag, dan aula Balai Latihan Kerja (BLK)," ujarnya, seperti dilansir Riaupos.co (Jawa Pos Group), Senin (23/11). Sementara itu, KAHMI masih sedang mengusahakan kepulangannya dengan kapal TNI AL di Dumai. Jadi akan mengevakuasi secara terpencar. Upaya pemulangan para penggembira dilakukan setelah mereka membuat keributan. Terlebih, ditemukan senjata tajam di beberapa tempat penginapan peserta penggembira Kongres HMI di Pekanbaru.
Anggota DPRD Riau berdarah Makassar, Mansur, mengatakan saat ini pihaknya sedang sibuk mengurus kepulangan mereka. "Kita telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kepulangan peserta pengembira dengan menggunakan kapal TNI AL. Namun saat ini masih dalam pengurusan. Begitu kapalnya berlabuh di Dumai maka kita akan bisa langsung memulangkan. Sementara itu, sebelum dipulangkan para peserta kongres ditempatkan di beberapa tempat di Pekanbaru," ujarnya. (dof/sam/jpnn)
Alasan Kader HMI Bawa Senjata Tajam saat Kongres di Pekanbaru
By M Syukuron 23 Nov 2015 at 16:24 WIB
Liputan6.com, Pekanbaru - Polisi memeriksa 8 mahasiswa yang membawa senjata tajam dalam Kongres Nasional HMI di Pekanbaru, Riau. Dalam pemeriksaan, mereka mengaku senjata tajam itu sengaja dibawa dari Ambon dan Makassar.
"Memang sengaja dibawa bang dari tempat asal sebagai persiapan saja," kata seorang tersangka yang tak mau menyebutkan identitasnya di Mapolda Riau, Senin (23/11/2015).
Pria dari Makassar yang ditahan di Mapolda ini menjelaskan, Kongres HMI selalu dihadiri berbagai perwakilan cabang dari seluruh Indonesia. Menurut dia, tidak mungkin tak ada rusuh dalam setiap kongres yang berskala nasional. "Ya namanya kongres, banyak yang datang, pasti selalu ada rusuh, kami bersiap menghadapi ini," kata mahasiswa dari sebuah universitas di Makassar itu.
Dia tak menampik, badik dan puluhan senjata tajam lainnya dibawa dari Makassar. Barang itu dibawa dalam tas oleh beberapa rekannya dan disimpan sewaktu naik bus ke Pekanbaru.
"Sengaja dibawa dan dipersiapkan dari daerah asal. Ini untuk menghadapi situasi yang ada di Pekanbaru, kalau sewaktu-waktu terjadi rusuh," ucap dia sambil digiring petugas Polda Riau.
Dalam kasus ini, ada 8 tersangka yang diamankan oleh Polda Riau. Mereka berinisial HA, JS, DA, AK, MA, Y, ML dan AY. Mereka diamankan dari 2 lokasi berbeda setelah puluhan petugas melakukan sweeping. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Rifai Sinambela menyebutkan, sweeping dilakukan di Gelanggang Remaja, GOR Universitas Riau dan kawasan Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman. "Ada puluhan senjata tajam, senjata rakitan dan cairan diduga racun yang disita," ungkap Rifaai. Senjata tajam yang diamankan, diantaranya golok, badik, keris, ketapel, belati, pisau, panah, busur panah, senjata mainan yang merupkan mancis, senjata rakitan, cater dan cairan diduga racun. "Cairan diduga racun itu diguna untuk anak panah, kemudian ditembakkan. Untuk cairan ini akan diperiksa di laboratorium," sebut Rifai. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman pidana 10 tahun penjara. (Ali/Sun)
sumber, http://news.liputan6.com/read/2372873/alasan-kader-hmi-bawa-senjata-tajam-saat-kongres-di-pekanbaru
Senin 23 Nov 2015, 15:58 WIB
Ketum PB HMI Minta Maaf Atas Kericuhan di Sela Kongres Pekanbaru
Erwin Dariyanto - detikNews
Muhammad Taufiqqurrahman
Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam M Arief Rosyid Hasan meminta maaf atas kericuhan yang terjadi di sela kongres ke-29 organisasi itu di Pekanbaru, Riau. Arief dan seluruh pengurus PB HMI sangat menyesalkan terjadinya kericuhan di sela kongres tersebut.
Dia juga berjanji akan terus mengevaluasi pelaksanaan Kongres HMI agar lebih berkualitas dan berintegritas. "Selaku Ketua Umum PB HMI meminta maaf kepada masyarakat Pekanbaru, Riau, jika ada yang kurang berkenan terhadap pelaksanaaan kongres," kata Arief melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/11/2015).
Menurut Arief antusiasme kader HMI untuk mengikuti kongres ke-29 sangat tinggi. Mereka datang karena ingin menimba pengalaman dan belajar tentang organisasi.
Dalam catatan Arief ada sekitar 1.000 kader HMI penggembira asal Makassar yang ingin ikut terlibat dalam kongres. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak kader HMI yang militan. Sayangnya terjadi miskomunikasi antara panitia dengan kader penggembira tersebut.
"Permasalahan ini seharusnya tidak terjadi. Kejadian ini disebabkan adanya miskomunikasi antara stakeholder dalam kegiatan ini," kata Arief.
Panitia Kongres HMI, kata Arief, berjanji akan menyelesaikan masalah ini dan mencegah agar hal serupa tidak terjadi kembali. Kepada semua kader HMI dia berpesan agar bisa menjaga dan menahan diri untuk tidak melakukan tindakan kekerasan. Apalagi sampai merusak berbagai fasilitas umum.
"Kita semua bersaudara kawan," tutupnya.
HMI adalah organisasi yang lahir di Yogyakarta pada 5 Februari 1947. Agenda Kongres HMI ke-29 yang akan berlangsung 5 hari di Pekanbaru adalah pemilihan ketua umum periode selanjutnya dan membahas isu-isu strategis seperti ekonomi kawasan, radikalisme, terorisme dan kemajuan teknologi.
(erd/nrl)
sumber, http://news.detik.com/berita/3078190/ketum-pb-hmi-minta-maaf-atas-kericuhan-di-sela-kongres-pekanbaru
Senin 23 Nov 2015, 15:31 WIB
8 Anggota HMI Jadi Tersangka karena Bawa Sajam di Arena Kongres
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Hasil sweeping aparat di arena Kongres HMI ke XXIX di Pekanbaru, ada senjata tajam dan senjata api (senpi) rakitan. 8 Anggota HMI ditetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan barang berbahaya tersebut. Penetapan tersangka disampaikan Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarif Hidayat dan Direktur Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Arif Rahman Hakim di Mapolda Riau, Senin (23/11/2015). Pihak kepolisian menunjukkan sejumlah barang bukti senjata tajam dan senpi yang disita di kongres HMI. Para tersangka juga dihadirkan dengan posisi membelakangi wartawan.
"Mereka kita amankan karena terbukti membawa senjata tajam dalam arena kongres," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries. Aries menjelaskan, razia yang digelar hari ini ada tiga lokasi berbeda. Pertama di arena kongres di gedung Gelanggang Remaja di Jl Sudirman. Selanjutnya di kompleks eks MTQ yang posisinya di seberang arena kongres. Terakhir di Kampus Universitas Riau (UNRI) di Jl Pattimura, Gobah Pekanbaru. Aries menjelaskan, untuk di Gelanggang Remaja, ada 4 kader HMI yang diamankan kedapatan membawa senjata tajam. Mereka berinisial HA, JS, AK dan DA. Selanjutnya ada 4 lainnya lagi diamankan dari Kampus UNRI juga dalam kasus yang sama dengan inisial MA, Y, ML dan AY.
"Mereka seluruhnya mahasiswa asal Sulawesi dan satu dari Ambon. Nanti kita akan koordinasi ke kampus mereka masing-masing. Untuk motifnya, kita masih akan mintai keterangan para tersangka," kata Aries. Aries juga menjelaskan, di arena kongres juga ditemukan bungkusan plastik bening bekas narkoba jenis sabu. "Kita tetap akan melakukan pemantauan di arena kongres. Kalau masih ada yang bertindak anarkis, akan kita tindak tegas," tutup Aries.
(cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3078161/8-anggota-hmi-jadi-tersangka-karena-bawa-sajam-di-arena-kongres
Senin, 23 November 2015 - 15:20 wib
HMI Makassar Anarkis karena Merasa Ditelantarkan Panitia Kongres
PEKANABARU - Sekira 500 peserta Kongres Ke-29 HMI dari Makassar mengaku kecewa dengan sikap panitia yang menelantarkan mereka. Itulah yang menjadi pemicu kemarahan hingga berujung bentrok dini hari tadi. "Panitia kongres payah, kami ditelantarkan tidak diberikan makan dan penginapan layak," aku Mashal, juru bicara kader HMI di GOR Remaja Pekanbaru, Senin (23/11/2015).
Menurutnya, selama tiga hari tinggal di GOR Remaja, mereka tidak pernah didatangi oleh panitia kongres. Untuk makan saja, mereka harus menunggu antaran dari pihak kepolisian yang sukarela memberi nasi bungkus. Kendala lainnya, di GOR Remaja tidak tersedia air. "Jangankan untuk mandi, untuk cuci muka saja susah. Kami benar-benar tidak mendapat perhatian. Kami minta diperhatikan panitia, kita ini tamu," ucapnya. Tidak ada pelayanan inilah yang menurutnya menjadi pemicu pengerusakan sejumlah fasilitas di GOR Remaja dan pemicu bentrok dengan panisia Kongres HMI dini hari tadi. Bentrokan tersebut menyebabkan empat orang terluka, satu di antaranya tertancap busur. Sementara pasca-bentrok, aparat gabungan merazia sekitar GOR Remaja dan menemukan dua senjata api rakitan, senjata tajam, burus, anak panas, dan tiga botol diduga berisi racun untuk anak panah.
Seperti diketahui, kader HMI dari seluruh Indonesia tengah berkumpul di Pekanbaru untuk mengikuti Kongres Ke-29. Kongres resmi dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla kemarin dan akan berakhir pada 26 November. Namun pelaksanaan Kongres Ke-29 HMI ini menuai banyak kritikan, karena Rp3 miliar dana kongres bersumber dari APBD. Ironisnya, dana tersebut jauh lebih besar dari anggaran untuk bencana asap yang hanya Rp1,5 miliar. (ris)
sumber, http://news.okezone.com/read/2015/11/23/340/1254260/hmi-makassar-anarkis-karena-merasa-ditelantarkan-panitia-kongres
Senin, 23 November 2015 14:07 WIB
Jaga Situasi Kondusif, Panitia Kongres HMI Diminta Selalu Berkoordinasi dengan Pihak Keamanan
Penulis: Fahrul Rozi
Abdul Vattah Ali Hasyim Harahap
---------------
PEKANBARU - Mengantisipasi aksi anarkis sehingga mengganggu situasi kondusif selama pelaksanaan Kongres Nasional ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Pekanbaru, panitia diminta untuk selalu berkoordinasi dengan pihak terkait, terutama aparat kepolisian. Permintaan tersebut disampaikan anggota Komisi A DPRD Riau Abdul Vattah Ali Hasyim Harahap, Senin (23/11/2015). Alumni HMI ini menilai, aksi-aksi yang terjadi terkait pelaksanaan Kongres HMI diduga disusupi oleh pihak tak bertanggungjawab. "Saya tak yakin tindakan itu dilakukan oleh adik-adik HMI. Dengan organisasi sebesar ini, kami minta panitia untuk hati-hati disusupi pihak yang ingin berbuat tidak baik," sampai Abdul Vattah. Ia juga meminta agar panitia berusaha bekerja ekstra mensukseskan pelaksanaan kegiatan nasional yang berlangsung di bumi Lancang Kuning. Sebagai tanah Melayu yang damai, diharapkan semua pihak selalu menjaga diri. Termasuk juga kepada media untuk tidak melakukan provokasi.***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/jaga-situasi-kondusif-panitia-kongres-hmi-diminta-selalu-berkoordinasi-dengan-pihak-keamanan.html#sthash.gfZ1OVQ0.dpuf
Cairan Diduga Racun Ditemukan di Lokasi Kongres HMI, 8 Diperiksa
By M Syukuron 23 Nov 2015 at 13:56 WIB
Liputan6.com, Pekanbaru - Delapan Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari Makassar dan Ambon ditetapkan sebagai tersangka dugaan kepemilikan senjata tajam oleh Polda Riau dan Polresta Pekanbaru. Mereka akan diproses dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman pidana 10 tahun. Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarif Hidayat di Mapolda Riau menyebut para tersangka diringkus dari 2 lokasi. Pertama di Gelanggang Remaja, Jalan Jenderal Sudirman, dan Gedung Olahraga Universitas Riau di Jalan Pattimura, Gobah, Pekanbaru.
"Identitas para tersangka adalah Ha, Js, Da dan Ak. Empat tersangka ini diamankan di Gelanggang Remaja dan akan diproses Polresta Pekanbaru. Sementara tersangka Ma, Y, Ml, dan Ay diamankan dari Universitas Riau. Penanganannya dilakukan Polda Riau," ucap Aries di Pekanbaru, Riau, Senin (23/11/2015). Setelah penetapan tersangka, Aries menjelaskan, pihaknya akan memeriksa para tersangka dan sejumlah saksi. Selanjutnya, polisi di lapangan akan melakukan pengembangan lagi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Rifai Sinambela menyebutkan para tersangka diamankan setelah ratusan petugas gabungan melakukan Operasi Cipta Kondisi di 3 lokasi.
"Pertama adalah Gelanggang Remaja, GOR Universitas Riau, dan kawasan Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman. Ada puluhan senjata tajam, senjata rakitan, dan cairan diduga racun yang disita," ucap Rifai, didampingi Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo.
Tidak Pandang Bulu Senjata tajam yang disita, ujar Gunur, di antaranya golok, badik, keris, ketapel, belati, pisau, panah, busur panah, senjata mainan berupa macis, senjata rakitan, cuter, dan cairan diduga racun. "Cairan diduga racun itu digunakan untuk anak panah, kemudian ditembakkan. Untuk cairan ini akan diperiksa di laboratorium," kata dia. Guntur menyebut tidak ada kompromi dalam kasus ini. Meski mahasiswa dan berasal dari luar kota, tetap akan diproses sesuai aturan berlaku. "Sebelumnya mahasiswa ini sudah diingatkan agar mengikuti kongres dengan tertib. Bahkan polisi sudah juga memfasilitasi dan memberi makan. Kalau seperti ini, maka tetap diproses," dia menegaskan.
Menurut Guntur, puluhan senjata tersebut tidak hanya disita dari para tersangka. Ada juga senjata yang ditemukan di plafon, lantai, kamar, dan tong sampah. "Yang diproses ini yang ditemukan senjata padanya. Namun senjata yang tak ada pemiliknya juga diamankan untuk menciptakan kondusivitas," kata dia. Guntur mengatakan para tersangka akan didalami keterkaitannya dengan kerusuhan yang menyebabkan seorang mahasiswa asal Riau dirawat intensif di rumah sakit.
"Kejadian (kerusuhan) semalam tetap didalami. Masih dilakukan penyelidikan," tutur Guntur. (Rmn/Sun)**
sumber, http://news.liputan6.com/read/2372709/cairan-diduga-racun-ditemukan-di-lokasi-kongres-hmi-8-diperiksa
Senin, 23 November 2015 13:48 WIB
Sebelum Dijemput Kapal TNI AL, Romli HMI akan 'Dipecah Konsentrasi'
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Antisipasi terulangnya kerusuhan yang disebabkan oleh rombongan liar (romli) atau penggembira Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengevakuasi romli tersebut ke beberapa titik. "Situasi mengkhawatirkan, apalagi sejak ditemukannya benda yang diduga bom molotop waktu razia tadi. Kita akan pecah konsentrasi mereka (romli) dengan mengevakuasi rombongan ke beberapa titik, biar tidak berkumpul di satu tempat," ungkap Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Riau, Ardi Basuki kepada GoRiau.com, Senin (23/11/2015).
Adapun lokasi pengevakuasian diantaranya, penggembira Kongres XXIX HMI akan diinapkan ke Aula Brimob Jalan Durian, Aula Disperindag Jalan Hangtuah, Aula Balai Latihan Kerja Jalan Terubuk dan Aula Arhanud. Dengan dipisahnya rombongan ini diharapkan akan meminimalisir kerusuhan yang terjadi.
Sementara ini, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sedang mengusahakan kepulangan romli menggunakan kapal laut TNI AL melalui Pelabuhan Dumai.
"Mereka saudara kita, jadi ya tetap akan kami tampung. Urusan memulangkan mereka, kami menunggu kabar dari KAHMI," tutupnya. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/dumai/sebelum-dijemput-kapal-tni-al-romli-hmi-akan-dipecah-konsentrasi.html#sthash.ZDJhU8ar.dpuf
Senin, 23 November 2015 12:43 WIB
Sumpit Milik Massa Romli HMI Dibubuhi Racun, Polda Riau Tetapkan 8 Orang Mahasiswa Sebagai Tersangka
Penulis: Chairul Hadi
Polda Riau menggelar ekspose terkait temuan senjata tajam saat sweeping Senin pagi tadi
---------------
PEKANBARU - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru dan Polda Riau, langsung melakukan penyelidikan, usai melakukan sweeping di tiga titik kumpul massa, Senin (23/11/2015). Hasilnya, delapan orang peserta kedapatan membawa senjata tajam dan senjata api rakitan. Salahsatu senjata tajam yang jadi sorotan adalah sumpit, dimana pelurunya terbuat dari batangan besi dan sudah diruncingkan. Agar efeknya bekerja lebih cepat, peluru sumpit tersebut dibubuhi racun dari cuka. Ini terbukti, karena hasil sweeping Senin siang, tim gabungan menemukan tiga botol cairan yang diduga racun. "Dugaan kita ini adalah racun cuka. Jadi cara kerjanya, peluru (sumpit) terlebih dahulu dicelup ke cairan ini, lalu dimasukkan ke dalam sumpit. Barulah dilontakan dengan media sumpit dan ketapel rakitan," sebut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Rivai Sinambela, saat ekspose di Mapolda Riau. Pada sweeping ini, Polda Riau dan jajaran Polresta Pekanbaru menyasar tiga lokasi penginapan sementara massa HMI, diantaranya Purna MTQ, Gelanggang Remaja dan GOR Unri Gobah. Ditiga lokasi itu, polisi berhasil mengamankan total delapan orang, dengan rincian enam orang diamankan dari Gelanggang Remaja, dan dua orang dari GOR Unri Gobah.
Inisial mereka adalah HA, JS, AK, DA, MA, Y, ML, AY. "Kita akan periksa identitas mereka apakah benar merupakan mahasiswa. Jadi nanti kita panggil koordinatornya dan pihak universtitas," jawab Rivai, Senin (23/11/2015) siang.
Polda Riau Tetapkan 8 Orang Massa Pembawa Senjata Tajam Sebagai Tersangka
Terkait membawa senjata tajam ini, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau sudah menetapkan delapan orang tersebut sebagai tersangka. Mereka pun dijerat Pasal 2 ayat 1, UU darurat No 12 tahun 2001, dengan ancaman kurungan 10 tahun penjara. "Semuanya diproses hukum, kami akan menyidik mereka," tegas Kombes Rivai.
"Kedelapan orang itu mengaku adalah mahasiswa, ada yang dari Makassar dan satu orang dari Ambon. Untuk kaitan dengan penyerangan mahasiswa Riau tadi malam masih dalam penyelidikan kita, apakah mereka ini pelakunya atau seperti apa," tutup Kombes Rivai yang didampingi Kapolresta Pekanbaru dan Kabid Humas Polda Riau. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/sumpit-milik-massa-romli-hmi-dibubuhi-racun-polda-riau-tetapkan-8-orang-mahasiswa-sebagai-tersangka.html#sthash.GDC27Xwj.dpuf
Ini nama-nama kandidat calon ketua umum HMI 2016-2018
Reporter : Supriatin | Senin, 23 November 2015 12:20
Merdeka.com - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 di Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru, Riau pada 22-26 November 2015 dipenuhi kericuhan, padahal agenda kongres baru satu yang berjalan, yaitu pembukaan yang berlangsung semalam.
Peserta kongres beberapa kali membuat kerusuhan. Ada rombongan ogah bayar usai makan di warung, merusak mobil polisi, fasilitas umum hingga bangunan.
Sementara itu, dalam agenda penentuan ketua umum baru dengan masa kepemimpinan 2016-2018, ada 23 kandidat yang bersaing memperebutkan kursi ketua umum Pengurus Besar HMI dan 10 kandidat ketua umum Korps HMI Wati (Kohati) PB HMI.
Berikut nama-namanya:
Kandidat Ketua Umum PB HMI:
1. Harry Rizky
2. Ahmad Tantawi
3. Aristianto Zamzami
4. M. Chairul Basyar
5. Azhar Kahfi
6. Mulyadi
7. Ari Tinendung
8. Mashur
9. Arista Junaidi
10. Tegar Putuhena
11. Nurhaidan
12. Faisal Muchlis
13. Pahmudin
14. Ricky Valentino
15. Faturrahman
16. Rizal Maulana
17. Agustoro
18. Herianto Minda
19. Arman Saputra
20. Herri Mauliza Ori
21. Endah Cahya
22. Ridwan Dalimunte
23. Bambang Pria Kusuma
Kandidat Ketua Umum Kohati PB HmI :
1. Andi Nur Qalbi Salim : Gowa Raya
2. Damrah Bimasal : Bima
3. Isyana Conoras : Manado
4. Naila Fitria : Ciputat
5. Noerhayati : Pamekasan
6. Yenni Patresia : Makassar
7. Rusyanti Rustam M : Lampung
8. Maria Fifi Yanti : Meulaboh
9. St Amanah Amahoru : Ternate
10. Vidya Vici Fitri : Kota Bandung [cob]
sumber, http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-nama-nama-kandidat-calon-ketua-umum-hmi-2016-2018.html
Senin 23 Nov 2015, 12:19 WIB
Gelanggang Remaja Rusak karena Aksi Anarkistis Kader HMI, Begini Bentuknya
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Gedung Gelanggang Remaja Pekanbaru kini menjadi saksi bisu atas aksi kader HMI. Beberapa bagian gedung nan elok itu kini rusak.
Pantauan detikcom, Senin (23/11/2015), saat arena Kongres HMI XXIX di-sweeping polisi dan TNI, gedung itu tidak utuh lagi. Di beberapa sudut gedung, kaca pecah berantakan. Serpihan kaca berserakan. Aksi anarkistis kader HMI terjadi pada Sabtu (21/11). Kader mengaku dari Indonesia timur, mulai dari Makassar, Maluku, hingga Papua. Mereka protes karena tak disambut panitia dan merusak beberapa faasilitas gedung. "Panitia kongres HMI tak becus. Kita datang tanpa disambut. Kongres ini bukan hanya untuk panitia saja, kita semua berhak dalam kongres ini," teriak pendemo saat itu
Gedung Gelanggang Remaja dibangun saat Riau menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2012 silam. Selain sebagai sarana olah raga, gedung ini digunakan sebagai pelantikan pejabat. (cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3077878/gelanggang-remaja-rusak-karena-aksi-anarkistis-kader-hmi-begini-bentuknya
Senin 23 Nov 2015, 11:47 WIB
Bawa Senpi Rakitan di Arena Kongres HMI, Mahasiswa Makassar Diamankan
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Polresta Pekanbaru dan TNI menyita sepucuk senjata api (senpi) rakitan beserta pelurunya. Diduga kuat, pemilik senpi tersebut adalah kader HMI asal Makassar.
Mahasiswa berinisial S mengaku dari UIN Alaudin Makassar. Ia tertunduk lesu saat diamankan polisi. Pria kelahiran 1992 itu kedapatan membawa senpi rakitan dalam arena kongres HMI ke XXIX di Pekanbaru. Saat dilakukan pemeriksaan di lapangan di arena kongres di gedung Gelanggang Remaja di Jl Sudirman, Pekanbaru ini, kader HMI ini mengaku pelurunya sudah disita. "Iya, ada pelurunya, tadi sudah diambil sama pak polisi," katanya di hadapan wartawan sembari menunduk. Setelah diperiksa, S diboyong aparat untuk dikumpulkan bersama rekan-rekan HMI lainnya yang lagi mendapat pengarahan dari pihak kepolisian. Kemudian, dia diamankan ke Polresta Pekanbaru.
Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, menyebutkan, saat ini ada sejumlah mahasiswa yang lagi dimintai keterangan. "Sudah ada mahasiswa yang lagi dimintai keterangan, baik terkait aksi perkelahian sesama mereka atau soal senpi. Tapi masih saksi. Kita masih menyelidiki terkait senpi rakitan tersebut," kata Putut.
(cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3077824/bawa-senpi-rakitan-di-arena-kongres-hmi-mahasiswa-makassar-diamankan
Senin, 23 November 2015 11:30 WIB
Kedapatan Bawa Senjata Tajam, 6 Orang Massa HMI Asal Sulselbar Diamankan Polisi
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (23/11/2015) siang, mengamankan enam orang rombongan peserta kongres HMI asal Sulselbar, lantaran kedapatan membawa senjata tajam. Enam orang yang mengaku mahasiswa asal Sulselbar itu diamankan polisi karena kedapatan membawa senjata tajam di dalam tasnya. Mereka lalu digiring ke dalam mobil polisi, untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan dan penyelidikan di Mapolda Riau.
Temuan puluhan senjata tajam tersebut berawal ketika polisi dan TNI menggelar sweeping besar-besaran di empat lokasi yang jadi titik kumpul massa kongres HMI, di Pekanbaru. Salahsatu tempatnya, adalah Gelanggang Remaja, yang jadi lokasi keenam orang mahasiswa itu menginap.
Disini aparat gabungan temukan senjata tajam seperti celurit, keris, badik, ketapel, senjata sumpit dan pelurunya, golok, pedang, samurai, cangkul, kayu balok, senjata api rakitan berbahan kayu, pisau lipat, belati, cat semprot, palu, senjata api mainan, peluru airsoft gun dan lain sebagainya. Jika ditotal, berjumlah puluhan. Bahkan ditemukan pula plastik bekas sabu.
Sebagian didapat dari dalam tas peserta, dan sisanya ditemukan di dalam semak-semak belakang gedung Gelanggang Remaja. Mereka berdalih, membawa senjata tajam untuk sekedar jaga diri selama di perjalanan. "Kita akan mintai keterangan enam orang itu," tegas Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat, usai sweeping.
Sweeping ini terpaksa digelar personil gabungan, pasca insiden tembakan sumpit yang dialami seorang mahasiswa asal UIN Suska Riau, di kawasan Hotel Green Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Minggu tengah malam tadi. Pemicu keributan, lantaran massa asal Makassar mendatangi hotel itu. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/kedapatan-bawa-senjata-tajam-6-orang-massa-hmi-asal-sulselbar-diamankan-polisi.html#sthash.y4t2caoc.dpuf
Senin, 23 November 2015 11:28 WIB
Tak Terima Bumi Melayu Dirusak 'Perompak' HMI, LAM Riau Minta Pemerintah Usir Romli
Penulis: Ratna Sari Dewi
Ketua Dewan Harian LAM Riau, Al Azhar
PEKANBARU - Ketua Dewan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Al Azhar menilai perilaku rombongan liar (romli) atau penggembira Kongres XXIX Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Pekanbaru, Riau, tak ubahnya seperti perompak.
"Bertamu ke negeri orang, kok malah membuat rusuh. Perbuatan seperti itu biasanya hanya dilakukan para perompak atau lanun," ungkap Al Azhar kepada GoRiau.com, Senin (23/11/2015).
Ia menyebutkan, tindakan romli HMI Makassar dan lainnya tidak dapat diberi toleransi lagi. Menurutnya, orang atau kelompok yang melanggar pantang termasuk kepada kelompok yang tidak beradat.
Sehingga wajar saja, kata Al Azhar, jika elemen masyarakat dan ormas di Riau merasa terhina dan sekarang berkonsolidasi untuk 'membayar' penghinaan tersebut.
"Dalam adat budaya Melayu, pantang meraja-raja di kampung raja, menghulu-hulu di kampung penghulu. Kalau tidak bisa jaga etika, usir saja," imbuhnya.
Sambung Al Azhar, untuk menghindari kejadian rusuh yang berulang-ulang, ia berharap pemerintah daerah dan aparat kepolisian mengambil tindakan untuk mengusir romli yang telah berbuat anarkis.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, romli HMI asal Makassar membuat kericuhan di Kota Bertuah, mulai dari memblokade Jalan Sudirman, pengerusakan Gelanggang Remaja, hingga diduga terlibat aksi penyerangan sumpit yang memakan korban seorang mahasiswa UIN SUSKA Riau dinihari tadi. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/tak-terima-bumi-melayu-dirusak-perompak-hmi-lam-riau-minta-pemerintah-usir-romli.html#sthash.TgndHd2u.dpuf
Senin 23 Nov 2015, 10:35 WIB
Sweeping Kader HMI di Arena Kongres, Polisi Temukan Sajam dan Senpi Rakitan
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Barang-barang yang disita dari peserta kongres HMI di Pekanbaru (Foto: Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
Pekanbaru - Polresta Pekanbaru men-sweeping kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke di arena kongres XXIX di Gedung Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Senin (23/11/2015). Hasilnya, mereka menemukan senjata tajam dan anak panah. Selain polisi, sweeping melibatkan personel TNI. Ratusan kader HMI diperiksa satu per satu. Para mahasiswa dikumpulkan di tanah lapang. Senjata tajam seperti badik, pisau, dan anak panah, dipajang. Sweeping dilakukan setelah tadi malam panitia dari Pekanbaru dikeroyok massa HMI. Di antara panitia, ada yang kena busur panah. Perkelahian itu terjadi di samping Hotel Green di Jl Arifin Ahmad. Sampai saat ini, polisi masih melakukan pendekatan kepada kader HMI. Kongres dibuka Wapres Jusuf Kalla, Minggu (22/11) kemarin, dan dijadwalkan berakhir pada Kamis (26/11) mendatang.
(cha/try)
sumber, http://news.detik.com/berita/3077706/ltigtsweepingltigt-kader-hmi-di-arena-kongres-polisi-temukan-sajam-dan-senpi-rakitan
Senin, 23 November 2015 10:30 WIB
Sweeping Massa HMI di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Polisi Temukan Samurai, Senpi Rakitan, Sumpit, dan Puluhan Senjata Tajam
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Sweeping besar-besaran yang digelar polisi dan TNI, Senin (23/11/2015) siang, di Gelanggang Remaja yang tempat diinapkannya peserta kongres HMI, berhasil menemukan puluhan senjata tajam, dan benda yang diduga senjata api.
Pantauan GoRiau.com, senjata tajam itu seperti celurit, keris, badik, ketapel, senjata sumpit dan pelurunya, golok, pedang, samurai, cangkul, kayu balok, senjata api rakitan berbahan kayu, pisau lipat, belati, cat semprot, palu, senjata api mainan, peluru airsoft gun dan lain sebagainya. Jika ditotal, berjumlah puluhan. Bahkan ditemukan pula plastik bekas sabu-sabu.
Temuan benda-benda dan senjata tajam ini, barang tentu dil luar akal sehat. Pertanyaannya, untuk apa barang berbahaya tersebut disimpan rombongan massa yang mayoritas berasal dari timur, seperti Makassar dan Papua. "Kalian mahasiswa Islam, untuk apa membawa senjata tajam itu, buat apa," sebut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarif Hidayat.
Merekapun langsung dikumpulkan di luar, dan diberi pengarahan oleh Kapolresta. "Kami melakukan sweeping bukan untuk menganggu kalian para mahasiswa. Kami disini hanya untuk menertibkan segelintir orang yang berniat anarkis dalam kongres, dan bukan untuk mempermalukan rekan mahasiswa," tegas Kapolresta, Senin siang.
Atas temuan itu, kepolisian pun melakukan penyelidikan, dengan mencatat identitas si pembawa barang dan memeriksa mereka. Ini diharapkan bisa membongkar siapa pelaku penyerangan sumpit yang memakan korban seorang mahasiswa UIN Suska Riau, bernama Syahroni, dinihari tadi. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/sweeping-massa-hmi-di-gelanggang-remaja-pekanbaru-polisi-temukan-samurai-senpi-rakitan-sumpit-dan-puluhan-senjata-tajam.html#sthash.3DYRqV2W.dpuf
Kongres HMI Ricuh, Anggota Panitia Kena Anak Panah
SENIN, 23 NOVEMBER 2015 | 09:22 WIB
TEMPO.CO, Pekanbaru - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 di Pekanbaru kembali ricuh. Rombongan kader HMI yang diduga dari Sulawesi Selatan menyerang panitia lokal setelah mengadakan rapat internal di Hotel Green, Pekanbaru, kemarin malam.
Akibatnya satu korban dari panitia lokal terkena anak panah di bagian punggungnya. "Perselisihan dipicu saat rombongan liar ini menanyakan keberadaan ketua panitia untuk meminta pelayanan," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono, Senin, 23 November 2015.
Menurut Putut, peristiwa terjadi sekitar pukul 23.00 seusai panitia lokal melakukan rapat membahas aksi rusuh yang dilakukan rombongan liar. Lima panitia lokal yakni Satrio, Alitondi, Syahroni, Febrizon, dan Afgani tengah duduk di samping hotel sambil bercerita.
Kemudian segerombolan massa yang diduga dari Sulawesi Selatan mendatangi panitia lokal itu. Rombongan ini menanyakan keberadaan ketua panitia. Mengetahui kelimanya merupakan bagian dari panitia, rombongan ini langsung memukul.
Aksi itu kemudian diketahui rekan panitia lain yang berada di seberang jalan. Para panitia kemudian berlari ke arah kejadian untuk membantu temannya. Namun rombongan langsung kabur ke Gelanggang Remaja. Sempat terjadi saling lempar batu dan kayu.
Seorang panitia bernama Syahroni tertembus anak panah di bagian punggungnya. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit. Putut mengaku, sejauh ini polisi belum menemukan siapa saja dari kelompok rombongan liar yang terlibat dalam penyerangan itu. "Kami masih proses penyelidikan," katanya.
Ketua pelaksana kongres, Fatharyanto, belum dapat dikonfirmasi. Telepon maupun pesan singkat yang dikirim tak berbalas.
Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru sejak awal menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Acara yang berlangsung pada 22 hingga 26 November itu mendapat kucuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Riau (APBD) Riau sebesar Rp 3 miliar.
Sejak rombongan kader dari berbagai daerah tiba, polisi maupun masyarakat dibuat repot oleh aksi anarkis ribuan mahasiswa. Mulai dari tidak membayar makan di sebuah restoran di Indragiri Hulu, melakukan pengrusakan fasilitas umum hingga merusak mobil dinas polisi.
RIYAN NOFITRA
Revisi: Dalam berita disebutkan bahwa penyerang adalah kader HMI dari Sumatera Selatan. Berita yang benar adalah penyerang dari Sulawesi Selatan. Mohon maaf atas kekeliruan tersebut.
sumber, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/23/078721341/kongres-hmi-ricuh-anggota-panitia-kena-anak-panah
Senin, 23 November 2015 09:20 WIB
Pasca Penyerangan Sumpit Mahasiswa Riau, Ribuan Personil Polisi dan TNI Sweeping Besar-besaran Massa HMI
Penulis: Chairul Hadi
Ribuan personil polisi dan TNI apel jelang sweeping, Senin pagi
----------------------------
PEKANBARU - Ribuan personil kepolisian dan TNI menggelar apel razia di Purna MTQ, Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (23/11/2015) pagi. Razia ini ditujukan untuk mensweeping senjata tajam yang dibawa oleh massa HMI.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru yang dibackup Polda Riau, serta TNI menggelar razia besar-besaran di sejumlah penginapan dan titik kumpul massa HMI di Pekanbaru. Ini dilakukan pasca penyerangan oleh rombongan liar (Romli) asal Makassar terhadap mahasiswa asal Riau, dinihari tadi.
Pantauan GoRiau.com, apel besar tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat. Tampak ribuan personil gabungan sudah dibariskan untuk diberi pengarahan. Setelahnya, mereka langsung diploting ke beberapa penginapan dan titik kumpul massa HMI.
"Tujuannya untuk memeriksa barang bawaan mereka dan mencari senjata tajam. Selain itu kita juga akan memeriksa Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan kartu mahasiswa," sebut Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, di Purna MTQ, Senin (32/11/2015) pagi.
Beberapa jam sebelum ini, sejumlah massa dari rombongan asal Makassar terlibat penyerangan kepada mahasiswa di Hotel Green, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, yang mayoritas dihuni mahasiswa Riau. Satu orang terkena tembakan sumpit dan langsung dilarikan ke RS Eka Hospital.
Aktivis dan BEM se-Riau Pagi Ini akan Sweeping Peserta Kongres
Terkait aksi penyerangan tersebut, aktivis BEM se-Riau pagi ini rencananya akan melakukan sweeping besar-besaran, khususnya untuk rombongan liar alias Romli, yang sejak awal kedatangannya, selalu menimbulkan masalah dan kericuhan.
Selain itu, mahasiswa Riau juga berencana ingin menemui pihak Pemprov Riau, dengan tujuan membahas pembatalan Kongres, yang dinilai banyak membawa masalah. "Kami ingin komitmen pemerintah, kenapa hal ini (penyerangan) bisa terjadi. Kami sangat menyayangkan hal tersebut," sebut Firka Maulana, Ketua BEM se-Riau, Senin pagi. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/pasca-penyerangan-sumpit-mahasiswa-riau-ribuan-personil-polisi-dan-tni-sweeping-besarbesaran-massa-hmi.html#sthash.DYyTW6az.dpuf
Kongres HMI Ricuh, Akbar Tandjung: Gara-Gara Romli
SENIN, 23 NOVEMBER 2015 | 06:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Akbar Tanjung mengeluhkan kericuhan yang mewarnai setiap penyelenggaran kongres HMI. Akbar menyarankan agar Pengurus Besar (PB) HMI membuat aturan lebih ketat saat menggelar kongres HMI terutama untuk mengatur rombongan HMI di luar undangan. "HMI sejak awal diingatkan aturan untuk Romli (rombongan liar)," kata dia kepada Tempo, Ahad, 22 November 2015.
Romli, kata Akbar Tandjung, adalah kader HMI yang tak termasuk dalam undangan kongres. Karena itu Akbar ingin para Romli tersebut diatur secara ketat sejak awal pembahasan kongres HMI.
Aturan tersebut harus disampaikan PB HMI ke seluruh jajaran organisasi hingga tingkat bawah. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan kongres HMI berjalan teratur. Selain itu, Akbar ingin ada evaluasi, sistem dan metode kurikulum pengkaderan agar sesuai dengan dinamika organisasi.
Sebelumnya, di Makassar, 1.048 kader HMI dari wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat juga meminta tiket kapal gratis kepada PT Pelni. Mereka menggelar aksi dan memaksa untuk naik kapal tanpa bayar. Sempat terjadi kerusuhan, namun akhirnya PT Pelni mengalah dan memberangkatkan mereka. Penjabat Hubungan Masyarakat Pelabuhan Makassar Erisanty mengatakan, dari total anggota HMI yang berangkat, tercatat 1.025 mahasiswa tidak memiliki tiket. “Mereka diberi tiket gratis. Tidak membayar sedikit pun,” ujarnya.
Kemarin ribuan kader HMI melakukan aksi tutup jalan dan membakar ban di depan gedung olah raga ( GOR ) Pekanbaru. Akibatnya terjadi kemacetan panjang di jalan protokol itu. Tidak hanya itu, ribuan anggota HMI itu jgua merusak fasilitas umum. Kaca gedung Gor Gelanggang Remaja pecah di lempari batu, begitu juga pagar, dan lampu taman dirusak. Ribuan mahasiswa itu mengamuk menuntut untuk disediakan penginapan dan akomodasi. Di hari yang sama, para kader HMI itu juga berulah di Kabupaten Indragiri Hulu. Anggota HMI sebanyak 21 bus menolak membayar setelah makan di Rumah Makan Umega, Desa Kota Lama. Habis makan mereka langsung kabur, dan tidak mau membayar," kata Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hulu, Ajun Komisaris Besar, Ary Wibowo, saat dihubungi Tempo, Minggu, 22 November 2015. Hal itu membuat puluhan pemilik warung merugi belasan juta rupiah.
ALI HIDAYAT
sumber, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/23/079721314/kongres-hmi-ricuh-akbar-tandjung-gara-gara-romli
Senin, 23 November 2015 01:36 WIB
Rombongan Asal Makassar Datangi Hotel, Mahasiswa UIN Suska Riau Ambruk Ditembak Sumpit
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Seorang mahasiswa dari UIN Suska Riau bernama Syahroni, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Eka Hospital, Pekanbaru, Provinsi Riau, Minggu (22/11/201d) tengah malam, lantaran terluka dibagian punggung, usai terkena tembakan sumpit.
Menurut informasi yang dirangkum GoRiau.com dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR, insiden tembakan sumpit ini terjadi di Green Hotel, Jalan Arifin Achmad, Minggu malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Mulanya beberapa orang mahasiswa UIR yang sedang berkumpul di Purna MTQ mendapat kabar, bahwa ada rombongan liar (Romli) asal Makassar menyerang mahasiswa di hotel. Merekapun bergegas menuju ke sana.
Melihat kedatangan mahasiswa, Romli asal Makassar itupun langsung membubarkan diri dari Green Hotel, yang mayoritas dihuni mahasiswa Riau. Saat itulah tiba-tiba Syahroni jatuh tersungkur dan merasa kepanasan.
Melihat itu, rekan-rekan lainnya langsung menghampiri. Tampaklah ada bekas peluru dari sumpit menancap di punggung korban. Suasana pun sempat panik, dan korban segera dievakuasi dari hotel. Sementara pelakunya, masih belum bisa teridentifikasi.
Syahroni pun langsung dilarikan ke RS Eka Hospital, Pekanbaru, untuk mendapat perawatan intensif. "Kita sudah mengecek kesana untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Sebagian personil, kita siagakan di Gelanggang Remaja untuk langkah antisipasi," ujar Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Senin (23/11/2015) dinihari. ***
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/rombongan-asal-makassar-datangi-hotel-mahasiswa-uin-suska-riau-ambruk-ditembak-sumpit.html#sthash.4DJXbpX8.dpuf
Senin, 23 November 2015 00:26 WIB
OTK Lempari Massa HMI di Gelanggang Remaja Pekanbaru, 1 Orang Terluka
Penulis: Chairul Hadi
Seorang massa HMI asal Goa Raya dievakuasi ke Rumah Sakit akibat terluka oleh lemparan batu, Minggu tengah malam
----------------
PEKANBARU - Seorang massa HMI asal Goa Raya, Makassar, terluka di kepala bagian belakang, setelah dilempari orang tak dikenal (OTK), di kawasan Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Provinsi Riau, Minggu (22/11/2015) tengah malam. Akibat peristiwa ini, ratusan massa sempat ribut, sehingga polisi terpaksa turun ke lokasi.
Menurut informasi yang diperoleh GoRiau.com di lokasi, pelemparan batu tersebut terjadi ketika korban sedang duduk-duduk di kios berjalan, tepian Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Saat itu tiba-tiba sebongkah batu melayang dan mengenai persis di belakang kuping sebelah kanan.
Darah segar pun mengucur deras. Melihat rekannya terluka, ratusan massa langsung melakukan sweeping di sekitar Gelanggang Remaja. Pergerakan itu, langsung direspon kepolisian. Ratusan personil Sabhara yang standby di Purna MTQ diturunkan untuk menghalau massa agar kembali masuk ke dalam kawasan Gelanggang Remaja.
Info yang beredar, sebelum insiden terjadi, ada beberapa orang yang mengaku perwakilan dari panitia nasional mendatangi massa HMI di Gelanggang Remaja. Saat itu sempat terjadi keributan, namun kembali mereda. Beberapa menit sesudahnya, salahseorang dari peserta HMI (korban,red), berinisiatif pergi membeli minuman, yang berujung dengan insiden pelemparan batu.
"Ini ada seribuan polisi di luar kami siagakan. Jadi tolong semua jangan melakukan aksi yang memancing kerusuhan. Siapapun pelaku (pelemparan), kalian (massa HMI) jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak luar, dan jangan menerka-nerka," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat, yang turun langsung mendatangi lokasi massa bersama jajarannya.
Kapolresta juga memanggil beberapa orang perwakilan massa HMI untuk bertemu dengan panitia nasional, guna memastikan kebenaran, apakah pihak yang mendatangi mereka itu benar dari panitia nasional. "Untuk yang lain tolong lokalisir lokasi, dan biarkan kami yang menyelidiki, siapa orang yang dimaksud (pelaku pelemparan,red)," tegas Kapolresta, Senin (23/11/2015) dinihari.
- See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/otk-lempari-massa-hmi-di-gelanggang-remaja-pekanbaru-1-orang-terluka.html#sthash.iYxubP5R.dpuf